Kedai kopi tidak selamanya harus dilengkapi dengan mesin espresso yang sering menjadi kendala para investor cafe karena harganya yang relatif mahal. Mesin espresso yang saya maksudkan adalah kelas komersial yang bisa dikebut untuk melayani konsumen, bukan jenis domestik. Setidaknya Adi. W. Taroeratjeka sudah membuktikan hal tersebut dengan Kopi Javva miliknya yang berlokasi Jl. Senopati 71-73, Jakarta Selatan yang baru saja dibuka beberapa bulan lalu dan berjalan tanpa kendala.

Bagi yang belum mengenal Adi W. Taroeperatjeka, ia adalah pemilik perusahaan konsultan F&B dan Pelatihan Secangkir Kopi yang sudah menangani banyak klien di berbagai kota di Indonesia. Satu lagi, ia adalah Chef lulusan sekolah perhotelah di NHI Bandung dan sudah malang melintang dalam industri kopi di Indonesia.

Menurut Adi, salah satu alasannya tidak menggunakan mesin espresso karena fakto harga yang mahal, dan dari sisi bisnis membuat modal yang dikeluarkan akan kembali lebih lama break event point-nya. Sebuah alasan yang valid dibalik harga mesin espresso dua group yang minimal seharga 40 jutaan. Tapi bagaimana menyiasati milk based coffee yang biasanya ada pada sebuah cafe ? Susu kental manis adalah kiat praktis untuk menyiasati kendala ini. Selain itu kopi pahit dan susu kental manis adalah padanan yang yang dapat diterima secara umum. Bukan hanya di Indonesia, di negara lain seperti Malaysia dan Vietnam, campuran ini sudah lumrah ditemukan di sana. Jadi kalau Anda ingin menikmati kopi ini, pesanlah Encek’s Coffee, kopi pekat dengan campuran susu kental manis.

Walau tidak ada mesin espresso, Kopi Javva tetap mengadopsi sistem brew to order, jadi tidak akan ada kopi bubuk atau pre-grind, semuanya akan digiling saat dipesan konsumen. Single origin yang tersedia di sini antara lain dari daerah Jawa, Sumatera, dan Papua yang kesemuanya di racik dalam lebih dari 10 jenis menu kopi. Drip atau (pour over), syphon serta french press adalah tiga alat seduh kopi yang tersedia di Kopi Javva, khusus untuk kopi single origin. Tapi bagi yang tetap keukeuh dengan menu kopi Italia, bisa memesan Afogato, campuran kopi pekat dan es krim vanila, favorit anak saya.

Sama halnya dengan kopi, Adi dan istrinya Mia Laksmi menyediakan campuran teh dari berbagai daerah yang disajikan dalam menu seperti Solo Private Label Tea, Hot Java Jasmine Blend, hingga Hot Rose Tea. Merek teh nya mungkin agak sukar ditemukan di mini market, tapi justru di sinilah keunikannya karena akan memperkaya khazanah rasa teh yang biasanya kita konsumsi.

Oh ya, Bacang Jumbo di Kopi Javva adalah penganan yang hukumnya wajib, teman setia saya saat didera lapar yang berbahan dasar beras dan ketan. Unik karena isi bacang ini terdiri dari telur asin, jamur, dan daging ayam, sebuah gabungan rasa manis dan asin dengan tekstur pas untuk yang ingin mengeksplorasi kuliner khas di Kopi Javva.  Jangan khawatir dengan harga di Kopi Javva yang bersahabat, dengan range antara 12 hingga 25 ribuan.

Saat awal dibuka Kopi Javva hanya beroperasi hingga jam lima sore karena mengikuti jadwal dari showroom Kedaung. Sekarang buka tujuh hari dari jam 10 hingga 8 malam, dan moga2 suatu saat hingga tengah malam :).

Buat pembaca yang tengah mencari inspirasi membuka cafe, Kopi Javva bisa dijadikan rujukan, sebuah kedai kopi yang tidak harus dilengkapi dengan mesin espresso, tapi punya tag line berkelas : pour over & syphon coffee bar.

* * * *


24 replies
  1. sandi
    sandi says:

    Salam kenal semuanya,,salam kenal juga buat mas adi dan sukses terus buat usahanya,,oh y mas saya juga mau numpang promosi untuk produk pisang ijo saya,,mungkin mas adi or yang laen tertarik bisa invite pin saya 29D3166D.trms

  2. wustuk
    wustuk says:

    Wah, akibat nonton KompasTV, saya jadi googling kedai milik mas Adi dan beberapa kali mampir ke kedai ini. Bacang dan kopi di sore hari, memang maknyus! 🙂

  3. dian
    dian says:

    recommended coffee shop.apalg ada tempat main anak-anak,jd mak nya bisa ngopi lama2 🙂
    trima kasih ya kang Adi,utk ‘perjuangan’nya buat Kopi Indonesia.

  4. thea rizkia
    thea rizkia says:

    sayang banget tempatnya kecil ya. kemarin pas ke sana kehabisan tempat karena udah full reserved sama satu genk gitu…hikss. pindah ke tempat yang agak besar dong

    Ayo Kang Adi, pindah tuh supaya lebih hype … 🙂

  5. martin
    martin says:

    taroepratjeka?
    namanya familiar bagi saya,jadi inget dosen+rektor saya di kampus beberapa tahun kebelakang.
    ah jangan” kang Adi ini putranya Pak Harsono Taroepratjeka 😀

    sukses terus Kopi Javva..

  6. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Aduuhh…., urang jadi penasaran hayang nyobian, kumaha rasana umpami teu ngangge espresso machine. Sog lah kang Adi langsung yg buatin buat saya mah he he he …

  7. anggara
    anggara says:

    salam kenal mas,.sy tinggal digrogol ciputra,tdk begitu hapal daerah selatan,apa bisa dibantu senopati dkt daerah mana?? dari pakubuwono ke arah mana yah??

  8. elim
    elim says:

    maaf saya dari surabaya kurang paham jalan2 di jakarta. kalo ada kesempatan ke jakarta akan saya coba mampir ke tempatnya mas Adi. mohon petunjuknya mas Adi, apakah jl.senopati itu dekat m pacific place? kalo tidak salah ada resto perancis emelie di jl.senopati, showroom kedaung terletak disebelah mana-nya resto emelie ya? thx

  9. Yoopie
    Yoopie says:

    Mas Tonny and Mas Adi, boleh minta info no.telepon Kopi Javva? Ini letak pasnya di Jalan Senopati sebelah mana ya? Satu gedung sama showroom Kedaung (seberangnya Bakul Koffie dong)

    – Benar, di dalam showroom Kedaung, depan Bakoel Koffie.

  10. Rina
    Rina says:

    Saya harus dan kudu kesana nih… Selamat dan sukses yah kak Adi dan Mia… =).. pingin ikut ngobrol-ngobrol soal kopinya… semoga idealismenya bisa terwujud…Cheers!

  11. Lulu
    Lulu says:

    nah ini dia utang saya yang belum kesampean. udah sempet berapa kali janjian ama enrico namun kandas terus ;p semoga kedai javva kang Adi jadi berkah terus. siap mampir lah dalam waktu dekat 🙂

  12. prast
    prast says:

    selamat pak adi, menjawab keluhan saya tentang mainstream coffeeshop selama ini yang (maaf) lebih banyak jual style daripada memberi kesempatan pelanggannya menikmati kopi berkualitas dengan harga yang merakyat.

    wajib mampir suatu saat.

  13. Andreas
    Andreas says:

    Bro Adi …… keren !!!!!! ….. congrats yah, ini suatu ide yang saya rasa tidak semua orang terlintas di pikirannya, sebenernya ide simple alias sederhana tapi dikemas dengan muantabsssssss ….. hehehehehe

    Hmmm … kapan2 mampir ahhhhhh …. setiap hari ada di TKP kah ?

  14. Albert G
    Albert G says:

    wah mantap nih coffee bar with a difference! harus mampir and try out the syphon coffee, waktu di perth ngga sempet nyobain soalnya.

    untuk mas Adi, a very big congratulations for the opening of Javva Drip & Syphon Coffee Bar. i’m sure it will be a big hit and be successful 🙂

  15. Adi W. Taroepratjeka
    Adi W. Taroepratjeka says:

    wadauw… gancang euy heheheh, gak nyangka udah diposting aja tiba2

    sedikit nambahin, idealisme dibalik kopi javva adalah bagaimana caranya bisa berbagi rasa dan cinta terhadap kopi-kopi indonesia yg berkualitas bagus tentunya.

    Salah satu cara yang ditempuh adalah bagaimana caranya menjual semurah mungkin, agar pelanggan bisa mengalami bahwa bagus tidak harus selalu berarti mahal.

    Selain itu setiap bulan kami berusaha mengadakan acara bincang kopi, tentang apapun yang menarik didunia kopi, gratis tentunya

    Semoga idealisme-idealisme ini bisa berjalan dengan lancar 😀

Comments are closed.