Sebuah grinder atau alat giling kopi yang berkualitas tentu akan membuat rasa minuman ini lebih nikmat. Sayangnya, kendala harga dan ketersediaan penggiling kopi di beberapa suplier alat kopi cukup terbatas. Sebagai perbandingan pada saat tulisan ini dipublikasikan, grinder Mazzer Mini yang ngetop itu dijual dengan kisaran harga 10 juta (tahun 2016 sudah bertengger di angka 14 juta) Compak K3 Touch, dibanderol seharga 6 atau 7 jutaan.

Kesemuanya menggunakan pisau berjenis burr, sebuah sistem penggiling kopi yang akan memproduksi bubuk kopi secara cepat dengan hasil yang konsisten.

Jangan khawatir, kalau harga menjadi kendala dan kita hanya menggunakan untuk keperluan di rumah, grinder dengan jenis pisau atau blade cukup mampu menghasilkan kopi yang merem melek 🙂 seperti punya saya si Braun Aromatic ini.

Alat giling kopi merupakan salah satu komponen penting kalau kita ingin serius menikmati kopi secara benar. Sebuah mesin espresso yang mahal sekalipun kurang bisa bekerja secara maksimal tanpa dukungan sebuah grinder berkualitas.

Grinder kopi yang bagus bisa menyesuaikan ukuran halus atau kasar sehingga mesin espresso bisa menghasilkan waktu ektraksi yang sesuai, misalnya 30ml (1 fluid ounce) dengan waktu sekitar 23-25 detik.

Membeli bubuk kopi memang praktis, tapi kalau digunakan di mesin espresso biasanya akan ada dua kemungkinan, under extraction atau aliran air dari mesin mengalir lebih cepat karena bubuk kopi yang kurang halus, yang kedua over extraction atau lebih lambat, kadang malah mampat karena kopinya terlalu halus.

Bukan hanya untuk sebuah mesin espresso, grinder juga akan sangat berguna saat kita menyesuaikan (setting) bubuk kopi dengan alat yang digunakan. French Press, dan Moka Pot, tentu memerlukan bubuk kopi yang agak kasar, Turkish Coffee menuntut bubuk kopi yang lebih halus dibandingkan dengan mesin espresso.

Tentu saja grinder juga bermanfaat dalam menjaga kesegaran kopi karena dibandingkan dengan bubuk, biji kopi relatif lebih lama dalam mepertahankan aromanya. Jadi kalau anggaran keuangan cukup, sangat direkomendasikan membeli grinder kopi yang bukan seperti saya, tapi yang menggunakan sistem penggiling conical burr.

Braun merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi alat penggiling kopi untuk keperluan di rumah di samping merek2 lain yang beredar di pasaran seperti Krup. Saya sudah menggunakan alat ini sekitar lima tahun, dan selama ini Braun telah setia menemani saya untuk menghasilkan kopi wangi terlepas dari beberapa kelemahannya.

Salah satu gangguan dari grinder dengan sistem pisau adalah konsistensinya dimana bubuk yang dihasilkan seringkali tidak merata selain panas yang dihasilkan dan dikhawatirkan merusak aroma kopi.

Listrik statik yang dihasilkan akibat dari putaran kencang pisau yang bersentuhan dengan biji kopi membuat bubuk menempel di tutupnya dan ogah kembali ke bawah. Namun seiring berjalannya waktu saya sudah bisa mengatasi kelemahan ini dengan menegetuk-ngetuk bagian atasnya agar kopi kembali jatuh dan digiling oleh pisaunya.

Tidak diperlukan waktu yang lama untuk menggiling kopi, biasanya kurang dari setengah menit saya sudah mendapatkan hasil yang diinginkan. Semakin lama kita menggunakan alat ini maka kita akan terlatih merasakan kehalusan bubuk kopi yang diinginkan, maklum settingnya mengandalkan panca indera perasa dan mata kita :)

Rasanya foto2 nya sudah cukup menjelaskan kinerja alat penggiling kopi ini. Memang jauh dari sempurna karena bukan untuk keperluan kelas profesional, tapi minimal kita bisa mendapatkan bubuk kopi yang segar karena digiling sendiri. Setidaknya manfaat itulah yang saya rasakan dengan mesin sederhana ini.

 

* * * * *

7 replies
  1. Selwyn
    Selwyn says:

    Pak Tony, saya belajar banyak dari blog anda, saya sangat diberkati dengan apa yang anda tulis disini dan membuat saya semakin penasaran dengan hobi ngopi saya yang masih awam.

    permisi numpang tanya, kalau misal grinder macam Braun ini dengan speed yang cukup tinggi, apakah akan mempengaruhi aroma kopi? atau memang menjadi konsekuensi dengan high speed grinder adalah aroma yang hilang?

    sekali lagi terima kasih pak! salam!

    Saya pribadi sih gak terlalu masalah, walaupun blade grinder seperti Braun “chooped” biji kopi. Kalau ada budget berlebih ya disarankan beli yang sistem flat burr.

  2. david
    david says:

    mohon info dimana bisa mengorder Braun KSM2-BLK Aromatic Coffee Grinder” tsb,harganya dan apakah pisaunya bisa diorder/beli tersendiri?terma kasih

  3. Dony Alfan
    Dony Alfan says:

    Yang kayak Braun itu harganya berapa, mas? Pengen punya juga buat di rumah, jadi bisa nyimpen kopi dalam bentuk biji, bukan bubuk.

    Harga sekitar 600-700 ribuan. Boleh juga dipertimbangkan merek Krups yang harganya 900 ribuan.

  4. arry
    arry says:

    mirip grindernya punya starbuck.. kalo beruntung anda bisa dapet grinder kayak gini di starbuck dengan harga dibawah 1 juta (tepatnya gk tau sekarang -_-) .. saya mengatakan beruntung karena gk semua starbuck jual grinder, klo jual pun kadang stok habis.. infoin sini aja klo ada yg lihat -_-

    tapi yg jelas kualitas dan kesegaran kopi pengaruh banget.. saya coba default grinder dari bellcanto hasilnya juga bagus di mesin GIOTTO saya.. -_-

    Nah satu lagi target kalau ke Jogja, mau nyobain Giotto 🙂 Boleh kan … ?

    • arry
      arry says:

      silakan pak.. main2 aja ke rumah saya.. PM saya lewat facebook kalo mau ke jogja.. ntar main2 ama giotto, soalnya pengetahuan kopi saya masi awam, hanya untuk breakfast aja tuh alat tiap pagi..

      saya pake biji kopi D’Angelo suplier dari Protoindo cabang jogja.. kadang2 bikin yg murah meriah enak dari biji kopi Robustanya Aroma Bandung..

      Makasih Ary, entar kalau mau ke Jogja di PM. Kalau kopi saya juga banyak coba2, juga gak mahal2 koq. Malah banyak dikirimin orang 🙂

  5. Gambarello
    Gambarello says:

    …jadi ingat waktu masih di Jakarta, saya pakai blade grinder merk Princess yang pada waktu penggunaannya sering saya goyang-goyang agar hasil lebih merata…yang mana lumayan menyiksa apabila kopi yang digiling itu cenderung dark roast & oily, untung doser (tidak berlebihan kan apabila saya sebut doser) bisa dilepas sehingga mudah dibersihkan 😀

    Ada harga, ada rupa ya Bro 🙂

  6. Charles
    Charles says:

    loh loh, bukan nya pak toni punya grinder nya Rancilio??

    Bukan grinder, dulu pernah punya mesin Rancilio Sylvia 🙂

Comments are closed.