100

Sebagian pembaca mungkin masih ingat produk Royal Cappuccino dari perusahaan Saeco yang berpusat di Italia. Mesin pembuat kopi Royal Cappuccino sudah berseliweran di berbagai restoran dan paling banyak ditemui pada saat seminar atau rapat di hotel. Royal Cappucino yang usianya sudah hampir lebih dari satu dekade seakan menjadi ikon Saeco khususnya di Indonesia. Sayangnya Royal Cappuccino sudah dihentikan produksinya dan saat ini memperkenalkan penggantinya dengan nama Aulika

Bean To Cup. Aulica Focus dikategorikan sebagai mesin “bean to cup (BTC)” atau singkatnya sebuah mesin kopi yang mampu menyajikan kopi tanpa harus dilengkapi oleh penggiling kopi terpisah.

Mesin ini dinilai lebih praktis dan bisa dioperasikan secara otomatis oleh siapapun tanpa perluan kehadiran seorang Barista. Oleh alasan tersebut maka sebagian pengusaha hotel atau restoran lebih memilih mesin BTC ketimbang mesin espresso manual yang harus selalu dioperasikan oleh Barista terlatih dan wajib memiliki grinder. 

Panel depan Aulika Fokus untuk mengoperasikan mesin ini. Berbagai menu pilihan untuk pembuatan kopi maupun cappuccino hanya dengan satu sentuhan tombol yang memudahkan siapa saja menggunakannya.

Spesifikasi. Sediakan listrik dengan daya 1.400 watt untuk mesin dengan berat kosong 15 kg. Tangki air dapat diisi dengan air yang kapasitas maksimumnya 2.2 liter, sedangkan di bagian bean hopper bisa diisi dengan 350 gram kopi.

Panel depan berupa tombol-tombol sajian kopi dan cappuccino selain untuk mengakses program yang antara lain : ukuran dan suhu kopi, air panas, descalling, penghitung berapa banyak kopi yang sudah dibuat.

Menggunakan Aulika Focus. Satu hal bahwa mesin-mesin otomatis dari Saeco tak memerlukan waktu pemanasan panjang karena menggunakan thermoblock dan bukan boiler sebagaimana pada mesin espresso komersial. Kalau dihitung cuma kurang dari 5 menit Aulika sudah siap digunakan setelah sebelumnya melakukan pembuangan air yang masih tersisa melalui spout-nya (primming).

Dengan kecepatannya tersebut, Aulika bisa membuat dua cangkir cappuccino secara bersamaan.  Sedangkan membuat kopi hanya tinggal menyentuh tombol dengan ikon cangkir kecil untuk espresso dan cangkir besar untuk kopi hitam biasa.

Nah, untuk Cappuccino, pihak Saeco menyarankan untuk memiliki sebuah pendingin susu terpisah yang bisa tersambung melalui selang kecil ke Aulika. Pada saat mencoba, tempat susu bermerek Waeco yang akan terus mendinginkan susu pada suhu yang pas agar sisanya tidak perlu ditaruh di chiller. 

Satu pilihan tombol Cappuccino akan secara otomatis mengalirkan susu ke dalam mesin untuk kemudian diubah menjadi foam. Banyaknya susu yang tertuang bisa disesuaikan melalui panel agar rasanya sesuai selera. Setelah selesai, baru giliran kopi yang keluar dari spout. Semua dilakukan hanya dengan 1 sentuhan tombol. Karena sebagaimana seri Focus, seri Aulika yang lain seperti Top dan Top RI, Focus dilengkapi dengan sistem One Touch Cappuccino atau OTC.

Jadi untuk masalah kepraktisan mesin BTC seperti Aulika Focus yang sudah pernah melahirkan legenda Royal Cappuccino adalah pilihan yang bisa dipertimbangkan.

Saeco menyasar pasar perkantoran, bakery, restoran, atau cafe untuk penggunaan mesin yang banderol harganya sekitar 30 jutaan. Untuk penjelasan lebih detail dan keterangan lainnya bisa menghubungi Saeco Indonesia di (021) 3503402 atau langsung ke Hotline Marketing di 0822 11881201.

*  *  *

Saeco Royal Cappuccino