Sudah beberapa produk Mahlkonig yang pernah saya tulis di blog ini. Setiap menuangkan tulisan tentang produk perusahaan ini biasanya saya lebih bersemangat menceritakan pengalaman menggunakan produknya. Ini yang terbaru, Mahlkonig E65S, grinder espresso yang baru saja dirilis tahun ini. Kalau pembaca ingin langsung pada kesimpulan tanpa harus berlama-lama membaca uraian saya di bawah, Mahlkonig E65S sangat saya rekomendasikan, salah satu produk terbaik dari pabrikan yang berlokasi di Hamburg Jerman. Bila anggaran mencukupi, dipersilakan untuk meminangnya.

Hamburg, 2016. Mahlkonig adalah satu-satunya perusahaan grinder yang pernah mengundang saya untuk mengunjungi pabriknya sebagai apresiasi mereka akan tulisan-tulisan yang pernah saya publikasikan. Ah, tentunya sebuah pengalaman tak terlupakan menginjakan kaki dan melihat secara langsung sebuah pabrikan ternama dan ditemani langsung oleh CEO-nya, Philipp Baumberger.

Satu hal yang paling berkesan adalah bagaimana jargon”efesiensi” diterjemahkan oleh 25 orang perakit grinder yang harus melayani permintaan seluruh dunia. Sekali lagi 25 orang saja yang entah menggunakan sistem produksi seperti apa sehingga cukup dengan sumber daya manusia minimal untuk membuat sebuah produk massal.

Termasuk satu orang bagian QC yang punya telapak tangan “ajaib” karena cukup dengan meraba hasil gilingan kopi sebanyak 50 gram, ia sudah bisa memutuskan produk mana yang lolos atau yang harus diakukan perbaikan. Kekuasaannya bersifat absolut dan itu dilakukan sebelum Mahlkonig melakukan ujian terakhir melalui alat yang dikenal dengan refractometer untuk melihat kurva distribusi partikelnya.

Saat ditanya berapa lama jam terbang untuk bisa menduduki posisi QC ? Sepuluh tahun saja untuk melatih sensitivitas telapak tangan. Baiklah.

Mahlkonig E65S. Seri ini merupakan produk terbaru yang keluar di awal tahun 2019 dan masuk dalam golongan “espresso grinder”. Artinya khusus untuk digunakan guna menggiling halus dalam pembuatan espresso.

Bila Mau, Bisa Digunakan Untuk Manual Brewing. Tapi, salah satu kelebihan E65S ini adalah kemampuannya dalam mengakomodasi bila pengguna ingin mengoperasikannya sebagai alat giling kopi untuk seduh manual. Terdapat ikon “cangkir” yang bisa ditekan untuk mengalih fungsikan E65S sebagai penggiling kopi untuk keperluan seduh kopi biasa. Tapi perlu digaris bawahi bahwa sesuai judul buku manualnya, bahwa  E65S adalah sebuah grinder espresso.

Singkat kata, E65S bukan sejenis grinder seperti Guatemala Lab yang menjadi penggiling kopi standard Specialty Coffee Association saat melakukan uji cita rasa atau cupping.

E65GBW. Produk yang lebih barunya disebut dengan E65 GBW (Grind by Weight) dan belum masuk ke Indonesia pada saat tulisan ini dipublikasikan. Grinder E65S yang saya tulis masih berbasis waktu bukan berapa jumlah berat yang dikeluarkan. Mahlkonig juga mengeluarkan 2 seri antara waktu dan berat sebagaimana yang terdapat pada tipe Vario (bukan Baratza). Di rumah saya menggunakan Vario yang berbasis waktu hingga saat ini.

Di lain kesempatan pada saat produknya ada di Indonesia, tulisan terpisah tentang seri yang lebih baru akan dipersiapkan juga sebagai bahan perbandingan untuk para pembaca.

Harga : Dijual dengan harga di bawah 40 jutaan, E65S disajikan dalam dua warna, hitam dan putih. Favorit saya warna putih, lebih elegan saja walau harus dijaga  karena rentan kotor. Tapi warna hitam pun tak kalah ganteng karena apapun warna yang jadi pilihan, E65S memiliki rancang bangun yang bagus.

Spesifikasi. Walau bisa dilihat di laman web-nya, sebagaimana dalam setiap tulisan saya akan mendeskripsikan spesifikasi umum E65S. Pertama, beratnya mencapai 11 kilogram, jadi cukup mudah untuk diangkat sana sini. Sudah pernah mencoba mengangkat seri EK43 ? Cobalah sesekali membawa beban 26 kilogram yang buat saya di usia yang sudah tidak muda lagi sungguh merupakan sebuah siksaan.

Hopper : Ini salah satu yang istimewa dari E65S karena sudah dibuat dengan material khusus yang membuatnya anti pecah. Tentu saja dengan berbagai pertimbangan saya tak berani membanting hopper ini untuk membuktikan klaim Mahlkonig demi membuktikan fitur anti pecahnya. Kontainer atau penampung biji kopinya bisa memuat hingga maksimal 1.2 kilogram. Cukup besar untuk sebuah  coffee shop dan walaupun belum ada konfirmasi dari PT ISC, distributor di Indonesia, biasanya ada opsi untuk menggantinya ke ukuran yang lebih kecil sebagaimana di seri EK43.

Hopper seperti pada umumnya dilengkapi dengan pemisah atau bean catcher agar mudah mengganti biji kopi tanpa harus menghabiskan sisa yang ada.

Pengaturan – Adjustment – Stepless. Indikator penting sebuah grinder terletak di bagian ini selain burr-nya. Di bagian ini, pabrikan harus mampu membuat sebuah mekanisme perubahan halus-kasar secara presisi. Lalu posisi burr tetap harus berada di tempat yang sama walau terjadi getaran putaran burr dengan kecepatan 1.400 RPM yang digerakan oleh motor berdaya listrik 440 watt.

Sebagai informasi tambahan, untuk negara-negara dengan sistem kelistrikan 60 Hz (Indonesia 50 Hz), kecepatan burr-nya lebih besar atau tepatnya pada angka 1.650 RPM.

Selanjutnya mekanisme pengaturan halus dilakukan dengan memutar pengunci burr di bagian belakang hingga collar bisa diputar untuk memilih ukuran yang diinginkan. Apalagi E65S memberikan kebebasan para penggunanya untuk memilih posisi yang pas di antara angka satu hingga delapan dengan mekanisme stepless-nya.

PENTING – Maximum Operating Cycle. Saya sangat menyarankan bagi siapapun yang baru pertama kali mengoperasikan grinder merek apapun untuk membaca spesifikasi teknisnya. Memang biasanya membosankan membaca buku manual dan sebagian dari kita jarang menyentuhnya. Tapi buku panduan ini akan menyelamatkan peralatan Anda dalam jangka panjang agar terhindar dari kendala teknis yang tak perlu.

Perlu diingat bahwa motor grinder yang berkekuatan ratusan watt dimaksudkan agar proses menggiling kopi terjadi secara cepat. Tapi ada batasan waktu pengoperasian untuk menghindari kerusakan motor akibat terlalu panas. Bisa dianalogikan seperti Cheetah yang hanya mampu berlari cepat selama 30 detik sebelum ia harus mengambil nafas dan beristirahat untuk beberapa saat sebelum melanjutkan misi perburuannya.

Mahlkonig menyebutnya sebagai “maximum operating cycle” atau siklus maksimal pengoperasian yang berbeda-beda untuk setiap produknya. Dalam buku petunjuknya, E65S hanya diperbolehkan dinyalakan 10 menit secara terus menerus, tak lebih

Burr : Berukuran 65mm dengan jenis flat, dari material baja dengan resep metalurgi yang dibuat oleh Mahlkonig sendiri dan di “ukir” dengan menggunakan tangan robot. Mahlkonig tetap bersikukuh untuk menggunakan sistem “flat burr” dan belum ada niat untuk membuat produk dengan mata giling konikal sebagaimana yang disampaikan oleh bagian R&D nya, Christian Klatt pada saat saya berbincang dengannya di Hamburg.

Menggunakan E65S. Saya akan langsung mengulas pengalaman saya menggunakan E65S sembari menjelaskan fitur selanjutnya berupa display digital di bagian panel depan.

Display : Single, Double, Naked, dan Manual. Dengan resolusi yang cukup tinggi, display elektroniknya memperlihatkan beberapa pengaturan yang bisa dilakukan dengan menekan dan memutar satu tombol yang berada di bagian kanan.

Secara default atau bawaan pabrik misanya untuk single sudah ditentukan selama 2 detik dan 4 detik untuk double. Total hingga 6 resep yang bisa diatur dalam menunya atau masing-masing 2 resep untuk single, double, dan naked. Sedangkan untuk mode manual dilakukan hanya dengan mengaktivasi tombol dengan cara menekan porta ke tombol, lalu menariknya bila ukuran kopi dirasa sudah pas.

Suaranya itu halus sekali kalau diukur sekitaran 80-82 desibel saat penggiling lain biasanya di atas 90 desibel (alarm jam 110 desibel).

Chute dan Porta Stand. Tempat keluaran kopi berupa silinder yang bisa dibuka pasang hingga memudahkan untuk mengakses ke bagian yang lebih dalam saat melakukan pembersihan dengan penghisap debu sebagaimana yang biasa saya lakukan.

Bagian tenpat dudukan porta juga bisa diatur ketinggiannya sehingga bisa dilepas dan pengguna bisa melakukan kegiatan lainnya sambil menunggu dosing.

Kecepatan Giling. Dengan kecepatan 1.400 RPM, sebagaimana Mahlkonig EK43, kemampuan gilingnya tentu bisa mengakomodasi kebutuhan di kedai kopi. Dengan setting terhalus saja, E65S dengan mudah bisa meremukan 10 gram kopi dalam waktu 3 hingga 4 detik (tergantung warna biji kopinya karena semakin muda warnanya, grinder memerlukan waktu lebih lama untuk menggiling karena lebih keras).

Tapi itulah kecepatan yang saya catat selama pemakaian yang tentunya akan banyak ditentukan oleh berbagai variabel.

Retensi. Bagaimana dengan retensi atau sisa kopi yang tersisa di celah burr ? Belum saya hitung. Tapi berdasarkan pengalaman menggunakan grinder Mahlkonig, merek ini dikenal cukup bersahabat dan tidak banyak menyisakan sisa kopi di bagian chamber-nya. Berbicara tentang retensi tentu saya tak akan melupakan pengalaman menggunakan Mazzer Robur dan melihat sisa kopi yang terdapat dalam burr-nya. Rekor, saking banyaknya.

Menurut Saya. E65S sebagaimana jajaran produk dari Mahlkonig yang sudah punya reputasi panjang akan kualitas dan daya tahannya tentu dengan senang hati akan saya rekomendasikan dengan beberapa alasan sebagai berikut.

Pertama, dari faktor harga bila dibandingkan dengan seri K30 apalagi Peak, grinder espresso ini memang tergolong yang paling murah pada jajaran produk mereka. Kedua, fitur yang disematkan sudah mencukupi dengan menu yang tersedia untuk mengatur “resep” seberapa banyak dosing kopi berdasarkan waktu melalui layar elektronik. Ketiga, hasil giling seperti tampak pada foto-foto di atas sudah berbicara akan kualitasnya, tanpa clumping selain kecepatan dan kehalusan suaranya. Terakhir, ini Mahlkonig, reputasinya tak perlu dipertanyakan lagi.

Pilihan Lain. Untuk yang memiliki anggaran cukup, rasanya bolehlah memilih E65S walau mungkin bila ingin mempertimbangkan merek lain dan harga yang tidak berbeda jauh saya menyarankan untuk melirik Mazzer Kony yang RPM nya hanya 600 dengan sistem burr konikal. Ini tipe Mazzer favorit saya selain yang Mini Electronic. 

Sebagai penutup, karena alat penggiling kopi merupakan salah satu pusat kegiatan di kedai kopi, nantikan tulisan-tulisan selanjutnya tentang grinder lainnya di blog ini.

Jangan lupa untuk melakukan perawatan rutin terutama pada aspek kebersihan apalagi bila alat kopi apapun dioperasikan di kedai kopi.

* * *

 

Featured Image : diambil dari web Mahlkonig : https://www.mahlkoenig.de/index.php/en/product/e65s

5 replies
  1. DedeAmbo
    DedeAmbo says:

    Hallo selamat sore,
    Dimana saya bisa membeli grinder Mahlkonig E65S atau E65 GBW ini?

    Terima kasih,

  2. Vien Coffee
    Vien Coffee says:

    Saya sudah 6 bulan pakai E65S, singkat kata: ini ALMOST PERFECT grinder. Berikut plus minusnya

    + hasil gilingan no clumping
    + super silent
    + speed mantap 20gram 5 detik
    + gampang dibersihkan
    + ringan dan ga makan tempat
    + taste nya jauh diatas k30, tp masih sedikit dibawah ek43s / peak

    – kalau bean terlalu dark roast ada potensi mampet di clump crushernya, jd keluarnya dari sisi kiri or kanan corong/chute. Harus disodok2 ke dalam utk ngebuang “plak” kopi yg lengket di crusher.
    – stepless adjustment agak loss / godek.

    Overall grinder terbaik yg pernah saya pakai.

Comments are closed.