Saya ingin mengenalkan alat penggiling kopi atau grinder dengan merek Ceado tipe E37SD dari Venesia, Italia. Dibanderol dengan harga 2000 Euro atau setara 32,4 juta (kurs 8 Mei), grinder ini turut meramaikan pasar single dose untuk publik penikmat kopi atau pemilik coffee shop yang membutuhkan presisi hasil giling hingga satu desimal. Ceado dibawa oleh PT Tritama yang mengirimkan grinder atas permintaan saya demi keperluan penulisan artikel ini. Seperti apa kinerjanya? Silakan simak terus tulisan saya di bawah ini.

Mulai dari sekarang dan untuk selanjutnya sekaligus untuk memudahkan pembaca, saya akan langsung pada kesimpulan sementara atas hasil percobaan menggunakan E37SD selama beberapa terakhir ini. Ini kesimpulan subjektif dan akan diperbaharui bila terdapat informasi terbaru.

Positifnya: Solid dengan material terbaik, ukuran burr 83mm, burr berbahan titanium, presisi, waste retention sekitar 0.5 gr, bisa untuk espresso dan kopi filter.
Hal yang perlu diperhatikan: Harga cukup berssaing, tapi juga harus berkompetisi dengan beberapa merek lain yang sudah terlebih dahulu dikenal publik.

Fenomena single dose grinder atau sebuah penggiling kopi yang hanya mendedikasikan fungsinya untuk satu sajian kopi, baik untuk espresso maupun filter tentunya sudah lahir jauh sebelum saya mencuri waktu kantor untuk menikmati kopi di Four Barrel.

Lynn Weber HG One atau EG-1, Versalab M4, Kafatek Monolith, adalah sebagian nama produsen artisan yang melayani pasar yang sangat spesifik. Di samping nama-nama tersebut, beberapa produsen besar seperti Mahlkonig dengan EK43, Baratza melalui tipe Sette yang juga didaulat sebagai single dose grinder yang pernah saya publikasikan di cikopi. Terakhir, Niche yang baru saja saya tulis sebelumnya.

Merek-merek yang sudah saya sebutkan dan beberapa sudah saya tuliskan di sini adalah sedikit dari sekian banyak produsen lain yang memiliki produk yang sama.

Kali ini sebuah pabrikan dari Venesia, Italia yang bernama Ceado sudah beberapa tahun ke belakang ini masuk ke radar dan menjadi topik perbincangan dengan produk single dose grinder-nya di berbagai forum kopi.

Permintaan saya untuk mencoba grinder Ceado dari PT Tritama Coffee sebagai distributor resminya di Indonesia direspon positif dengan mengirimkan satu tipe terpilih yakni E37SD. Sedangkan tipe kedua juga dari pabrikan Ceado yang saya terima adalah E37T sebuah grinder espresso yang menggunakan titanium sebagai material burr-nya dengan diameter 83mm.

Untuk pertama, mari kita bahas dulu tipe E37SD (Single Dose) yang bukan hanya bisa digunakan untuk espresso, tapi sekaligus juga kopi yang menggunakan filter. Selain tipe E37SD, Ceado juga sebenarnya merilis sebuah grinder yang hanya khusus untuk digunakan kopi filter atau seduh manual yakni tipe E64 Filter Burrs. Salah satu keistimewaannya adalah burr-nya yang diklaim menggunakan bahan antioksidan dan semoga bisa kita tulis di waktu lain.

Sebagaimana biasa tulisan ini akan mengambil sudut pandang saya sebagai pengguna atau penikmat kopi yang biasa menyeduh di rumah. Sekaligus sebagai penulis peralatan kopi sudah sudah diberikan kesempatan mencoba beragam penggiling kopi dari berbagai merek.

Varian Single Dose Grinder. Tipe E37SD merupakan varian tengah dari empat tipe single dose yang dikeluarkan oleh Ceado. Tipe teratasnya adalah E37Z-Naked menggunakan ukuran burr yang berdiameter sama 83mm, tapi diberikan lapisan atau coating DLC (Diamond Like Coating) untuk memperpanjang usia penggunaan burr.

Tipe atau varian terbawah dari single dose grinder adalah E5SD yang menggunakan burr dengan ukuran terkecil atau 64mm. Selain ukuran dan material burr, beberapa perbedaan lain seperti daya listrik, berat dan ukuran yang pembaca bisa lihat detailnya dalam tabel di bawah ini di mulai dari tipe E37SD, E37Z Naked, dan E5SD (kecuali tipe E37Z-Hero yang tidak terdapat dalam tabel) 

Kita akan langsung mengulas Ceado E37SD dalam perspektif saya sebagai pengguna dan memberikan kesan awal bagaimana pengalaman menggunakannya selama beberapa hari terakhir ini.

Spesifikasi. Dengan berat 13,2 kg, E37SD sudah memberikan kesan awal bagus. Semakin berat sebuah grinder biasanya berkorelasi dengan kualitas secara keseluruhan dari penggunaan material, dinamo motor yang besar, ukuran burr, dan komponen-komponen lainnya.

Menggunakan burr berukuran 83 mm dengan bahan titanium yang biasa digunakan di perangkat giling kopi beberapa merek lain hanya terdapat pada varian teratas. Dipasok listrik 420 watt yang akan memutar burr bertipe flat dengan kesecepatan 960 RPM.

Hanya tersedia warna hitam powder coating matte, yang bagusnya tidak akan meninggalkan jejak bekas jari.

Bean Hopper. Sekarang kita akan lebih spesifik melihat bagian per bagian dimulai dari bagian paling atas. Sebagai informasi grinder ini tidak menyediakan bean hopper atau tempat kita menyimpan biji kopi sebelum digiling. Karena salah satu atribut yang biasa terdapat pada single dose grinder adalah absennya bagian ini.

Funnel. Pada Ceado E37SD pabrikan memberikan sedikit ruang untuk memasukan kopi atau funnel yang bisa ditekan-tekan untuk menghasilkan udara guna mengusir sisa kopi yang masih menempel di ruang giling.

Worm Gear. Berlanjut ke bawah terdapat worm gear/drive, untuk mengerakan kedudukan burr. Fungsinya kurang lebih sama dengan micrometrical adjustment, nama lain yang biasa disematkan untuk grind adjustment pada sebuah grinder.

Panel. Hanya tombol START/STOP yang akan berkedip dengan LED berwarna putih saat waktu giling sudah mencapai 30 detik dan berhenti secara otomatis di detik ke-40.

Akses ke Burr. Salah satu kelebihan E37SD adalah kemudahan untuk masuk ke bagian burr dengan hanya memutar tiga sekrup tanpa harus melakukan kalibrasi ulang lagi. Buat saya ini penting agar ruang giling mudah dibersihkan secara berkala tanpa harus memutar burr lalu melakukan kalibrasi untuk mencari titik nol.

Burr Titanium. Material burr biasanya hardened steel yang rentan dengan oksidasi yang mengakibatkan karat, tapi tidak untuk material titanium yang lapisan terluarnya akan menghalangi proses korosi. Selain lebih ringan, daya tahan burr nya jauh lebih tinggi ketimbang hardened steel.

Ross Droplet Technique (RDT). Sudah pernah mendengar istilah ini? Sedikit percikan air ke biji kopi sebelum digiling bisa mengurangi statis kalau tidak bisa menghilangkan sama sekali. Molekul air akan mengikat partikel kopi yang berterbangan saat kopi digiling, mungkin begitu analogi sederhananya.

Teknik ini sudah cukup lama dikenal, tapi air juga akan menambah kelembapan kopi yang bisa berpengaruh pada burr (hardened steel) dalam jangka panjang yang akan menimbulkan korosi.

Ceado E37S menyertakan semprotan kecil atau sprayer yang bisa digunakan untuk mengurangi reaksi statis yang mengakibatkan kopi banyak tertinggal terutama di ruang giling. Untuk keperluan tulisan ini, saya sengaja tidak menggunakan RDT untuk mengetahui seberapa banyak kopi menempel ke mana-mana akibat listrik statis.

Selain sprayer, kelengkapan lain yang disertakan adalah Espresso Funnel untuk portafilter berdiameter 58 mm, lalu satu WDT (Weiss Distribution Technique) Cup yang berbahan stainless. Terakhir sebuah kuas kecil untuk membersihkan sisa-sisa kopi.

Menggunakan E37SD. Bagaimana saya melihat sebuah grinder? Selain kualitas materialnya dan desain, kecepatan melakukan grind adjustment seperti biasa memegang peranan penting.

Dari sisi desain, saya harus membiasakan diri melihat sebuah grinder (espresso) tanpa dilengkapi dengan bean hopper. Hanya ada funnel yang bisa naik turun, selebihnya, Ceado E37SD dari bentuknya masih mengikuti pakem sebuah grinder konvensional yang juga dikonstruksikan agar bisa digunakan juga untuk filter kopi.

Pertama, grinder ini memiliki performa bagus untuk espresso walau kecepatannya terbatas dengan daya listrik yang hanya 400 watt. Dari percobaan yang saya lakukan 20 gram sanggup dilahap dalam waktu 15 detik, hasil yang sudah lebih cukup melihat putaran burr nya yang masih sedikit di bawah 1000 RPM.

Kecepatan yang saya nyatakan tentu sifatnya relatif karena tergantung dari roast profile. Semakin muda hasil roasting kopinya, grinder akan memerlukan upaya lebih keras untuk menggilingnya, demikian juga sebaliknya.

Funel yang bisa ditekan dan naik turun adalah fitur bermanfaat untuk membersihkan ruang giling dari sisa-sisa kopi yang masih tertinggal. Beberapa kali tekan saja, sisa kopi langsung berterbangan keluar melalui chute, cukup banyak.

Clumping ? dengan ini saya kabarkan bahwa istilah tersebut tidak saya temukan pada hasil giling kopi di Ceado E37SD. Partikel kopi langsung jatuh ke espresso funnel tanpa ada tanda-tanda clumping, walau burr diputar pada setting terhalus sekalipun. Ini tentunya kabar baik bagi orang yang punya obsesi memperhatikan setiap partikel kopi pada setiap grinder, seperti saya.

Worm Gear. Faktor penting yang ingin saya bahas lebih lanjut adalah grind adjustment yang menggunakan sistem worm gear. Mudah dilakukan dengan memutar kiri dan kanan sesuai dengan pilihan yang diinginkan. Entah usia saya yang sudah tidak muda lagi, atau gear yang belum break in hingga saya perlu sedikit tenaga ekstra agar bisa memutarnya.

Worm gear bisa dilepas dengan menggeser ke kanan setelah bautnya terlepas apabila kita tidak ingin menggunakan micro adjustment dan langsung memilih setting tertentu, Ini dimaksudkan agar proses kerja lebih cepat ketimbang memutar gear sedikit demi sedikit yang tentunya akan memakan waktu. Misalnya saat kita akan memutar burr untuk membuat kopi filter atau ke setting yang lebih besar setelah espresso.

Tak ada keluhan untuk ukuran partikel termasuk untuk kopi filter walau saya lebih cenderung menggunakannya untuk espresso. Namun adalah poin plus bahwasanya Ceado E37S bisa digunakan untuk kopi filter.

Waste Retention. Di group whatsapp saya melempar pertanyaan tentang seberapa penting fitur waste retention pada sebuah grinder. Jawaban yang diberikan cukup beragam, namun pada intinya mengerucut pada tiga faktor penting yakni:

  • Akurasi / konsistensi
  • Menghindarkan sisa kopi sebelumnya yang masih suka terbawa
  • Mudah dibersihkan

Saya tentu mengamini semua pendapat di atas, tapi sampai saat ini masih berpendapat bahwa masih sulit untuk mencapai zero retention terlepas apapun merek grinder dan fitur yang ditawarkan.

Listrik statis masih menjadi musuh utama pada banyak grinder termasuk E37SD yang mengakibatkan selalu tersisa kopi yang menempel terutama di bagian chute yang bisa dibersihkan dengan kuas kecil.

Jadi menurut saya perbedaan di bawah angka 0.5 gram masih bisa diterima dan Ceado E37SD sudah masuk pada kriteria tersebut setelah saya melakukan beberapa kali percobaan. Hingga kita menemukan teknologi terbaru pada grinder, jalan menuju zero waste retention sepertinya masih cukup jauh.

Untuk siapa grinder ini ditujukan? Tentunya untuk publik kopi yang bukan saja menginginkan sebuah alat dengan kualitas  yang mumpuni, tapi yang paling penting adalah alasan-alasan yang telah saya sebutkan di atas dari hasil masukan rekan di group kopi.

Mengingat harganya yang relatif tinggi, Ceado E37SD tentunya diharapkan punya durabilitas tinggi yang buat sebagian orang mungkin akhir sebuah pencarian sebuah grinder yang akan dimiliki.

Informasi lebih detail yang tidak terdapat dalam tulisan ini ini ini bisa langsung menghubungi PT Tritama Coffee.

* * *

 

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *