Xelsis

Saeco perusahaan dari Gaggio Montano, Italia yang berdiri sejak tahun 1981 selalu diidentikan dengan mesin kopi otomatis dan menguasai pasar hingga  30% khususnya di Eropa. Bagi Anda yang sudah mengenal merek Saeco, tentu cukup familiar dengan Saeco Royal Cappuccino, mesin kopi otomatis yang cukup legendaris dan banyak digunakan pada industri hotel, restoran, dan cafe. Akuisisi Saeco yang dilakukan oleh Philips di pertengahan tahun 2009 tak pelak merupakan strategi  perusahaan dari Belanda ini untuk memperkuat posisinya di bidang mesin kopi yang selama ini hanya mengandalkan merek De Longhi dan Xelsis adalah produk flagship yang turut menandai perkawinan kedua perusahaan ini  yang kini hadir di Indonesia.

Biasanya mesin espresso super otomatis (istilah lain bean to cup atau BTC) cukup mudah untuk diangkat dengan berat yang biasanya sekitar 10 kilogram, tapi tidak dengan Xelsis yang punya bobot 17 kg yang antara lain dikarenakan dibalut oleh bahan stainless yang semua bagiannya di chrome.

Didalam kardusnya terdapat beberapa perlengkapan standard seperti buku manual, filter air (yang nanti dipasang di dalam tangkinya), sendok kopi, dan buku manual dari berbagai bahasa.  Sebelum digunakan, kita bisa melihat tingkat kekerasan air yang akan digunakan untuk menyeduh kopi dengan sebuah kit sederhana berupa kertas strip yang merupakan bagian dari kelengkapan mesin ini. Tinggal dicelupkan dalam air dan beberapa saat kemudian hasilnya sudah terlihat kadar hardness air tersebut yang nantinya bisa disesuaikan dengan filter.

Karena bean to cup, Xelsis menyertakan sebuah grinder keramik yang bisa mengatur kehalusan bubuk kopi selain kita juga bisa menggunakan kopi bubuk. Pada bagian panel elektronik, Xelsis dilengkapi dengan layar sentuh dan menu pilihan yang mudah dipahami. Salah satu fitur yang ditinjolkan oleh Xelsis adalah kemampuannya menyediakan setting kopi untuk maksimal enam orang. Jadi setiap anggota keluarga bisa punya racikan kopi sesuai selereka mereka, demikian tujuan fasilitas ini.

Sebagaimana mesin super otomatis lainnya, mengoperasikan Xelsis sangatlah mudah sebagaimana yang sudah saya coba sendiri.  Setelah diisi dengan air, pencet tombol “on” yang terletak di bagian belakang yang menurut saya sebaiknya diletakan di bagian yang mudah dijangkau. Mesin akan berkedip lalu tekan lagi tombol “on” di layar sentuh. Secara otomatis mesin akan melakukan pemanasan dan membuang sisa kotoran hasil brew sebelumnya. Kurang dari dua menit Xelsis siap digunakan. Drip tray mudah dibuka walau kapasitas air kotornya hanya berkisar 250 ml, cukup kecil.

—

Mencoba espresso dalam menu yang terdapat di layar sentuh dan setelah ditekan secara otomatis beberapa detik kemudian Xelsis menggiling kopi lalu mulai mengisi cangkir dengan menu kopi yang kita pilih. Demikian juga halnya dengan menu kopi lain yang menggunakan susu dimana Xelsis sudah dilengkapi dengan  milk carafe sehingga kita tidak usah melakukan steam terpisah. Misalnya saat menekan menu Latte Machiato, Xelsis akan mengeluarkan dulu susu hingga hampir memenuhi cangkir, lalu beberapa saat kemudian baru kopinya keluar dari spout yang bisa diatur jaraknya dengan cangkir di bawahnya. Sisa susu yang terdapat dalam kontainernya dapat kita lepas dan masukan ke dalam kulkas untuk digunakan kembali.

Sebagaimana mesin super otomatis lainnya, Xelsis adalah magic wonder, yang memudahkan proses pembuatan kopi hanya dengan satu sentuhan tangan. Tapi sebagaimana yang diakui oleh Vidya Sagar Gannmari, Product Manager dari Philips,  realibitas mesin otomatis  masih menjadi isu penting dan perlu adanya penyempurnaan di waktu yang akan datang sebagaimana yang dikutip oleh majalah Appliance Magazine.

Spesifikasi lengkapnya bisa di lihat di sini.

* * * *

—

—

Bekerjasama dengan METRO, distributor Philips Saeco di Indonesia PT Mega Sukses Jaya mengadakan promosi  selama 2 minggu (4 – 18 November 2011) :