Saat kedatangan Gwylim Davis di Jakarta saya diwawancara Nurrur R. Bientari wartawati majalah Mix : Marketing Communication anak perusahaan Majalah Swa Sembada. Sebelumnya mereka menguhubungi saya karena ingin mengangkat keberadaan komunitas peminum kopi khususnya di Jakarta. Karena majalah ini berkaitan dengan isu marketing, wawancara diarahkan bagaimana Cikopi dan komunitasnya sudah dikategorikan sebagai salah satu pembentuk buzz, opini, influencer, serta mengarahkan prilaku konsumen baik langsung maupun tak langsung. Ehem

Ini kali kedua sebuah komunitas peminum kopi masuk dalam penerbitan nasional setelah sebelumnya diliput oleh Tabloid Kontan, selain tulisan saya di majalah Coffee Tea & I dari Thailand : Celebrating Hundreds Years of Kopi Tubruk.

Berikut beberapa kutipan hasil wawancara dengan majalah ini :

“Jangan bayangkan dalam komunitas ini berdesak-desakan sekumpulan orang yang memiliki kartu anggota. Di dalam blog Cikopi, interaksi memang terjadi dengan sangat terbuka, sehingga kunjungan netter juga terakumulasi dalam jumlah ribuan*), namun saat kopi darat yang berlangsung informal, kumpulan itu bisa jadi hanya dihadiri lima, tujuh, atau sepuluh orang yang hubungan sudah sangat dekat”

“Aktivitasnya bisa sekedar ngopi sambil ngobrol santai di sebuah kedai kopi, bisa juga berkumpul di rumah Toni sambil mencoba berbagai kopi khas, sampai praktik “memasak” kopi. Mulai dari menggoreng, mencoba mesin penggiling kopi, praktik menyeduh dengan berbagai alat, dan akhirnya dengan khusyuk bersama-sama menyeruput cairan pekat hasil olahan mereka”

“Perlu dicatat, merek kedai kopi asal Amerika yang disebut Toni barusan  bisa digolongkan sebagai brand yang sangat menyadari keberadaan kelompok2 kecil penggemar kopi sebagai media publikasi. Di Indonesia, setiap kali mengeluarkan produk baru , mereka pasti mencolek beberapa komunitas kopi ” … saya rasa karena mereka telah melihat kita sebagai segmen yang sangat khusus dan tepat sasaran untuk branding” ujarnya.

“Seperti koor, testimony para penggila kopi yang ditemuinya di berbagai negara selalu mengatakan, bukan penggemar kopi sejati kalau belum pernah merasakan kopi dari Indonesia yang bukan saja intensely aromatic alias harum semerbak, tapi juga kaya varietasnya dari berbagai daerah”

Terakhir, sebuah tulisan dari kolumnis majalah ini, Yuswohady, yang merupakan bagian dari liputan tentang komunitas penggila kopi.

* * * * *

11 replies
  1. adi
    adi says:

    Salam kenal Pak Toni,

    Memang benar tuh, udah bisa mengarahkan prilaku orang untuk nyobain apa yg ada di blog ini…. mantabs…Pak Toni…!

  2. adri (kopi Item)
    adri (kopi Item) says:

    bravo pak Toni..
    saya suka blog ini, benar2 dibuat sepenuh hati..
    sukses selalu..

  3. zaki
    zaki says:

    Bukan hanya tabloid KONTAN dan Majalah MIX, Saya sepertinya juga melihat dan membaca liputan CIKOPI di harian KOMPAS. Makin populer CIKOPI.. Saluut…

  4. prast
    prast says:

    speechless om..kalau orang jawa bilang saya ini “gumun” sama cikopi (gumun=heran)

    Saya juga gak habis pikir, koq bisa2nya masuk majalah 🙂 Makasih Mas Past.

  5. Albert G
    Albert G says:

    Halo Mas Toni,

    big congratulations! mantap dah sering” masuk majalah sekarang hehe. long term goal mungkin bikin majalah kopi sendiri?

    cari ah majalahnya 🙂

    Congrats for newest member of the family Albert … kayaknya emang saya harus buat majalah sendiri ya … 🙂 Thx again.

  6. Eddy
    Eddy says:

    Congratulations Pak Toni!!

    This is the only place where I can get intresting stories about coffee.

    Keep up the good work..

    Sama2, semoga CIkopi tetap menyenangkan untuk dibaca.

  7. drakula ompong
    drakula ompong says:

    salut salut …., bravo kang toni….

    Makasih Mas. Berkat semua pembaca juga koq termasuk Anda, sehingga Cikopi semakin banyak dikenal.

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] This post was mentioned on Twitter by Edry Siswandi. Edry Siswandi said: Congrat Kang Toni 🙂 RT @tukangkopi: Wah, CIKOPI masuk majalah MIX. Kepala suku @toniwahid emang top dah! http://bit.ly/hGLsGl […]

Comments are closed.