Cultivating and Processing Coffee, 31 January – 4 February 2012, at Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute (ICCRI), Kaliwining, Jember, East Java.

I spent almost a week in Jember, East Java, exactly at Kaliwining coffee plantation where the Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute is located, to cover in detail the Cultivating and Processing Coffee program held by the Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) for the coffee farmers and mentors who had come all the way from Aceh, oraja, Medan, Jambi, and even Papua. The teaching method consisted of theory and a practical lessons carried by the experts from ICCRI from various disciplines.The following is a small report of my week-long journey in Jember its surrounding areas.

Image 2: arrived at Djuanda airport, Surabaya.

This has been my second trip to ICCRI I Jember since the Coffee Conference in 2011. It took a small rentcar that was prepared by the committee and a driver who had already warned about the traffic that we would face during the journey, to reach this small town located in the southeast of Surabaya. Indeed the driver was correct, right after we entered Porong, our car was immediately stuck in a long traffic, with cargo trucks queueing neatly along the road.

It took nearly an hour for us to get through the traffic in Porong, which is famous mainly because of the Lapindo mud. We only experiened a smooth drive for one kilometer, when the Mitsubishi L300 with its six passengers –  including myself – began to slow down again as it entered Pasuruan right up to Probolinggo regency that in total, took up for hours of driving from Surabaya. The only break that we had was less than an hour at Kencur restaurant at Banjarsari village, Sumberasih sub-district, Probolinggo, which in fact, was quite delightful. The local menu provided was relatively cheap for a such a comfortable and spacious restaurant.

Finally, at exactly two o’clock in the morning, we entered Kaliwining district – the biggest coffee research facility in Indonesia, where the training to cultivate it will be held the following day. A very exhausting trip for an event I shouldn’t miss, and an interesting beginning in Jember with many unexpected adventures waiting for me.

* * *

Budidaya & Pengolahan Kopi (1/2)

Hampir seminggu saya berada di kota Jember, Jawa Timur, tepatnya di kebun kopi Kaliwining Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia. Mengikuti dengan seksama sebagai peninjau pada program Budidaya dan Pengolahan Kopi yang diadakan oleh Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) untuk para petani dan penyuluh kopi yang datang jauh-jauh datang dari Aceh, Toraja, Medan, Jambi, hingga Papua. Metode pengajaran berupa teori hingga praktek yang dibawakan oleh para pakar Puslit dari berbagai bidang keilmuan.  Tulisan awal dari sekelumit kecil perjalanan saya selama seminggu di Jember dan kawasan sekitarnya.

Ini perjalanan saya yang kedua kalinya ke Puslit Koka di kota Jember sejak Temu Lapang Kopi tahun 2011 yang lalu. Kota kecil yang berada di Tenggara Surabaya ini harus ditempuh dengan mobil sewaan yang sudah disiapkan oleh panitia dan supir sudah mewanti-wanti akan kemacetan yang akan dihadapi selama perjalanan. Benar saja, saat memasuki Porong, mobil sudah terjebak kemacetan panjang dan antrian kendaraan truk-truk besar.

Hampir satu jam lebih kami baru terbebas dari kawasan ini yang terkenal karena genangan lumpur Lapindo. Tapi jalan lancar hanya sekitar satu kilometer saja dan mobil Mitsubishi L300 yang ditumpangi oleh 6 orang penumpang termasuk saya mulai tersendat saat masuk Pasuruan hingga Kabupaten Probolinggo yang menghabiskan 4 jam sejak dari Surabaya.Hanya diselingi istirahat kurang dari satu jam di rumah makan Kencur di Desa Banjarsari Kecamatan Sumberasih, Probolinggo yang sangat menyenangkan. Menu lokal dengan banderol harga relatif murah untuk ukuran rumah makan yang sangat nyaman dan luas.

Akhirnya tepat jam dua dinihari rombongan mulai memasuki kawasan Kaliwining, sebuah tempat penelitian kopi terbesar di Indonesia dimana pelatihan Budidaya tanaman ini akan dilaksanakan keesokan harinya. Sebuah perjalanan yang cukup melelahkan, tapi acara ini pantang untuk dilewatkan sekaligus mengawali perjalanan saya di kota Jember dengan berbagai “petualangan” lain yang tak pernah diduga sebelumnya.

Image 5: Finally arrived at Indonesian Coffee and Cocoa Research Institute, Kaliwining, Jember, at exactly two o’clock in the morning.

 

 

10 replies
  1. edy panggabean
    edy panggabean says:

    senang rasanya membaca kolom ini, semua ingin belajar. Bravo!! mas Tony Wahid.. aku tunggu 1/2 lagi..salam kopi lestari.

  2. agustian
    agustian says:

    mas kalo ke berkunjung sana kena HTM gak yah. tks

    Kalau berkunjung aja sih bebas, tapi kalau mau ngelmu sepeti uji cita rasa, ya harus bayar 🙂

  3. Yusri Raung
    Yusri Raung says:

    Duduk Bersila menikmati secangkir Wanoja Priangan,Sepiring Nasi Jagung ∂ɑπ seekor Landak sambil mendengarkan suara merdu Reni Farida…..

    Sambil nyanyi “sing duwe isin” 😀

  4. Yusri Raung
    Yusri Raung says:

    Pendiri mazhab CIKOPIYAH Belajar Cara mananam kopi Euy……

    Menarik, tapi biar ini fiqh para petani saja, saya cukup duduk bersila di pondok 1600m dpl. 🙂

Comments are closed.