e2

Pertama kali menulis tentang mesin espresso Expobar tipe Leva 1 group sekitar 5 tahun lalu dengan banderol harga sekitar 18 jutaan, yang kini sudah melesat menjadi 28 jutaan. PT Santino sebagai distributor Expobar di Indonesia masih mendatangkan mesin jenis ini, tapi tipe yang dikirimkan ke saya dilengkapi dengan dua boiler dan PID (proportional–integral–derivative), sebuah piranti elektronik yang dilekatkan pada mesin ini untuk mengatur suhu seduh.

e6

Satu atau Dua Group

Mesin espresso 1 group head seringkali menjadi anak tiri atau alternatif terakhir bila anggaran membuka coffee shop tak mencukupi untuk kelas 2 group. Walau demikian bukan berarti bahwa performa si anak tiri ini tidak meyakinkan, justru selain menghemat tempat, tidak rakus mengkonsumsi daya listrik, mesin satu grup sudah cukup untuk investasi awal sebuah kedai kopi kecil.

Harga ? Relatif, GS3 dari Lamarzocco yang satu group bisa di atas 80 jutaan, jadi tidak ada patokan bila harga mesin satu group akan lebih murah dari 2 atau 3 grup. Tapi untuk Office Leva yang sedang Anda baca ini, berharga sekitar  30 jutaan pada saat tulisan ini dipublikasikan.

exp2

Unboxing

Mesin dengan berat bersih 17 kg ini mengusung model klasik dengan sebagaimana merek lain seperti Vibiemme atau Rocket dengan bahan stainless di seluruh permukaannya. Bersiap untuk selalu rajin membersihkannya karena cipratan air akan membuat besi mengkilat ini cepat kusam dan timbulnya bercak yang tak sedap untuk dipandang.

Perlengkapan standard yang ada terdiri dari dua buah portafilter dan tamper atau pemadat kopi dengan bahan plastik. Walau pada akhirnya sering tidak digunakan, tamper plastik tetap fungsional, namun di pasaran banyak yang memproduksi tamper lain dengan bahan yang lebih solid dan tentu saja lebih enak untuk digunakan.

Sebuah blind filter berupa plastik hitam yang terbuat dari silikon (cleaning membran)  yang biasanya digunakan pada saat akan melakukan backflush. Anda bisa membaca artikel terpisah tentang rutinitas backflush yang harus dilakukan secara teratur untuk menjaga kebersihan mesin.

Perlengkapan lain berupa sendok kopi plastik, yang saya yakin akan jarang digunakan kalau tidak boleh dikatakan tak pernah. Terakhir manual, buku yang wajib Anda baca sebelum mulai mengoperasikan mesin. Memang membosankan membaca buktu petunjuk dengan bahasa teknis, tapi minimal Anda tahu apa saja yang harus diperhatikan agar tak sesat di jalan dan tidak merepotkan untuk mendatangkan teknisi untuk sebuah kesalahan yang bisa diperbaiki sendiri.

e7

Desain dan Spesifikasi

Klasik, sebagaimana mesin-mesin yang menggunakan arsenal E61 pada brew head-nya yang mayoritas body-nya dibalut oleh stainless. Akan menghabiskan daya listrik hampir 2.000 watt yang bisa dihemat dengan mematikan pemanas pada boiler untuk brew head. Berbanding terbalik  dengan La Spaziale S1 Vivaldi yang justru mematikan aliran listrik ke elemen pemanas pada boiler untuk steam dan bukan di group head sebagaimana pada Office Leva.

Switch on/off terdiri dari dua bagian, satu untuk menyalakan mesin dan pompa, sedangkan satu lagi untuk memerintahkan pemanas yang hanya akan bekerja bila kedua boiler sudah terisi penuh. Berukuran 43 x 23 x 25 cm, yang akan duduk manis serta tidak akan mengambil tempat banyak di bar Anda walau beratnya hampir mencapai 30 kilogram.

Terdapat dua perangkat manometer yang menunjukan indikator tekanan boiler (steam) dan pompa (brew). Sedangkan pada bagian drip tray atau tempat buangan air, Leva memungkinkan pengguna untuk memodifikasinya dengan membuatkan lubang khusus untuk mengalirkan ke bagian bawah.

Bosan mengisi air pada tangki di bagian belakang ? Leva mengakomodasinya dengan pilihan sambungan langsung karena pompa jenis rotary-nya sanggup menyedot air langsung misalnya dari galon di bawah kabinet.

exp1

Dual Boiler + PID (84-105 C)

Office Leva dari Expobar tipe ini mengusung fitur dua buah boiler yang digunakan terpisah atau independen untuk keperluan seduh dan steam. Biasanya boiler untuk keperluan seduh atau brew lebih kecil dibandingkan dengan steam susu, tapi Expobar menyamakan volumenya yang masing-masing berkapasitas 1.5 liter.

Dua boiler dimaksudkan agar tidak terjadi perebuatan kekuasaan dan satu harus mengalah, baik steam maupun brewing boiler. Maka dari itu  kedua boiler pada mesin Leva bisa melakukan kolaborasi dengan melakukan steam dan brew pada saat yang bersamaan.

Pengatur suhu seduh atau brewing dilakukan melalui sebuah perangkat terpisah yang diinstalasi di bagian depan panel.  Suhu minimal dimulai dari 85 hingga ke angka tertinggi di 105 derajat Celsius. Di bagian PID ini pengguna bebas memilih suhu yang akan digunakan, dan biasanya berkorelasi dengan roasting profile masing-masing kopi.

Selain untuk mengatur suhu pada group head, piranti PID ni bisa digunakan untuk menon-aktifkan pemanas pada boiler nya yang tujuan utamanya untuk menghemat konsumsi listrik hingga setengah daya yang digunakan (1.000 watt) pada saat mesin tidak digunakan.

e9

Menggunakan Office Leva

Sebagaimana pada setiap mesin espresso satu group yang pernah saya coba, proses instalasi hingga mesin siap digunakan hanya memakan masa kurang dari satu jam saja. Suhu seduh saya set di angka 93 dan pemanas di kedua boiler mulai bekerja meningkatkatkan suhu dan tekanan yang indikatornya bisa terlihat pada dua manometer.

Office Leva berfungsi normal saja walau kadang agak “tersedak” pada saat sengaja dikebut untuk steam apalagi dengan menggunakan pitcher berukuran 600ml atau 20 oz yang kemudian saya ganti dengan ukuran lebih kecil, 350 ml (12 oz).

Selebihnya mesin yang sudah punya jejak rekam panjang di dunia perkopian akan siap mengabdi dalam jangka panjang. tentu selama Anda rajin merawatnya.

Penjelasan lebih terperinci bisa disampaikan pada distributor Expobar, PT Santino Indonesia, dengan nomor telepon (021) 2235-3388.

 *  *   *   *