Mazzer itu pernyatan singkat, “we mean business” ! “Kami memproduksi grinder terbaik di dunia” mungkin begitu tagline yang seharusnya mereka tegaskan dari sebuah perusahaan yang sudah  ada sejak akhir tahun 1940  selalu dikaitkan dengan perfectto macinadosatore. Perlu waktu tiga tahun lebih untuk akhirnya bisa memasukan Mazzer dalam daftar alat penggiling kopi yang terlebih dahulu saya tulis di blog ini. Mazzer Kony.

Mazzer Luigi Srl, perusahaan dari Venesia Italia, hanya membuat mesin penggiling kopi, tidak ada yang lain. Produknya seperti Mazzer Mini sudah menjadi darling of home barista.  Mengapa banyak cafe di dunia menggunakan Mazzer ? Dari roaster kopi dan kafe high-end kawasan Mission Street San Francisco, kedai-kedai kopi kawasan Seok-Yo Dong di Seoul, pun di Jakarta hingga roaster yang akan bermunculan di berbagai kota, semuanya menyandarkan pada merek ini. Kalau ditanya mengapa mereka pilih Mazzer ? “Sebuah investasi yang akan bertahan dalam jangka waktu lama, mungkin seumur hidup walau harus ditebus dengan harga mahal”

Mazzer Kony. Produk Mazzer yang Anda lihat adalah “Kony” berada di atas tipe Mini dan Super Jolly dengan spesifikasi seperti di atas. Disandingkan dengan mesin espresso Vivaldi II milik saya di rumah, Kony menjulang jauh lebih tinggi dengan balutan cat warna putih dan emblem logo Mazzer di bagian belakangnya.

Besi Pegas. Bagi para pengguna hingga teknisi yang pernah membongkar untuk membersihkan mesin ini sudah pasti mahfum dengan kualitas Mazzer. Bukalah bagian burr-nya yang akan memerlukan sedikit tenaga ekstra untuk bisa memutar jumlah drat yang banyak. Setelah itu perhatikan kualitas tiga buat per baja (coil spring) yang menjadi penahan burr, komponen penting ini seolah sudah menjadi ciri khas Mazzer dibandingkan dengan produk lain yang absen dengan besi pegas. Dimaksudkan agar kedudukan burr tetap kokoh yang memberikan tekanan ke atas saat grinder beroperasi agar posisi atau setting grinder tidak berubah.   Dengan konstruksi tersebut, siapkan tenaga yang cukup untuk memutar burr saat mengatur hasil gilingan kopi.

Stepless & Konikal. Sebagaimana tipe Mazzer lainnya, Kony menggunakan sistem stepless, artinya Barista bisa mengatur setting kehalusan bubuk kopi dengan memutar burr sedikit demi sedikit untuk hasil yang diinginkan. Untuk menggiling kopi, Kony menggunakan mata pisau berjenis “konikal”, dianggap sebagai alat terbaik untuk menggiling kopi dengan hasil yang konsisten dan tidak menghasilkan panas akibat putaran motor yang lebih lambat dibandingkan sistem flat burr (420 dibanding 1100 RPM).

Ada pendapat jika sudah menggunakan penggiling kopi sistem konikal, agak susah untuk kembali ke grinder biasa dan saya harus mengamininya setelah nanti menggunakan Kony.

Bean Hopper. Tempat menyimpan biji kopi atau bean hopper dapat menampung sebanyak 1.2 kilogram dan tentu dilengkapi juga dengan sekat yang bisa digeser untuk membuka tutup jalan masuk ke dalam burr. Maksudnya agar pergantian kopi bisa lebih mudah dengan menutup akses masuk biji kopi lalu menlepas kontainer plastiknya.

Colar Adjustment. Di bawahnya sebuah besi bulat  (burr bagian atas) merupakan pengatur kehalusan bubuk kopi yang diberi angka 0-9 untuk memudahkan kita mengingat area yang biasa digunakan. Disertai sebuah tuas  kecil untuk membantu menggeser saat melakukan setting. Cuma untuk alat sebesar ini, Mazzer hanya melengkapinya dengan ukuran panjang 7 cm, sangat kurang untuk membantu mendapatkan momentum yang pas saat menggese burr.

Doser. Dilengkapi dengan alat pelindung jari (finger guard), untuk menghindari Anda yang mungkin iseng memasukan tangan ke dalam bagian yang bergerak ini.  Sebuah besi kecil yang diletakan di pinggir doser (sweeper) merupakan alat bantu agar kopi tidak terlalu menempel di sekeliling doser. Pada bagian penting ini, mungkin akibat terburu-buru para Barista dengan penuh semangat melakukan dosing sekuat tenaga dan menjadikan besi pegas pada bagian ini rentan rusak.

Konikal. Untuk dapat mengakses ke dalam bagian konikal-nya, dilakukan dengan memutar ke searah jarum jam sehingga kita bisa melihat ke bagian dalamnya seperti foto di bawah. Seperti bisa kita lihat, bentuk alat penggiling konikal lebih tinggi dibanding dengan flat burr.

Menggunakan Kony. Teorinya dengan kecepatan putaran burr yang hanya 400an RPM, Kony akan menggiling kopi relatif lebih lambat. Tapi saat digunakan untuk 20 gram kopi hanya diperlukan 15 detik, sangat tidak mengecewakan. Kecepatan yang rendah juga membuat suara Kony lebih perlahan, dibanding dengan semua grinder yang pernah saya coba di rumah.

Saat dosing atau mengeluarkan kopi, seperti biasa kopi akan sedikit terlepar ke sebelah kiri, tapi saya tidak melihat ada butiran kopi (clumping) karena sudah digoyang di dalam doser-nya. Saya belum merasakan atau tepatnya tidak mampu mendeteksi sejauh apa perubahan rasa dengan menggunakan Kony dibanding grinder lainnya. Pendapat di luar menyatakan bahwa kombinasi konikal burr dan putaran motor yang rendah akan meminimalisasi friksi biji kopi yang dan mempertahankan rasa atau  flavor kopi. Saya cuma melihat betapa hasil penggilingan kopi dengan Kony begitu seragam dan tidak melihat ada butiran yang lebih besar, paling tidak jika dilihat secara kasat mata.

 Jadi ? Saya baru menggunakan Kony beberapa hari sebelum diambil yang empunya, Dian Wirawan dari Kopi Q di Bandung, tapi rasanya sulit melepaskan the big toy ini. Sepertinya terlalu berlebih menggunakan Kony hanya untuk keperluan sehar-hari, tapi  saya dan moga-moga juga Anda sependapat, investasi pada alat penggiling kopi layak dilakukan, jauh sebelum kita membeli mesin espresso.

Harganya memang selangit, 19 juta pada saat tulisan ini dipublikaikan (di tahun 2016 sudah 28 jutaan), tapi bila Anda ingin total dalam dunia kopi, Mazzer Kony tidak akan mengecewakan. Walau tidak menggunakan konikal, untuk sementara Anfim Caimano On Demand rasanya sudah cukup menjadi grinder yang saya gunakan sehari-hari, termasuk si  magic wonder Latina.

*  *  *  *



9 replies
  1. wawan
    wawan says:

    minta bantuanya dong,
    bisa kasih info ngak tempat yang jual spare part mazzer, lagi nyari funnel super jolly yang doserless soalnya
    terimakasih

  2. YohanTan
    YohanTan says:

    Thank u mas toni.. Sekarang tinggal nabung dan berharap harganya ngga selangit deh Hehee.. Btw, saya uda lama baca baca di cikopi mas… Infonya bnyk bgt. Thanks for posting. 🙂

    Sama2, enjoy reading & hunting Mazzer …

  3. YohanTan
    YohanTan says:

    Mas Tony, Mazzer bisa beli dimana ya kalo di indonesia. saya sih jatuh cinta sama mini E doserless. buat dirumah sih. uda pernah coba kontak merdeka, tapi gak dibales. lalu ke mazzer langsung juga blm bales. jadi bingung cari ke singapur, itu juga susah. hehehee.. mohon pencerahannya.. thanks

    Coba hubungi PT Bahana Genta Viktory, Morning Glory Coffee, atau Roswell Coffee 08562133445. Mini E Doserless keren !

  4. arry.etanol
    arry.etanol says:

    impian grinder mazzer sejak dlu baca cikopi.com.. hanya faktor dana aja, jadinya merek cina pun yg seadanya bisa jadi espresso 🙁 hikz

  5. Albert
    Albert says:

    Mas Toni, a pleasure to meet you at interfood today 🙂

    yea.. simple mod sih should help with a cleaner doser sweep. ada di link ini.. http://temesblog.blogspot.com/2005/07/mazzer-mod-no3-sweep.html cuman kmrn sih ngga ngikutin persis karena saya pake nya bahan plastik kertas rather than tape.

    ascaso saya udah ketemu maksudnya, klo mo pinjem untuk di review silahkan Mas 🙂

    Pleasure is mine 🙂
    Thanks for Acasso, ntar kita atur ya kalau mau ke sana dan makasih link-nya.

  6. Albert
    Albert says:

    Iya anfimnya bagus tu yg anfim super caimano on demand 🙂 gmn klo tuker cetakan foto yg besarr 😉

    Dosernya kony gmn Mas? Klo d mazzer mini orinya suka nyisain grounds. Saya jg did a simple mod di sweepernya and skg bs bersih.

    Btw ascaso i-mini yg conical sdh ketemu, mau cobain Mas?

    Whoaa, serius nih ? 😀
    Mazzer Compak, dan merek2 lain yang pernah dicoba selalu menyisakan sedikit kopi. Acara membersihkannya harus pake vacuum cleaner :).
    Pernah dulu juga kepikiran untuk menambah silikon pada baling2 sweeper-nya supaya bersih.
    Jadi bagaiaman cara modif-nya ? Ascasso yang konikal belum ketemu.

  7. albertg
    albertg says:

    oh one more thing. untuk left throw problem doser di mazzer is easily fixed with a simple mod. i’ve done it on a mazzer mini. pernah beli yg dr espresso parts cmn installnya ribet jd ngak kepake up to now.

    jd kmrn sih pake template dr homebarista > http://www.home-barista.com/grinders/how-to-tame-messy-mazzer-doser-t6499.html

    material yg di pake sih plastik tebel/keras. biasa di pake untuk packaging small electronics like memory cards, usbs etc. tinggal potong menurut template and pasang di bawahnya.

    – menarik ! cobain ah … minimal mengurangi kopi yang berhamburan … Thx Albert !

  8. albertg
    albertg says:

    oh mo di tuker jadi kony anfim nya? buat saya aja ya mas hehehe.

    saya kira anfim super caimano itu flat blade 75mm? dan rpm 800?

    ascaso i-mini saya klo ngga salah dulu yg versi conical 38mm juga.. coba nanti saya cari di gudang and kalo mo coba pinjem aja untuk di review 🙂

    yeah compak k3t for me is really good value for home use. high quality stuff.

    – Itu tipe yang di atasnya, yang waktu di coba model yang entry level. Paling mahal Anfim tipe Barista yang digunakan oleh james Hoffman, 18 jutaan juga.
    Hayuk mau coba Anfim ? Siapa tahu terpikat 🙂 ntar saya hibahkan, ganti dengan kamera full frame aja deh 😀

  9. albertg
    albertg says:

    wah.. salah satu grinder idaman 🙂

    di perth banyak pakai kony, cuman sering liat nya sekarang yg electronic jd doserless. and kalo yg udah specialty coffee n very high volume they go robur-e.

    mas Toni, mo tanya kalau speed wise anfim super caimano on demand vs kony gimana ya?

    argumentasi conical vs flat burr menarik ya.. di sini kan pake compak k3t – 58mm flat. pas ke perth kmrn pake grinder lama iberital challenge itu 38mm conical. brasa si masih suka hasilnya compak. but ya different size and machines used..

    – Idaman saya juga, mungkin sebentar lagi nongkrong di rumah 🙂
    Sama, di Amerika juga mereka menggunakan Kony dan Robur, walau seringkali kapasitas cafe-nya gak terlalu gede. Yang model elektronik doserless sebenarnya lebih menarik, kopi langsung jatuh ke portafilter dibanding doserless yang buang kiri. Untuk masalah speed relatif sama, karena walaupun keduanya slow motor dengan rpm rendah 400an (Kony) dan 600an (Anfim)n, tapi pisau Kony lebih besar 5mm ketimbang Anfim (58 vs 63).
    Konikal vs flat burr memang sering jadi bahan diskusi menarik, keduanya punya keunggulan masing2, tapi mungkin benar kalau ada asumsi “sekali menggunkan konikal, susah untuk kembali ke flat” apalagi saat sudah mencoba sekelas Kony.

    Compak K3 touch, rekomendasi yang selalu saya berikan bagi yang budget-nya terbatas, no complaint at all. Sayang belum coba Iberittal yang Konikal, tapi dengan diameter kecil (38mm) bisa jadi yang membedakan hasil grind dengan si Compak yang 58mm.

Comments are closed.