Harganya 2,5 jutaan dan pembaca sudah mendapatkan sebuah alat penggiling kopi atau grinder dari merek ternama, Hario. Ini versi lain dari Hario V60 Electric Grinder yang pernah saya ulas sebelumnya di pertengahan tahun 2016. Perbedaan yang mencolok pada versi ini adalah dengan adanya doser atau penampung kopi di mana pada model sebelumnya Hario menggunakan sistem doserless. Apa lagi perbedaan lainnya dan bagaimana kualitasnya secara keseluruhan ?

Hario. Bagi para pembaca yang baru saja singgah di sini, nama Hario bagi para pecinta kopi atau teh tentu sudah tidak asing lagi sebagai penyedia beragam peralatan seduh khususnya untuk kedua jenis minuman ini. Sebuah perusahaan yang berpusat di negara Jepang serta dikenal dengan desain-desai produk yang beberapa kali memenangkan Red Dot Award, sebuah perhargaan bergensi kelas dunia dari Design Zentrum Nordrhein Westfalen yang berpusat di Jerman. Harus diakui bahwa banyak produk-produk dari Hario memang  memiliki nilai estetika tinggi, teko Hario Buono dan dripper kopi V60 antara lain sebagai contohnya.

Hario EVC-88 – Desain. Secara kasat mata desain nya tak banyak berubah terutama dari bentuk hopper yang serupa berupa garis-garis vertikal, sebuah penanda khas seperti pada teko Buono. Warna hitamnya dipoles tidak mengkilap, dengan tulisan V60 Electric Coffee Grinder Compact yang berwarna abu-abu di samping kiri dan kanan. Minimalis tapi tetap mengedepankan elemen desain khas Hario yang tak membosankan untuk dipandang.

Dimensi dan Konsumsi Listrik. Untuk sebuah alat penggiling kopi, berat grinder ini cukup ringan, hanya 1.3 kg saja dengan ukuran yang bersahabat untuk ditempatkan di mana saja. Mengkonsumsi listrik sebanyak 150 watt untuk menggerakan motor yang sayangnya tak ada keterangan berapa RPM di buku petunjuknya. Sebagai catatan, grinder ini menggunakan power plug yang bentuknya pipih bukan bulat hingga pengguna harus memiliki konverter agar bisa digunakan.

Hal lainnya yang berhubungan dengan operasional alat ini adalah hanya tersedia satu tombol untuk mengaktifkan grinder. Tidak ada tombol lain yang bisa ditekan setiap saat kita akan menggunakan grinder tanpa harus menyalakannya terlebih dahulu.

Material dan Warna. Mengingat harganya, tak ada material stainless karena hampir kesemuanya terbuat dari bahan plastik Polypropylene. Ada dua warna yang disediakan oleh Hario yakni hitam dan putih walau di Indonesia hanya tersedia warna hitam saja.

Hopper. Bagian penampung atau tempat biji kopi setelah saya penuhi dengan kopi hingga kapasitas 90% bisa memuat hingga 300 gram kopi. Sedangkan doser atau tempat hasil giling kopi

Grind Setting – Step Adjustment. Ini bagian sentral dari sebuah grinder karena bagian ini biasanya akan menentukan kualitas secara keseluruhan sebuah produk alat penggiling kopi. Terlepas dari sistem yang digunakan, sebuah grinder harus mudah saat akan dilakukan penyesuaiaan halus-kasar atau grind setting adjustment. Lalu setelah setting yang sudah dipilih, mekanisme grinder akan mengunci ukuran tersebut tanpa ada pergerakan yang akan menyebabkan inkonsistensi hasilnya.

Step System, 1-10. Grinder Hario ini memiliki ukuran atau setting dengan indikator angka 1 hingga 10 atau semakin besar angkanya, maka hasilnya pun akan lebih kasar atau coarse. Bunyi klik saat burr digeser menandai perpindahan ukuran dan dikenal dengan istilah step system. Sebaliknya alat giling kopi lainnya yang digunakan untuk espresso banyak yang mengadopsi sistem stepless atau micrometrical dimana pergeseran burr hingga sepersekian milimeter untuk tingkat presisi yang lebih prima.

Perlu saya tambahkan bahwa sistem step dalam sebuah grinder tidak mengindikasikan atau selalu berkorelasi dengan harga. Mahlkonig Guatemala Lab yang harganya lebih dari 35 juta masih menggunakan sistem step.  Jadi dengan demikian, tidak selalu sistem step ini lebih inferior dibandingkan dengan stepless. Masing-masing sistem punya kelebihan dan kekurangan tersendiri. Step lebih mudah digunakan walau untuk urusan presisi stepless rasanya stepless punya keunggulan untuk urusan mencari setting yang paling pas.

Burr. Menggunakan burr atau pisau giling dengan tipe konikal dengan diameter 35mm. Tipe burr ini cukup banyak digunakan di beberapa grinder espresso, misalnya saja Mazzer Kony serta Robur dan tentu saja salah satu merek alat giling kopi yang cukup populer yakni Wellhome ZD10T.  Grinder Wellhome tipe ini yang harganya 1.5 jutaan masing sering saya pergunakan dan kebetulan juga menggunakan burr yang identik sebagaimana Hario V60

Doser – Listrik Statis. Beralih ke bagian doser yang bisa memuat hingga 100 gr dimana materialnya terbuat dari plastik hingga rentan terhadap listrik statis yang akan mengakibatkan serpihan bubuk kopi enggan lepas. Ini keluhan umum yang biasa terjadi pada doser berbahan plastik. Friksi atau gesekan yang terjadi pada saat kopi digiling membuat elektron positif berpindah ke bubuk kopi yang mencari pasangan benda bermuatan negatif yakni doser. Kira-kira mungkin itu yang membuat pengguna grinder ini harus selalu mengetuk-ngetukan doser setelah biji kopi selesai digiling.

Menggunakan Grinder Hario V60. Dengan daya listrik 150 watt perlu diperhatikan bahwa grinder ini punya tenaga pas-pasan untuk menggerakan motor saat menggiling kopi. Dengan daya putar motor atau torque yang terbatas pengguna diharapkan berhati-hati memasukan biji kopi yang berwarna muda atau light roast. Kekerasan biji kopi bisa mengakibatkan beban kerja yang semakin berat pada motornya. Beban berlebihan juga bisa terjadi pada saat menggiling dalam ukuran terhalus saat grinder akan bekerja lebih keras untuk menghaluskan kopi.

Tidak ada yang sulit untuk menggunakan grinder ini pun bila Anda pertama kali mengoperasikannya. Proses yang sederhana, masukan biji kopi, pilih ukuran yang dikehendaki dan tekan tombol power-nya yang akan memerintahkan motor bekerja, lalu tekan lagi bila sudah selesai.

Kesan pertama menggunakannya ? Suaranya yang cukup berisik saat motor mulai menggerakan burr untuk menggiling kopi, tapi masih dalam taraf wajar. Pemilihan ukuran kehalusan atau kasarnya bubuk kopi pun tak sulit untuk dilakukan. Tinggal putar collar untuk memilih angka yang diinginkan. Ada penanda tepat di tengah sebagai indikator agar kita tidak tersesat memilih ukuran.

Grind Setting. Berbeda dengan versi sebelumnya, pada Hario V60 tipe ini tidak disertakan panduan yang terdapat collar untuk metode seduh yang akan kita gunakan. Tapi di bawah ini adalah sekedar panduan berdasarkan pengalaman saya menggunakan alat giling ini.

10, 9, dan 8 : Terlalu kasar, tidak pernah saya gunakan
7 – 6 : Frenh Press, percolator, atau untuk cupping
4 – 5 : Chemex, Coffee Maker, Clever Dripper
2 – 3 : Semua pour over, V60, Wave, dll (kadang juga di angka 4)
1 : Aeropress, Moka Pot

Angka-angka tersebut tentunya bukan patokan yang sifatnya absolut dan siapapun bisa mengubah ukuran partikel kopi pada grinder ini sesuai dengan kebutuhan.

Bisa buat espresso ? Sudah saya coba dan Hario V60 Grinder sedikit kurang halus untuk digunakan di mesin espresso. Kalau ada yang bisa mohon memberikan komentar di bawah.

Retensi. Atau sejauh mana Hario V60 grinder ini menyisakan kopi yang sudah di giling di bagian chute atau lubang tempat keluarnya kopi. Cukup banyak apabila diketuk sebagaimana hasil saya menggiling 20 gram dan itulah sisanya sebagaimana foto berikut ini.

Penutup : Di abwah ini beberapa kesimpulan yang kiranya bisa membantu bila di antara pembaca ada yang ingin meminang Hario V60 Grinder seri EVC 88 :

– Lebih cocok untuk manual brewing, bukan untuk espresso
– Hasil giling sejauh kasat mata tidak mengecewakan
– Mudah digunakan dengan step setting sesuai dengan alat seduh yang dipilih
– Desain cukup estetik walau tentu ini subjektif
– Konsumsi listrik yang hanya 150 watt
– Nama besar Hario sebagai sebuah merek yang punya reputasi dunia

Tapi ada beberapa catatan sebagai bahan pertimbangan yang antara lain
_ Waste retention agak mengkhawatirkan dengan penumpukan sisa hasil giling kopi di bagian chute
– Tidak bisa untuk espresso, sebuah hal yang harus dipertimbangkan bila pembaca ingin all in one grinder
– Colokan listrik yang pipih, buat saya ini agak mengganggu karena harus selalu menyediakan konverter

Beberapa komentar pengguna grinder ini juga bisa dilihat di akun IG saya di bawah ini :

Alternatif lain. Grinder kopi sapu jagat menurut saya masih dipegang tahtanya oleh Latina N600 yang sampai saat ini posisinya masih menjadi penggiling kopi favorit dan banyak dipilih karena lebih multi fungsi. Tapi kalau boleh menyarankan, Wellhome ZD10T bisa dijadikan pilihan dengan harga yang jauh lebih murah. Tapi yang paling penting bisa digunakan untuk shot espresso walau punya masalah yang sama dengan retensi bubuk kopi.

Tidak ada grinder yang sempurna, yang ada sebuah alat yang sudah bisa mencukupi kebutuhan Anda sehari-hari dalam menikmati kopi. Jadi, terlepas dari beberapa aspek minor sebagaimana yang sudah saya ulas, grinder Hario V60 tentu sudah jauh lebih dari cukup selain nama besar perusahaan yang disandang oleh alat giling kopi ini.

* * *