Sampai saat ini saya belum bisa memutuskan persekutuan dengan Mazzer Kony, yang menurut pendapat pribadi, inilah grinder kopi terbaik dari Mazzer yang masih belum ada pesaingnya.

Dengan kecepatan burr yang hanya 600 RPM dan mengadopsi konikal burr, serta tak sulit mencari ukuran yang pas buat espresso, Kony adalah grinder yang selalu saya rekomendasikan untuk siapa saja yang mencari penggiling kopi merek Mazzer.

Bagaimana dengan Robur ? Grinder ini sekali lagi punya retensi atau sisa kopi yang cukup banyak (di atas 50 gram) sehingga perlu keuletan untuk mencari ukuran yang pas dan tentunya siapkan kopi yang banyak saat kalibrasi.

Beberapa hari yang lalu  PT ISC (Indosarana Gourmet Cemerlang), sister company-nya PT Sukanda Djaya mengirimkan Mazzer ZM, tentunya atas permintaan saya yang masih penasaran dengan produk terbaru dari pabrikan Italia ini.

Sebagai informasi, lebih dari setahun lalu saya berkesempatan menggunakannya dan agak sedikit bermasalah saat melakukan pengaturan kehalusan kopi. Ukuran yang sudah dipilih tak bisa dieksekusi saat motor ngadat tak mau menjalankan perintah dan hanya mengeluarkan bunyi dengung. Semoga kali ini hal itu tidak terjadi lagi.

Ini Grinder Untuk Filter. Mazzer ZM adalah terobosan terbesar pabrikan grinder dari Italia ini setelah sekian puluh tahun tetap bersikukuh bertahan dengan model-model klasik yang menurut saya hampir serupa. Grinder ini pertama kali diperkenalkan di pertengahan tahun 2017 saat berlangsungnya acara SCA Expo di kota Seattle.

Sebuah langkah besar yang dilakukan oleh Mazzer dengan model ZM yang ditujukan bagi penggunaan untuk filter kopi. Jadi inilah untuk pertama kali perusahaan yang hanya khusus memproduksi grinder espresso ini membuat sebuah produk yang sama sekali berbeda dengan anggota keluarga besarnya.

Pilihan Burr Untuk Filter dan Espresso. Terdapat opsi untuk mengganti komponen burr nya dengan tipe espresso untuk mengakomodasi keperluan pengguna bila ingin memfungsikannya sebagai grinder biasa. Seri burr untuk filter dinamai 151F, sedangkan untuk espresso 151B.

Jadi apa kelebihan ZM menurut pabrikan ini ? Ada tiga faktor yakni Electronic True Zero, retensi atau sisa hasil giling kopi, dan distribusi partikel kopi yang nanti akan kita bahas satu persatu.

Spesifikasi dan Desain. Untuk awalnya mari kita lihat dulu spesifikasi dan desainnya. Dari sisi bentuk tentu jauh berbeda dengan keluarga besar Mazzer yang lain. ZM adalah Mahlkonig EK43 yang sedikit kelebihan berat badan. Jangan terlalu dianggap serius pernyataan ini, sekedar reaksi spontan saat melihatnya untuk pertama kali.

Desain yang cukup enak dipandang mata saya yang subjektif, sebagai penyegaran dengan model-model sebelumnya yang sekilas masih sama.

Seperti biasa, kita mulai dari hopper yang hanya bisa memuat 320 gram kopi. Cukup ideal menyatu dengan badannya yang menjulang setinggi 64.5 cm.

Panel Elektronik. Bagian depannya langsung berhadapan dengan panel display untuk beberapa fitur yang tersedia. Display nya cukup mudah dibaca dengan tipografi patah-patah seperti kalkulator tahun 80an yang menurut pendapat saya sebaiknya bisa jauh lebih bagus untuk sebuah grinder seharga 48 jutaan.

Panel display bisa dibuka untuk akses masuk ke dalam burr-nya termasuk saat penggantian batre untuk menyalakan display. Tidak tahu berapa lama masa penggunaan batrenya tapi semoga bisa bertahan dalam jangka panjang, katakanlah 2 tahun bila dinyalakan selama 8-10 jam sehari.

Navigasi. Menu-menu serta sistem navigasi tidak akan saya bahas secara detail karena secara keseluruhan hanya bersifat umum. Tapi yang jelas, ZM bisa menyimpan 20 preset berdasarkan ukuran jarak burr dan waktu. Empat dari 20 tersebut bisa dijadikan speed dial di bagian panelnya.

Burr dan RPM : Ukuran atau diameternya sama dengan tipe Major yang juga menggunakan tipe flat yakni 83mm. Sedangkan tipe lainnya seperti Kold dan Robur mengadopsi ukuran 71mm (konikal), Super Joly dan Mini 64mm (flat), dan terakhir Kony 63mm yang menggunakan burr konikal.

Motor yang dipasok dengan daya listrik 800 watt (50Hz) mampu memutar burr-nya dengan kecepatan 900 RPM. Dengan daya sebesar itu, untuk alasan keselamatan, pengguna sebaiknya menyediakan soket listrik yang tidak tergabung dengan peralatan lainnya.

Kipas Pendingin. Dilengkapi dengan sistem pendingin berupa dua kipas yang berputar pada saat burr berputar dan terus mendinginkan ruang atau chamber giling sesaat setelah selesai digunakan.

Doser (Canister) dan Bag Holder. Saat tulisan ini dibuat, ISC tidak menyertakan bag holder, hanya doser atau canister yang hanya bisa memuat sekitar 80 gram kopi atau 100 gram hingga benar-benar penuh. Tanpa kedua aksesoris ini yang harus terpasang di bagian bawah display, jangan harap grinder ini mau melakukan tugasnya.

Menggunakan ZM. Perlu diketahui bahwasanya berat ZM ini adalah 35kg, jadi sangatlah berat untuk berpindah tempat. Sebagaimana yang sudah saya nyatakan di atas, tulisan ini hanya akan terfokus pada pengalaman sekilas menggunakan ZM dan tidak akan terlalu detail mengupas semua menu-menu yang ada pada display-nya.

Pengaturan atau Setting. Inilah jantung operasional sebuah grinder dan Mazzer salah satunya memberikan porsi terbesar dalam hal fitur adjustment saat memperkenalkan produk terbarunya ini.

Bagi yang terbiasa menggeser posisi burr saat mencari ukuran untuk kehalusan bubuk kopi, hal itu tentunya tak akan didapatkan lagi di tipe ZM. Semua pengaturan dilakukan secara elektronik melalui display-nya.

Seribuan Titik. Dengan menekan tombol di samping kanan, pengguna ZM bisa langsung mengakses menu Setting dan menemukan bagian Burrs Distance. Di sinilah bagian paling penting saat pengguna ZM bisa mencari ukuran berdasarkan microns atau seperseribu milimeter. Dimulai dari 0.140 hingga maksimal 1.198 atau seribu lebih titik (1.058) yang bisa dipilih.

Pertama menggunakannya tentu agak membingungkan dan harus membiasakan membayangkan angka-angka desimal di dalam kepala saya. Tapi setelah beberapa kali mencoba, ZM cukup mudah digunakan walau pada awalnya cukup mengintimidasi.

Suara motor mendengung yang ngadat tidak mau menggeser burrs tidak lagi ditemukan jadi saya bisa mulai memilih angka-angka tertentu untuk dilihat bagaimana hasil gilingnya.

Microns : DI bawah ini sekedar panduan yang saya buat saat melakukan penyesuaian angka di burr :

– Ukuran 0.140μm hingga 0.300μm : FINE tidak bisa digunakan untuk espresso karena kurang halus, juga tanggung untuk filter karena agak halus. Ukuran ini mungkin sesuai untuk digunakan pada alat seduh Moka Pot
– Ukuran 0.300μm – 0.500μm : MEDIUM FINE ini median yang bagus untuk filter, V60, Wave, Flat Bottom
– Ukuran 0.500μm – 0.600 μm: MEDIUM : Chemex, Drip, Aeropress, Clever Dripper, Syphon
– Ukuran 0.600μm – 0.700μm : MEDIUM COARSE : French Press, Percolator, Cupping
– Ukuran 0.700μm – dst : COARSE, Cold Brew

Mohon untuk tidak menjadikan parameter di atas sebagai sebuah panduan akhir karena sebagai pengguna, Anda bisa menentukan sendiri ukuran yang sesuai.

Kemudahan Kalibrasi. Saya harus menyatakan bahwa Mazzer ZM tak sulit dioperasikan selama pengguna sudah terbiasa menggunakan ukuran mikrometer dan itu tak memerlukan waktu lama. Apalagi semua resep bisa disimpan dalam memori ZM dan tidak dipilih saja untuk ukuran tertentu.

Retensi. Terbaik di kelasnya, karena hanya menyisakan sangat sedikit kopi 0.3 hingga 0.5 gram, angka yang mengesankan selama saya mencobanya.

Cara Pengaturan Speed Dial. Di bawah ini saya akan mencoba menjelaskan bagaimana memanfaatkan Mazzer ZM agar bisa digunakan secara cepat agar kita bisa resep seperti foto di bawah ini :

Ada dua hal yang akan atur yakni jarak burr dalam ukuran mikron dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk setiap resep. Contoh di atas sebagai ilustrasi misalnya saya namai Cikopi TW dengan jarak burr 0.400 dan satuan waktu pada tombol angka 1 sampai 4 yang nanti akan saya jelaskan.

Hal pertama yang harus dilakukan adalah masuk ke tab ke-2 yang lambangnya roda sebagaimana foto di bawah ini.

Setelah ukurannya dipilih dengan memutar tombol di bagian kanan, langkah selanjutnya adalah masuk tab paling kanan sebagai berikut. Pilih “EMPTY” untuk mulai menamai resep.

Katakanlah nama resepnya yang sengaja saya pilihkan khusus untuk tutorial ini dari bahasa Sunda :

Penamaan hanya terbatas pada 13 karakter, jadi cukuplah untuk memberikan nama sesuai dengan selera tentunya. Selesai sudah satu resep yang bisa kita simpan dan kita bisa menyimpan 19 sisa resep lainnya dengan mengulangi lagi prosesnya kembali dari awal.

Selanjutnya kita akan masuk pada pengaturan waktu atau berapa lama burr berputar dalam satuan detik. Mazzer ZM bisa mengakomodasi dari 1 hingga maksimal 99.5 detik dengan penambahan per 5 detik.

Cara menentukan waktu hanya dengan menekan salah satu dari angka 1 hingga 4 sesuai dengan pilihan kita. Tekan cukup lama hingga berkedip, lalu putar tombol di panel kanan hingga menemukan waktu yang diinginkan.

Selesai. Kita sudah bisa membuat satu resep yang terdiri dari jarak burr dan waktu giling. Pada saat akan digunakan, katakanlah kita simpan di nomor 4, maka tinggal tekan nomor tersebut agar Mazzer menjalankan perintah sesuai dengan pengaturan yang sudah kita simpan.

Tidak bisa digunakan untuk mesin espresso. Saya hanya melakukan percobaan saja untuk menghabiskan rasa penasaran. Karena secara kasat mata saja dengan ukuran terkecil atau 0.140 microns, kehalusannya masih belum mencukup untuk digunakan pada mesin espresso.

Hasilnya setelah beberapa kali dicoba, espresso yang dihasilkan selalu over extraction. Dengan demikian ZM yang saya gunakan memang ditujukan untuk menyeduh kopi dengan filter dan bukan espresso.

Tentu ini grinder bagus. Saya tak akan memberikan komentar tentang kualitas keseluruhan produk Mazzer yang sudah punya jam terbang tinggi sebagai pemasok alat penggiling kopi berkualitas dan tahan lama serta jarang bermasalah selama dilakukan perawatan tentunya.

Dua kipas akan secara otomatis untuk menjaga suhu di dalam chamber tetap terjaga, fitur yang sekarang ini banyak dipasangkan ke dalam alat penggiling kopi.

Sistem pengaturan kehalusan dengan variabel yang terbentang ribuan titik  akan memperkaya pilihan yang benar-benar dirasa pas oleh penggunanya. Dial atau pemutar langsung bisa terlihat tanpa ada latency atau jeda pada display elektroniknya. Sangat cepat !

Belum lagi aspek Electronic True Zero   yang membuat grinder ini akan punya setting yang akurat dengan sesama ZM. Tak perlu lagi ada kalibrasi karena cukup menyebutkan ukuran microns untuk resep giling kopi apapun.

Kecepatan. Mencatatkan waktu 4 detik untuk 20 gram kopi pada ukuran 0.140 mikron. Tergolong cepat untuk sebuah grinder khusus untuk filter.

Catatan. Beberapa catatan kecil yang perlu saya kemukakan berdasarkan percobaan beberapa hari menggunakannya. Pertama canister atau bag holder yang harus selalu terpasang untuk memungkinkan grinder ini bisa bekerja. Tanpa kedua aksesoris tersebut, Mazzer ZM tak akan bisa melakukan tugasnya. Jadi sangat penting untuk menjaga kedua alat ini agar jangan sampai hilang.

Kedua, perpindahan angka saat kita melakukan Burrs Distance setting sangat cepat sekali saat ukuran melocat cukup jauh hanya dengan sekali putar. Kadang ingin sedikit memperlambatnya, walau bukan sebuah keluhan yang berarti karena akan mempercepat kita menemukan ukuran micron yang diinginkan.

Ketiga, sistem navigasi yang terdapat dalam panelnya sebenarnya cukup jelas, walau harus membiasakan ESC itu artinya Escape atau Exit. Lalu penamaan resep pada menu yang ingin kita simpan bagaikan mengetik dengan menggunakan satu jari karena harus memutar tiap huruf lalu menekan tombol di kanan panel.

Keempat, grounding yang baik mutlak diperlukan karena tanpa itu, bersiaplah badan kita kena sengatan listrik yang cukup mengejutkan.

Versus Mahlkonig EK43. Tapi pertanyaannya apakah grinder ini cocok untuk memenuhi kebutuhan Anda ? Dari sisi beberapa kelebihannya di atas, ZM tentu langsung akan berhadapan dengan EK43 yang punya rentang harga tak terlalu jauh dan kemampuan paripurna.

EK43 adalah sebuah grinder yang bukan hanya bisa digunakan untuk filter, tapi juga espresso, hingga lebih berdaya fungsi ketimbang Mazzer ZM.Dari faktor itu saja, saya kira pembaca blog ini bisa mengambil kesimpulan bahwa dari sis tersebut EK43 lebih unggul karena bisa multi fungsi.  

Tapi Mazzer tetap punya keunggulan yang tak terbantahkan dibanding EK43, yakni pada kemampuannya untuk menciptakan rentang grind setting secara digital  dalam ukuran micron. Bila ini yang Anda inginkan, maka Mazzer ZM bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Tapi untuk alasan praktis, EK43 punya keunggulan yang tidak bisa didapatkan pada ZM, yakni kemampuannya untuk sekaligus menjadi espresso grinder selain filter.

Selamat memilih !

* * *