Resianri Triane (26) salah satu staff di Specialty Coffee Association (SCAI) membawakan sebuah kotak ajaib, Le Nez Du Café, yang berisi 36 aroma kopi hasil karya dari ahli penciuman di dunia, Jean Lenoir, pria berkebangsaan Prancis. Lenoir tidak hanya menciptakan aroma kopi, tapi juga berbagai aroma minuman anggur yang salah satu kit-nya berisi 54 aroma yang ditujukan bagi para sommelier dan para pelaku industri di bidang ini. Kit Le Nez Du Café, yang anda lihat akan memandu kita ke dunia aroma yang begitu kaya dan ternyata bukan sesuatu hal yang sulit dipelajari. Resi memberikan pelatihan singkat kepada saya tentang cara menggunakan alat ini.

Bagi yang belum mengenalnya, di usianya yang masih 24 tahun, Resi sudah menyabet sertifikasi Q Grader yang diperolehnya di tahun 2009 dalam pelatihan selama satu minggu di kota Medan. Ia merupakan 1 dari 7 Q Grader perempuan yang dimiliki Indonesia. Jadi Anda tentu tidak kaget, karena Resi sudah terbiasa minum kopi sejak duduk di sekolah menengah pertama walau masih terbatas pada kopi yang ia beli di warung terdekat. Juga jangan tanya alat kopi yang ia miliki di rumah, kecuali mesin espresso, hampir semua alat seduh ia miliki walau sehari-hari tetap setia dengan french press dan kopi favoritnya dari Papua. “French press membebaskan oil kopi, elemen penting dalam sebuah karakter kopi” dan saya mengamininya.

Selanjutnya Resi memberikan petunjuk praktis kepada saya cara menggunakan Le Nez Du Café, yang di dalamnya terdapat 36 botol kecil yang diberi nomor 1-36 dan dikelompokan menjadi empat bagian yaitu : aromatic taints, dry dystilation, enzym, dan sugar browning. Masing2 bagian terdiri dari 9 aroma yang disertai satu buku manual yang memberikan penjelasan mengenai aroma tersebut beserta cara penggunaan kit ini.

Hal pertama yang diajarkannya adalah kemampuan mengidentifikasi masin2 aroma (olfactory skills), misalnya pada kelompok aromatic taints yang terdiri dari : tanah, obat, asap, kulit, karet, bubuk kopi, jerami, daging sapi, beras basmati (India) yang nomor botolnya tidak berurutan. Lalu kita ambil satu botol, misalnya aroma obat (medicinal), buka tutupnya lalu dekatkan ke hidung, setelah itu giliran botolnya kita kenali aromanya. Sebisa mungkin kita merekam aroma tersebut yang kebetulan untuk beberapa bau yang menyengat sepertinya tidaklah sulit untuk dikenali. Demikian dilanjutkan ke botol2 berikutnya. Awalnya memang membingungkan, tapi setelah beberapa kali mencoba menghirup aromanya, ada yang beberapa botol yang sudah mulai akrab dengan indera penciuman walau tentu saja perlu latihan panjang untuk bisa dengan cepat menebak masing2 aromanya.

Bila sudah punya keyakinan dan mulai akrab dengan berbagaia roma tadi maka kita bisa melakukan uji coba dengan menutup semua angka di botol tersebut. Setelah itu mencoba mencocokan masing2 botol dengan aroma yang kita yakini kebenarannya lalu tuliskan jawabannya di atas kertas. Tinggal mencocokan nilai yang kita peroleh, dan menurut Resi, seorang Q Grader harus mampu mengenali 80% dari 36 botol tersebut yang menjadi salah satu materi ujian ahli perasa kopi ini.

Dari pengalaman Resi, pada mulanya memang bukan pekerjaan yang mudah, tapi selama kita rajin berlatih untuk terus mengenali masing2 aroma dari  Le Nez Du Café diharapkan akan lebih memperkuat memori dalam mengidentifikasi aroma kopi. Namun, Le Nez Du Café hanyalah sebuah alat bantu penciuman, tapi yang lebih penting adalah memadukannya dengan aktivitas cupping yang harus dilakukan secara teratur. Kemampuan ini bisa berangsur hilang bila tidak digunakan dalam jangka waktu lama, jadi mencicipi kopi dalah menu harian seorang Q Grader, demikian penjelasannya.

Walau alatnya sekitar 300 dolar dan hanya bisa dipesan dari luar negeri, tapi alat ini sudah banyak menjadi pendamping para pelaku industri kopi, baik importir kopi, cupper maupun roaster. Jadi bila Anda tertarik meniti karir sebagai Q Grader, kotak ajaib Le Nez Du Café bisa jadi awal untuk terjun ke bidang ini.

* * * *

 

3 replies
  1. erissan
    erissan says:

    dengan rajin cupping..indera perasa dan penciuman kita jg jadi terlatih kang..

  2. Endang
    Endang says:

    Back to nature aja pak Ton

    – Beberapa aroma seperti beras basmati, malt, maple, bunga kopi, agak susah dikenali dan lebih mengenal aroma dari upbringing sehari-hari.

  3. Arief Said
    Arief Said says:

    Masih ngimpi kang untuk dapet Le Nez du Cafe. Sayangnya ga bisa tahan selamanya, setip 3 – 5 tahun aroma nya jadi hilang.

    – Iya masalah kadaluwarsa yang belum disebutkan di artikelnya. Kalau ever lasting sih boleh juga kayaknya.

Comments are closed.