Mahluk di atas bernama “portafilter” salah satu bagian terpenting dalam mesin esspreso. Fungsinya sebagai tempat kopi dimana air bertekanan 7-9 bar akan melewati alat ini untuk menghasilkan espresso. Ada tiga jenis portafilter yang dikenal di pasaran, commercial portafilter, pressurized, dan pod portafilter. Apa bedanya dan bagaimana cara penggunaannya ?

Tidak semua mesin espresso memerlukan portafilter, misalnya yang super automatis, lebih dikenal dengan BTC (bean to cup)  dimana kita hanya tinggal memencet tombol dan mesin ajaib ini akan melakukan semuanya untuk Anda. Mulai dari menggiling kopi hingga menyajikan kopi ke cangkir. Namun mesin espresso manual seperti ECM Giotto di atas masih mengandalkan keberadaan portafilter dalam melakukan proses brewing.

Commercial portafilter biasanya berukuran 58 mm, terbuat dari stainless steel, dan tentu saja berat (portafilter Rancilio beratnya sekitar 0.4kg). Sedangkan yang pressurized (foto di bawah adalah contoh portafilter dari mesin espresso Electrolux) lebih ringan, terbuat dari alumunium dengan diameter lebih kecil. Terakhir portafilter yang dibuat khusus untuk kopi POD, suatu jenis kopi untuk espresso yang sudah terbungkus rapi berbentuk bulatan pipih dan tinggal diletakan dalam adapter khusus.

Portafilter yang berjenis komersial memerlukan penanganan khusus dari mulai dosing dan terutama tamping (lihat posting2 saya terdahulu tentang istilah2 aneh ini). Kesalahan sedikit dalam dua proses tersebut bisa mengakibatkan espresso yang dihasilkan under atau over extraction. Pengalaman saya, perlu banyak latihan menggunakan portafilter jenis ini agar espresso yang dihasilkan benar2 punya aroma, rasa, dan body yang bisa muncul dari sebuah kopi.

Kalau mau cespleng membuat espresso tanpa harus memperhatikan bagaimana proses dosing dan tamping, gunakan yang jenis pressurized. Portafilter ini ditandai dengan jumlah lubang yang lebih sedikit di bagian bawahnya dibanding dengan bagian atas. Fungsinya, tekanan air akan dimampatkan lagi untuk menghasilkan espresso yang kaya dengan crema. Praktis dan tidak perlu keahlian khusus, dan biasanya pasti jadi.

Terakhir yang pod, hampir sama dengan pressurized walau menggunakan portafilter jenis commercial. Perlu adapter khusus agar kopi yang berupa bulatan pipih yang dibungkus dengan kemasan khusus bisa diletakan di portafilternya. Saya baru sekali mencoba dan espresso yang dihasilkan tidak bisa di “tweak” atau dimodifikasi karena bentuk dan kepadatan kopinya sama.

Jadi mana yang anda pilih ? Kalau mau praktis pilih yang pressurized karena tidak perlu latihan dan segelas espresso dengan crema tebal selalu siap untuk dinikmati walau hasilnya , yah begitulah. Tapi bagi yang ingin berpetualang dalam dunia barista rumahan seperti saya, pilihan pasti jatuh yang commercial. Walau sering gagal, ada satu kepuasan saat melihat cairan pekat berwarna keemasan keluar dari spout portafilter.  Tentu saja faktor grinder tidak boleh dilupakan, tentunya yang bisa menggiling bubuk halus untuk keperluan kopi jenis ini.

 

8 replies
  1. willy
    willy says:

    Pak Toni, saya ingin bertanya, apakah jika saya bisa mengganti pressurized portafilters yang dimiliki mesin kopi saya dengan commercial portafilters ?

    Jika seandainya bisa, apakah yang perlu diperhatikan?

    terima kasih banyak pak.

    PS : Espresso machine yang saya gunakan adalah DeLonghi EC310-BK..

  2. neneng
    neneng says:

    hi mas yona, mesinnya merk & tipe apa? kalo blm ada info saya gelap deh 🙂
    Tapi biasanya disetel dipompanya ato valve buangannya

  3. yona octadryana
    yona octadryana says:

    mohon pencerahannya…

    bagaimana cara “mengakali” tekanan mesin
    yang rendah (sekitar 4-5 bar) agar masih bisa menghasilkan crema yang baik…

    terimakasih…

  4. Rama3i
    Rama3i says:

    @Momod:

    Coba jawab ya mas…

    Sebenernya mesin espresso seharga 2 jt an jg bisa menghasilkan espresso yg nggak lagi “Minimal Nikmat”, tapi sudah “NIKMAT” (asal di modif lagi se :D). Sebenarnya kunci dari ke”NIKMAT”an espresso ada di fresh roasted bean, tamping, sama grinder. Asal pake fresh roasted bean, grind setting bener, tamping jg bener, trs grind seperlunya sebelom bikin espresso, kenikmatan kopi yg sebenarnya baru keliatan.

    Masalah harga, sebenernya simple aja koq. Panduan dari coffeekid.com dan coffeegeek.com siap kan 60% dari total bujet untuk membeli grinder. Sisanya baru mesin espresso. Alasannya, cari sendiri ya di situsnya :D. Masalah harga grinder, kl pengen yg murah tapi bisa di tune jadi hasilnya lumayan, coba aja starbucks barista, ato baratza virtuoso, harganya sekitar 2 jt an tapi gak tau masih ada yg jual nggak. Klo mau serius, siapkan sekitar 4 jt an buat beli rocky.

    Iya memang benar, fresh roasted beans adalah faktor penentu rasa kopi. Saya sangat sepakat bahwa grinder harus berkualitas karena konsistensi halus/kasar bubuk kopi sangat menentukan terutama dalam pembuatan espresso. Faktor ini sering dilupakan. Untuk grinder Rocky memang bagus dan saya sudah pernah coba. Salam. 🙂

  5. momod
    momod says:

    ikutan nanya mas,
    kalau ingin mendapatkan citarasa espresso yg ”MINIMAL NIKMAT”
    ntuh harga mesinnya yang kisaran berapa?

    Sekaligus juga untuk harga ”GRINDER”nya yang “MINIMAL BAGUS” itu harganya juga berapa?

    kalau boleh rekomendasi merk oke juga
    maklum orang pedalaman.. he.. he..

    thanks.
    from kalsel

  6. Charles
    Charles says:

    Absolutely,Heavy Commercial Portafilter made from Brass for temperature stability.

    Mau di naked juga gak portafilter nya pak Toni?

    Yup benar sekali, kadang saya tidak sengaja kalau kepegang sampe loncat pak Charles. Yang naked mau juga dong, tapi belum punya tuh. 🙂

Comments are closed.