(Update : Di tahun 2016 Mahlkonig sudah tidak lagi memasarkan grinder ini).
Semoga Anda tidak pernah bosan dengan passion saya terhadap alat penggiling kopi selain berbagai “mainan” kopi lainnya. Ini Baratza Vario dari Mahlkönig, sebuah nama besar produsen grinder berkualitas selain Mazzer yang punya pengalaman selama 80 tahun. Kalau boleh diibaratkan, Mahlkönig, itu seperti mobil Mercy-nya dalam dunia penggiling kopi, berkualitas sekaligus berkelas, lifetime ownership, walaupun harganya selangit. Tapi berbeda dengan jajaran grinder lainnya, Baratza Vario dipasarkan dengan harga yang relatif terjangkau bagi yang ingin mendapatkan alat penggiling kopi sekelas grinder komersial

Sebelum mengulas Vario, ijinkan saya berbagi pengalaman pengalaman pertama bertemu dengan grinder Mahlkönig tipe heavy duty saat kunjungan ke Java Dancer Coffee, di kota Malang Jawa Timur. Grinder yang berwarna oranye menarik perhatian karena bentuknya seperti roket dan jangan coba2 mengangkatnya, 44 kilogram!. Dengan mata pisau 120mm, Mahlkönig tipe pekerja berat ini enteng saja menggiling kopi 250 dalam sekejap mata. Mungkin sejak saat itu Mahlkönig sudah mulai bertengger di kepala saya sebagai next wish list, yang entah kapan terwujudnya.

Kembali kepada grinder Vario yang kecil mungil nan lucu ini, wajahnya mewarisi keluarga besar Baratza dari tipe Maestro hingga Vituoso. Hampir semua tipe selalu mendapatkan ulasan yang positif sebagai alat penggiling domestik yang bisa diandalkan. Di bawah ini beberapa hal yang menarik dari grinder Vario :

Pertama, Vario dilengkapi dengan micro dan macro adjustment dimana pengguna bisa mem-fine-tune setiap setting yang dipilih. Misalnya begini, setting yang dipilih adalah untuk “drip coffee” yang terletak di sebelah kanan (macro), tapi kita juga bisa menyesuaikan halus-kasar setting drip coffee tersebut dengan menggeser ke atas untuk yang lebih halus (finer) dan ke bawah untuk yang lebih kasar (coarser), ini disebut micro adjustment. Sepanjang yang saya tahu, hanya Vario yang punya sistem seperti ini.

Kedua, inilah salah satu grinder kopi yang dilengkapi dengan burr keramik dimana mayoritas penggiling kopi dilengkapi dengan pisau dari baja (hardened steel). Menurut perusahaan yang membuatnya, bahan keramik tahan dua kali lebih lama dibandingkan dengan burr atau mata pisau grinder dari baja. Keramik juga lebih berfungsi insulator atau tidak mentransfer panas saat terjadi proses penggilingan kopi dibanding dengan mata pisau biasa. Tapi dibalik kelebihannya tersebut, keramik tentu lebih mahal dan saya tidak tahu apa yang terjadi pada burr-nya jika di antara biji kopi terselip batu kecil saat motor berputar.

Ketiga, selain dilengkapi dengan kontainer platis sebagai doser, Vario juga punya portafilter holder yang dibuat sedemikian rupa sehingga handle tidak harus selalu dipegang. Sampai di sini saja, saya sudah tertarik dengan Vario.

Vario mempunyai bean hopper yang bisa menampung kopi sebanyak 275 gram menurut spek-nya, tapi waktu saya coba, 250 gram adalah kapasitas idealnya. Panel elektroniknya cukup intuitif atau mudah dioperasikan dengan satu sentuhan ringan dimana pengguna bisa memanfaatkan mode manual maupun volumetric atau otomatis.

Sebagaimana disebutkan di atas, terdapat tiga grind setting yang terdapat pada macro adjustment-nya : Press, Filter, dan Espresso. Ketiga pilihan ini masih bisa di sesuaikan setting-nya dengan manik-turunkan tuas micro adjustment di bagian sebelah kiri. Malkonig tampaknya mengakomodasi kebutuhan barista dengan ratusan setting dengan cara mengkombinasikan micro dan macro adjustment.

 

Menggunakan Vario
Siapkan kopi dan sambungkan ke listrik dan lampu led mulai berkedip, Vario siap digunakan baik cara manual maupun otomatis. Untk yang manual tinggal pilih setting baik untuk french press (paling bawah) drip (tengah) dan espresso (paling atas). Setelah siap, tekan tombol “start” dan kopi pun digiling oleh Vario dengan suara yang sangat halus karena produk ini menggunakan sistem timing belt. Dua puluh gram biji kopi digiling kurang lebih 18 detik, itu hasil sementara yang saya dapatkan dari grinder sekecil ini.

Pada mode manual, display led akan berfungsi sebagai stop watch dan terus berjalan hingga kita kembali menekan tombol “Start”. Ini terjadi pada saat kopi sedang digiling. Nah, ini akan mempermudah saat kita men-set volumetric dengan memperhatikan berapa lama waktu giling, katakanlah untuk 20gram kopi. Waktu tersebut bisa kita jadikan referensi untuk mode otomatis. Jadi pada saat kita mengatur “Preset Grind Time”, pengguna bisa memasukan angkanya dengan menekan tombol yang terdapat tepat di bawah display. Supaya mudahnya, lihat saja foto di bawah yang sudah saya beri caption.

Saya tidak perlu berkomentar bayak tentang kualitas produk ini bila melihat hasil penggilingan kopi dari Vario walau baru beberpa kali menggunakannya. Nama besar Mahlkönig yang berada di belakang produk seolah sudah mempertegas kalau Vario itu serious toy walau bentuknya yang malu2 berdampingan dengan raksasa Anfim Caimano.

Jaadi apakah Anda tertarik dengan Mahlkönig tipe Vario ini ? Saya yakin kalau jawabannya positif.

* * * * *

15 replies
  1. kopisusu21
    kopisusu21 says:

    hi, mas tony. Baca2 forum homebarista hampir smua menyarankan merk ini ya. Jadi agak bias ke arah ini deh jadinya. Di sini uda ada distributornya kah?

  2. Hanny
    Hanny says:

    Kalau untuk keperluan cafe kecil,apakah daya tahan baratza vario ini cukup kuat?
    pernah liad vidio’nya inteligentsia waktu cupping mreka pake grinder ini,tp kyknya kalau di store’nya g mungkin ya,tp kalau untuk small store kira2 tahan apa tidak ya?

    Untuk light commercial Baratza cukup handal.

  3. Kassa. A. Karman
    Kassa. A. Karman says:

    Maaf Pak Toni, distributor Peralatan Kopi di Jogja dimana ya? saya keliling cari masih belum nemu, apa kurang gigih ya?

    Mohon Infonya Pak Toni, Terima Kasih sebelumnya.

    Coba hubungi teman saya Mas Rahadi, semoga beliau masih punya stock Vario : 0816-680019

  4. YohanTan
    YohanTan says:

    Mas ton bole tau info harga vario ini? Lg bantu temen cari buat rumah. Pilihan lainnya k3 touch ato rocky doserless. Ada pilihan apa lg ya mas yg sekelas ini? Tks much

    Compak K3 Touch aja, gak ribet, handal pun …

  5. Leo
    Leo says:

    pak Tony, memang mazzer mini-e menggoda banget, tp simpen2 dulu deh, demi dapetin kony-e ato compak k8 fresh(utk pemakaian domestik hahaha);D

    – Tunggu dalam waktu tak lama lagi Kony akan segera di publish …

  6. Dendi
    Dendi says:

    Vario ini apakah sudah masuk Indonesia Pak?

    – Salah satu distributor peralatan mesin kopi di Jogja menjual Vario, tapi voltase-nya masih 110V, jadi harus pake step down. Minat ?

  7. Leo
    Leo says:

    Sempet kepikiran pengen upgrade ke Vario sih.. Denger2 dari beberapa org di forum coffeegeek dan homebarista, dia sebandingdengan super jolly.

    Blom lagi Jim Schulman di eksperimen TGPnya masukin vario sebagai salah 1 contender yg bagus resultnya.

    Jadi bingung apa meningan upgrade ke Vario, macap m4d, compak k3t ato mazzer mini-e?

    pusing, ga ada abis mikirinnya. 🙁

    – Mazzer doserless yang elektronik kayaknya menggoda tuh 🙂

  8. Agus Pri
    Agus Pri says:

    Grinder yg sangat membantu nih utk saya yg newbie menikmati specialty coffee. Vario baratza bisa dibeli dimana ya pak Toni?
    Thx

    – Saya update lagi kalau ada distributor yang mendatangkannya ke Indonesia. Kemungkinan dalam waktu tak lama lagi.

  9. Enrico
    Enrico says:

    Kang, di coffeegeek katanya $430. Masuk sini berapa jadinya kang??

    – Belum tahu nih, menunggu bisikan para tetangga.

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Prima Arya and radyo wicaksono, Prima Arya. Prima Arya said: Vario Coffee Grinder | http://bit.ly/gmTvT5 […]

Comments are closed.