Walau saya bukan penggemar alat giling kopi yang mengandalkan otot, tapi merek yang satu ini, Timemore bukan saja memiliki sisi ergonomis yang membuatnya pas di tangan karena diameternya yang hanya 45 mm, tapi juga ditunjang oleh kualitas yang sangat bagus. Satu lagi, mereka baru saja memenangkan Red Dot Award di tahun 201, penghargaan bergensi kelas dunia untuk desain produk grinder ini. Timemore !
Tentang Timemore. Perusahaan yang berkantor pusat di Shanghai, Cina ini, bukan hanya memproduksi grinder, tapi juga syphon, dripper, dan teko untuk menyeduh kopi. Di Indonesia, produk ini diimport oleh Maharaja Coffee yang juga menjual teko dari merek yang sama.
Kemasan. Terbungkus dalam kardus tebal dengan pelindung busa dan pelindung plastik, di dalamnya terdapat unit grinder beserta lembaran petunjuk penggunaan, sertifikat keaslian produk, beserta kartu garansi. Sebuah kantung dari kain yang cukup tebal juga disertakan untuk menyimpan grinder sehingga terlindung dari debu dan mudah dibawa saat bepergian.
Spesifikasi. Menggunakan material aluminum alloy dengan tekstur berlian di seluruh bagian luarnya. Berat kosongnya hampir mencapai 1/2 kilogram, tepatnya 425 gram. Burr bertipe konikal, terbuat dari bahan stainless dengan tingkat kekerasan HRC58 dalam skala Rockwell, atau dengan kata lain diolah dengan proses metalurgi untuk penggunaan alat yang berkualitas tinggi.
Timomere mengadopsi sistem step atau perpindahan ukuran bubuk kopi bisa diatur dengan 12 penanda pada bagian burr-nya. Penampang burr berdiameter 30mm atau sedikit lebih besar dibandingkan dengan uang logam 500 rupiah.
Pemutar atau handle mempunyai panjang 13 cm yang diujungnya terdapat pegangan kayu yang bisa dibuka tutup dan dilengkapi magnet.
Menggunakan Timemore. Apakah bisa untuk espresso ? Jangankan untuk seduh dengan mesin espresso, Timomere sanggup menggiling hingga kehalusan powder, selama tangan Anda siap memutar engkol lebih dari 200 kali hanya untuk 20 gram kopi.
Pada lembaran petunjuknya, Timomere sudah memberikan panduan awal pengaturan kehalusan bubuk kopi untuk jenis seduh. Caranya dengan memutar pengatur kehalusan hingga batas maksimal dan dijadikan poin awal untuk setting sebagai berikut :
Espresso : 6 – 12 poin atau klik ke arah indikator kasar atau coarse
Pour Over : 15 – 24 poin atau klik ke arah indikator kasar atau coarse
French Press : 24 poin atau klik ke arah indikator kasar atau coarse
Saya mencoba untuk espresso dengan 6 klik saja hasilnya masih sangat halus, jadi harus diputar kembali ke arah kasar hingga menemukan setting yang pas ke point 30 dan hasilnya seperti ini :
Bukan artinya saya menyarankan Anda untuk menggunakan Timomere untuk mendampingi mesin espresso, tapi sekedar menunjukan kemampuan penggiling kopi ini yang punya kinerja yang tak kalah bagus dengan penggiling kopi khusus untuk espresso. Kecuali Anda berniat melakukan olah raga untuk membesarkan otot tangan tentunya.
Penutup. Timomere harus membuktikan ketahanan atau durabilitas nya dalam jangka panjang, apalagi harganya sekitar 1.5 jutaan dan bersaing dengan merek seperti Porlex yang sudah hadir terlebih dahulu dan harga yang lebih murah. Hal lain yang perlu jadi catatan adalah tekstur nya sedikit agak tajam bila digunakan beberapa menit saja dan mulai terasa gesekan yang dengan kulit yang tidak menyenangkan terutama di area ibu jari.
Selebihnya, alat penggiling kopi ini salah satu yang saya rekomendasikan karena kualitas secara keseluruhan termasuk hasil gilingnya.
bro coba compare dengan Kinu M47. thanks ya. ditunggu review Kinu M47 nya
Dearpak Tony,
tlg tanya apakah perbedaannya dgn Timemore chestnut G1, mengingat perbedaan harga yg hampir 2x lipat, thanks pak salam ngopi selalu
Beda di kapasitas giling nya
Om, boleh di bikin compare gk sama porlex ? Sama comandante sama kinu juga om.. Trimakasih..