Bolehkah sebuah alat pour over seperti Chemex bertransformasi menjadi pembuat kopi otomatis ? Tentunya sah-sah saja sebagaimana yang juga sudah dilakukan oleh perusahaan Hario yang dengan V60 nya. Walau sering saya jadikan anak tiri dan lebih sering terongok di pojokan, tapi sejatinya alat inilah yang sering jadi penolong saat tamu kantor berdatangan dalam jumlah besar. Chemex Ottomatic adalah pilihan lain yang baru saja saya coba dan ini kesan pertamanya.

Coffee Maker – Batch Brewer.  Bila ditanya, apa merek coffee maker favorit saya ? Dengan tegas saya akan menjawab Technivorm ! Akurasi suhu di angka 92 derajat celsius dan mudah di agitasi (stir)  karena kedudukan filter flat bottom-nya terbuka.

Bagusnya juga, Technivorm tak perlu melengkapi alatnya dengan lempeng pemanas yang bisanya terdapat pada alat sejnis yang bertujuan agar kopi tetap panas. Technivorm cukup menyediakan sebuah termos yang membuat kopi tetap hangat dalam kisaran waktu 2-3 jam.

Lalu ada Bonavita 8 Cups Brewer yang tak kalah menarik dengan segala kesederhanannya karena dari segi desain produk menurut saya masih kalah dengan Wilfa Precision Coffee Maker yang lebih futuristik tanpa mengesampingkan keindahan khas Nordic. Keduanya juga boleh dijadikan bahan permenungan bagi yang sedang memilih alat pembuat kopi otomatis.

Pembuat kopi otomatis atau yang dalam kapasitas yang lebih besar dikenal dengan istilah batch brewer, didesain dengan tujuan utama untuk memudahkan pengguna menyiapkan kopi secara cepat dan dalam jumlah yang banyak.

Memang tak jadi pilihan untuk gerai yang menjadikan kopi sebagai menu utama yang lebih memilih keterampilan tangan seorang Barista melalui manual brewing. Secara perlahan keberadaannya mulai banyak dilirik terutama di Korea pada saat terakhir mengunjungi negara ini di penghujung tahun 2016.

Chemex Ottomatic. Menurut saya, Chemex punya penampilan yang paling sensual dibanding dnegan peralatan kopi sistem tuang lainnya. Lekuk di bagian tengah dengan aksen kayu yang diikat tali kulit untuk membantu penggunanya menahan panas membuat Chemex merasa tak perlu merubah desainnya sejak alat ini diperkenalkan di tahun 1941.

Kira-kira 2 tahun yang lalu, perusahaan ini mengeluarkan versi otomatis yang diberi nama Chemex Ottomatic, dan bisa mengakomodasi ukuran 5, 6, dan 8 cangkir.

Memerlukan daya listrik 1.000 watt, Chemex Ottomatic sayangnya tidak dilengkapi dengan fitur auto shutdown pada saat proses seduh sudah selesai.

Walau demikian, alat ini sudah dilengkapi dengan beberapa fitur penting lainnya atau brewing variables sebagaimana yang diklaim oleh perusahaannya seperti : pre-infusion, contact time atau durasi waktu seduh, target suhu antara 92 – 95 derajat Celsius, plat pemanas yang didesain untuk menghangatkan kopi tanpa merusak rasa.

Mencoba Chemex Ottomatic. Di dalam kotak sudah tersedia 10 filter sebagai kelengkapan pembelian alat ini berikut tutup atau lid Chemex. Selain itu terdapat juga bubuk kimia untuk membersihkan noda kopi yang menempel pada bagian dalam Chemex setelah beberapa lama digunakan.

Siapkan Daya Listrik. Listriknya memang 1.000 watt atau jauh lebih besar dibanding dengan alat pembuat kopi di pasaran yang membuat pengguna harus menyiapkan power outlet tersendiri demi faktor keamanan.

Tapi sebenarnya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan Wilfa yang paling rakus mengkonsumsi listrik hingga 2.200 watt !

Cara Mengukur Air. Walau sudah terdapat penunjuk volume air untuk jumlah sajian cangkir kopi, namun Chemex telah memberikan petunjuk praktis menakar volume air dengan menggunakan Chemex.

Bila menggunakan ukuran 6 cup sebagaimana yang saya coba, cukup tuang air pada Chemex hingga tepat berada di tengah lekukan dan demikian juga dengan untuk ukuran lainnya.

On-Off. Bila kopi dan air sudah siap, tingga tekan tombol di samping dan lampu indikator berwarna merah di bagian dasar akan menyala yang menandakan alat sedang bekerja.

Hanya perlu beberapa saat Chemex Ottomatic mulai melakukan tugas pertamanya, pre-infusion, atau membasahi kopi dengan percikan yang cukup merata ke permukaan kopi.

Setelah terdiam bebera detik, aliran air (pulse) mulai bekerja dengan interval teratur dengan distribusi yang merata hingga semua permukaan kopi basah melalu enam lubang atau nozzle-nya.

Agitasi dan Grind Size. Nah, di bagian ini pengguna bisa melakukan sedikit tweak untuk sedikit meningkatkan ekstraksi dengan cara melakukan agitasi. Cukup dengan menggunakan sendok kayu atau alat apapun dengan gerakan memutar secara perlahan.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk memodifikasi rasa adalah dengan mengatur grind size atau besaran partikel kopi melalui setingan grinder.

Hanya mengambil masa sekitar 4 menitan, 6 cangkir kopi sudah tersedia saat indikator lampu berubah warna menjadi putih dan saya harus menekan tombol “off”.

Memang bisa didiamkan agar suhu tetap terjaga dengan bantuan pemanas di bagian dasar Chemex, fasilitas yang tak pernah saya manfaatkan karena kopi sebagusnya langsung dinikmati.

Untuk Siapa Chemex Ottomatic ?. Kalau pembaca penggemar Chemex, tapi karena kesibukan atau alasan lain hingga tak lagi sempat menikmati “liturgi” seduh manual, mungkin versi Ottomatic-nya bisa dipertimbangkan. Seakan ruh nya  diambil alih oleh piranti elektronik, tapi walaupun demikian menurut saya alat ini tak terlalu mengurangi senssualitas sebuah Chemex. 

Siapapun bisa mengoperasikannya karena suhu air sudah ditentukan oleh thermostat, sebuah alat pintar yang akan membatasi suhu seduh maksimal. Tinggal masukan kopi bubuk dan air sesuai takaran lalu tekan tombol maka dalam beberapa saat kopi panas tersaji dengan cepat.

Dari harga ratusan ribu yang banyak dijual di pasaran hingga jutaan seperti Bonavita atau Technivorm kesemuanya memberikan keleluasan bagi konsumen dalam memilih alat yang sesuai dengan kebutuhannya. Di toko Otten Coffee, Chemex Ottomatic yang saya gunakan untuk keperluan penulisan ini dijual seharga 5 jutaan lebih.

* * *