Dua mesin roaster merek Probat dari Jerman dengan kapasitas 5 dan 1 kilogram terpasang di ruang pamer mereka terbaru yang berlokasi di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sore itu, Jumat, tanggal 20 Januari, secara resmi PT Nutraco Mesindotama membuka ruang pamernya secara resmi dalam sebuah acara yang dihadiri oleh perwakilan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dan para undangan lainnya. Dengan tempat yang lebih leluasa para peminat mesin roaster kenamaan dari Jerman ini diharapkan bisa langsung melihat dan mencoba “the ultimate biggest coffee toy”.

Tak perlu bercerita terlalu banyak tentang reputasi mesin roaster Probat dalam masalah kualitas rancang bangun dan kehandalan teknologi Jerman yang sudah dipercaya banyak roaster di dunia termasuk di Indonesia. Walau harga sering menjadi kendala, tapi mengutip pendapat David Tanuwidjaja dari Java Dancer di Malang yang juga pengguna mesin roaster ini yang menganggapnya sebagai investasi seumur hidup “kita tak perlu lagi meng-upgrade mesin roaster”. Senada dengan David, Edry dari Sombar Coffee mengatakan “Memang mahal, tapi Probat!” yang sedang menunggu kedatangan  Probatino miliknya dengan kapasitas 5 kilogram.

Indonesia adalah salah satu pasar terbesar Probat terutama industri kopi besar dan kini terus mengembangkan sayapnya dengan kelas shop roaster kapasitas 1 dan 5 kilogram yang kemarin dicoba salah satunya oleh undangan yang hadir.

Adi W. Taroeperatjeka dan undangan lainnya diberikan kesempatan untuk menjajal kehandalan mesin roaster kapasitas 1 kilogram dengan banderol harga 300 jutaan. Win Hasnawi  petani dari Gayo tak ketinggalan mencobakan kopi hasil perkebunan keluarganya termasuk kopi “khusus” yang di sangrai dengan mesin ini. “Mesin yang mudah digunakan” itu komentar singkat Adi tentang mesin ini dan saya mengamininya karena pernah mencoba sendiri saat pameran di FHI tahun kemarin.

Menurut teknisinya, panduan aman waktu roasting adalah 12 menit, tapi bisa diperpanjang sesuai dengan profil kopi yang diinginkan. Atur suhu jangan naik terlalu cepat atau lambat sebagaimana yang tertera di display elektronik. Selanjutnya tinggal pasang telinga untuk mendangar suara letupan kecil dari biji kopi yang akan terjadi dua kali. Demikian penjalasan dari beliau dan saya cuma bisa mengangguk pura-pura mengerti.

Acara berlangsung dari jam 4 sore hingga 9 malam dan artikel selanjutnya tunggu kelas roasting dari Probat di awal bulan Februari ini dalam posting terpisah.

* * * *

 

9 replies
  1. Narto
    Narto says:

    mau tanya om Toni,..kalau utk mesin special cuptest yang 1 unit dan 2 unit, harganya berapa ya?

  2. Robby
    Robby says:

    Wow, yang kapasitas 1Kg aja harganya 300 jutaan, kalo yang kapasitas 5Kg kira-kira berapa harga tuh mas? nyampe 1M gak?

    Kapasitas 5 kg sekitar 400 jutaan

  3. wallflowers
    wallflowers says:

    hahahaa… bener om ton,saya juga pengen mengamalkan tp atm saya nyangkut mulu.. skrg msh bereksperiman dengan mesin roasting dalam negeri dulu aja 😀

    Awal bulan ini kita ulas mesin lokal yang pas dengan dompet kita :D. Thanks rekomendasinya, lagi nunggu mesinnya.

  4. wallflowers
    wallflowers says:

    memang “benar2 Probat”… mantabss, saya jg masih ingat kata2 “mbah” David dr Java Dancer itu…hehehee.. memang buka harga yg murah untuk investasi seumur hidup.. :p

    Mbah kita mainannya selalu yang top dan saya coba amalkan, tapi dompet gak nyampe 😀

  5. zaki
    zaki says:

    another nice post kang. eh.. btw kapan tuh mas edry kedatangan probatino-nya? hehehe.. biar lebih mantab roastingan kopi papua-nya

    Sebentar lagi beliau akan segera jadi penggoreng kopi :))

  6. heru
    heru says:

    thank cikopi,com atas infonya , ada no kontak langsung pak win Hasnawi kopi gayo (qertoev coffee)selain nomer phone yg pernah cikopi ulas.

    Orang penting ini memang susah dihubungi, ini nomor nya buat order kopi : 08129997549

  7. Eddy
    Eddy says:

    Selamat utk Pak Randy atas pembukaan showroom yg baru. Sukses selalu and keep on roasting with Probat.

    Terima kasih utk Cikopi.com atas liputan nya.

    Sama2, pak Eddy … sampai ketemu di Jakarta 🙂

Comments are closed.