Tiga mesin roasting kecil berjajar di sebuah gerai “Urban Coffee Week” yang berlangsung pada akhir pekan kemarin di Marvell City, kota Surabaya. Mesin paling besar berkapasitas 1 kilogram, lalu 200 dan 100 gram yang khusus digunakan untuk keperluan sample roast atau uji cita rasa. Saya ingin memperkenalkan perusahaan yang memproduksi mesin ini, PT Dempo Laser Metalindo yang berlokasi di kawasan industri Rungkut, Surabaya dan mengusung merek dagang “Mulatoz”.

Sejak pandangan pertama, mesin roasting ini sudah terlihat dari kualitas rancang bangunnya yang didominasi oleh material baja stainless. Jangan heran karena perusahaan yang memproduksinya PT Dempo Laser Metalindo sudah lama bergerak dalam dunia pemotongan material dengan menggunakan laser.

100, 200, dan 1000 gram. Saat ini terdapat 3 tipe yang dipasarkan dimulai dengan seri CR200 ECO yang berkapasitas 200 gram, lalu model kedua CR100, yang drum-nya hanya bisa memuat 100 gram karena khusus diperuntukan untuk cupping test dan model terakhir dengan kapasitas terbesar 1 kg, CR1K.

Spesifikasi dan Harga. Kesemua mesin Mulatoz menggunakan sistem pemanas listrik dengan memanfaatkan heating element atau sistem infra red yang akan mengirimkan energi panas ke dalam drum.

Kalau saya lihat, hanya tipe CR200 Eco yang tidak dilengkapi dengan manometer pengukur suhu, sedangkan dua tipe lainnya Untuk tipe yang 1 kg dan sample roast terdapat penujuk suhu drum (analog) dan biji kopi (digital).

Harga pada saat pameran kemarin dimulai dari angka 19 jutaan untuk tipe CR200, sedangkan sample roast dibanderol dengan harga 27.5 juta, terakhir, tipe yang 1kg dipatok di harga 36 jutaan.

Mesin roasting berkapasitas kecil seperti yang diproduksi oleh Mulatoz tentunya bisa dimanfaatkan bagi para calon roaster, kedai kopi, atau siapa saja yang ingin mulai mendalami proses roasting sebelum menggunakan mesin yang dilengkapi dengan banyak fitur lainnya.

Selebihnya, pembaca bisa berkunjung ke web mereka http://mulatoz.com untuk mendapatkan informasi yang lebih detail.

 *  *  *

 

1 reply

Comments are closed.