Dengan harga 24 jutaan, Iberital L’anna yang dibuat di Spanyol, akan jadi pilihan yang sulit untuk tidak dipertimbangkan terutama bagi yang sedang mencari mesin espresso dengan harga kompetitif bagi keperluan warung kopinya. Distributornya di Indonesia, Will’s Beverage Solution’s melihat peluang jeli akan rentang harga mesin espresso dua group yang kebanyakan berada di kisaran 35-40 jutaan dan masuk dengan perbedaan harga yang cukup jauh di bawah pasar. Mari kita lihat sekilas apa yang ditawarkan oleh L’anna dari Iberital.

L’anna, Out of the box : Agak susah mengeluarkan L’anna dari dalam kardusnya yang dibungkus dengan rapat, apalagi karena beratnya yang 70 kilogram.. Di dalamnya terdapat buku petunjuk penggunaan, kelengkapan dua portafilter diameter 58mm, satu blind filter, serta selang pembuangan air kotor. Setiap pembelian Iberital L’anna akan diberikan tamper dari alumunium, jadi Anda tak usah khawatir untuk urusan aksesoris penting ini.

Mesin espresso L’anna dibungkus dengan stainless steel kecuali pada dua panel di sebelah kanan dan kiri dan tombol steam wand dan brewing. Di bagian paling atas, penghangat cangkir setidaknya bisa menyimpan 30 cangkir latte ukuran 6 oz (45 x 65cm), sangat berkecukupan. Pada panel elektrik di bagian depan terdapat dua pengukur tekanan boiler dan pompa yang berada di sebalah kiri dan kanan. Tombol brewing terdiri dari single, double shot, single dan double untuk lungo, dan manual (continuos). Tombol ini memungkinkan kita bisa mengatur waktu seduh karena mesin punya mekanisme untuk menghentikan aliran air ke dalam group head sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Selanjutnya dua steam wand yang bisa berputar 360 derajat juga diletakan di bagian ujung kiri dan kanan, beserta satu tuas air panas. Di bagian baki penampung air kedudukannya memungkinkan sisa brewing atau flushing bisa langsung mengalir ke penampung tanpa harus berlama-lama tergenang. Sayangnya, Iberital L’anna hanya punya clearance yang pendek antara ujung portafilter dengan cangkir hingga tidak bisa digunakan untuk ukuran yang lebih tinggi (takeawaay).


Mencoba L’anna : Saya baru mencoba beberapa hari mesin L’anna yang dilengkapi dengan kapasitas boiler 10,5 liter, lebih dari cukup untuk dikategorikan sebagai mesin espresso komersial. Kapasitas listriknya 3000 watt, cukup moderat untuk sebuah mesin komersial. Instalasi seperti biasa hanya menyambungkan ke sumber air dan memasang selang plastik untuk pembuangan air kotor. Nyalakan mesin dengan satu klik ke sebelah kanan yang hanya berfungsi untuk menarik air dari galon tanpa menyalakan elemen pemanasnya. Sekitar dua menit air 10 liter sudah terisi dan putar sekali lagi tombolnya ke kanan dan pemanasan pun dimulai yang hanya memerlukan waktu setengah jam dan L’anna siap untuk digunakan.

Portafilter nya yang berdiameter 58mm merupakan ukuran standard yang banyak digunakan yang terpasang pada group head E61 dan menggunakan sistem heat exchanger. Bagi yang baru pertama kali membaca artikel tentang mesin espresso, heat exchanger adalah  aliran air di dalam pipa kecil yang terdapat di dalam boiler dan langsung terarah ke group head untuk keperluan brewing. Pada keadaan idle atau mesin tidak digunakan, air dalam pipa ini mendapatkan pemanasan secara terus menerus hingga diperlukan flushing untuk kembali menstabilkan suhunya pada saat akan digunakan.

Java Raung + Si Petung. Langsung saja, grinder Latina dipasangkan dengan L’anna dengan takaran atau dosing sekitar 8.5 gram untuk single shot. Flushing dulu sebelum mengunci portafilter pada group head, dan … hasilnya masih under extraction. Kopi mengucur terlalu cepat karena bubuk kopi terlalu kasar dan menghasilkan krema yang malu-malu lalu membubarkan diri. Di manometer saya bisa melihat bahwa tekanan boiler sudah di set untuk ukuran 1 bar dan pompa di angka 9 bar.

Setelah beberapa kali menyesuaikan setting grinder dan mengganti kopi yang baru saja di roast akhirnya shot yang cukup bagus bisa diperoleh. Saya menggunakan kopi hasil campuran dari Java Raung dan Si Petung yang merupakan pesanan khusus dari rekan Roswells di Bandung.  Ini racikan favorit saya yang sebetulnya digunakan untuk kopi tubruk, tapi tak enggan untuk diajak menjadi blend espresso.  Shot demi shot, single dan double, termasuk steam susu yang memuntahkan kekuatan besar karena didorong oleh uap boiler berkapasitas besar, L’anna seakan berkata, bring it on !.

Untuk harga, L’anna sungguh menarik. Saya baru mencoba mesin espresso Iberital L’anna beberapa hari dan tidak terlalu jauh menyelami kemampuannya. Di rumah, mesin ini dinyalakan dari siang hingga malam hari dan sejauh ini bisa berufungsi dengan normal. Jadi  tentu saja tidak mungkin menyimpulkan performanya untuk jangka panjang walapun negara pembuatnya Spanyol yang tergabung dalam Uni Eropa punya standard yang tinggi dalam hal kualitas produk dan fitur keselamatannya.

Terakhir, untuk masalah harga yang 24 juta dan tentu saja sangat menggoda, L’anna tampaknya akan melenggang sendiri sebagai pilihan yang masuk akal khususnya bagi para pemula di bisnis cafe dengan anggaran terbatas.

* * * * *

 



17 replies
  1. Tommy Atyanta Pratama
    Tommy Atyanta Pratama says:

    Mas saya rencana dan tertarik untuk membeli iberital l’anna 2gr… yg saya mau tanya berapa harganya sekarang? Disurabaya ada dealernya?

  2. yustinus sutama
    yustinus sutama says:

    wah. iberital harus dibedah mesinnya, biar semua orang mengetahui sampai dimana kualitasnya. dan dapat memuaskan calon pembeli. Salut untuk iberital karena mampu menghadirkan mesin kopi murah dan berkualitas ( standar eropa ).

  3. Kelvin S
    Kelvin S says:

    Saya sudah membeli 2 unit mesin IBERITAL dari Bpk. Yudi langsung, sebagai distributornya. Kualitas mesin Iberital ini sangat baik; mereka memakai komponen2 yang banyak sama digunakan oleh mesin2 dari Italy dan Eropa lainnya.

    Dan Pompa yang digunakan adalah pompa besar buatan Italy, sama seperti yang dipakai Nuova Simonelli.

    Dan mengenai Harga setau saya sih belum naik, masih sama, karena saya sudah pesan lagi untuk bulan Maret.

    Mereka menjual murah, karena merk IBERITAL ini masih baru di Indonesia, jadi mereka mau mencari pasar dulu.

    Saya rasa pak Rianto salah mendapatkan info; karena mesin Iberital ini kualitasnya tidak kalah dengan mesin Cappuccino yang sebelumnya saya pakai, Nuova Simonelli.

  4. rianto
    rianto says:

    just sharing nih,,.. sepertinya banyak yang gak percaya harganya murah yah ?

    kalau menurut saya, unsur nilai mesin kopi ada banyak macam penilaian, sepeti :

    1. Model.=> sangat penting untuk sebuah cafe. semakin menarik, pengunjung bisa semakin tertarik.

    2. Flexibilitas settingan mesin.
    ada mesin, yang gak ada jarum penunjuk tekanan seduh. jadi bingung deh nilai tekanan seduhnya udah 9 bar blom.

    3. daya tahan parts dalam.
    tau kan,.. kalau kita servis motor, parts ada yang kualitas ori, ada kw3.

    4. daya tahan penampilan luar.
    kalau setahun udah karatan dan keliatan dari luar, berarti juga bukan investasi untung kan ? karena kita kudu buru buru ganti mesin biar kafe kita gak dinilai kotor.

    5. Fitur fitur yang memudahkan pengoperasian.
    contoh : putaran steam ada yang enak diputar ada yang gak enak diputar, jadi ribet.

    ada juga yang pake tuas, bagi sebagian lebih suka yang tuas, bagi sebagian berpendapat kalau sistem tuas itu susah kontrol power steam dan lebih cepet rusak dan susah diperbaiki.

    6. kinerja.
    nah, kalo ini harus di test. test mata dan tes jalan, tes itung… soalnya ada yang di speknya lebih kecil, tapi pas dilihat, kayaknya malah lebih besar daripada model lain yang ditulis lebih besar di kertas. kinerja harus orang berpengalaman yang bisa nilai , susah kalau orang awam seperti kita gak ngerti teknis. kita mah taunya bikin kopi ya nggak ?.. he he he..

    Terakhir kali saya menghubungi distributornya, katanya harganya udah naik, yang 24 juta katanya pompanya versi jelek apa gitu gak jelas orangnya bilang, udah abis.. gak ngerti juga saya…

    sekarang katanya 28.5 juta.

    yang pasti sih kalau liat barang aslinya, menurut saya wajar kalo di jual harga segituan… 🙂

  5. Julian Dani
    Julian Dani says:

    tp kok ga rada2 ga masuk akal ya 2grup bisa lebih murah dari 1grup hx.. boiler dan segala macem nya double pdhl…

  6. Julian Dani
    Julian Dani says:

    ya tertarik bgt pak,haha.. kalo bisa artikel yg ini diupdate dong pak stlh bapak pake mesin ini bbrp bulan gt…

    kalo saya sih cuma mikir listrik nya aja mau beli mesin ini..

  7. yustinus sutama
    yustinus sutama says:

    Saya lihat mesin ini serba otomatis , termasuk adanya volummetrik , sehingga peran barista sangat terbantu atau sekaligus mengurangi kebebasan barista untuk melakukan variasi dalam hal menakar shoot sesuai keinginan.

  8. daniel aprikasa
    daniel aprikasa says:

    saya tertarik dengan mesin ini tapi dgn harga segitu apa kelemahan utk mesin ini. thks.

    Hi Mas Daniel … saya baru menggunakannya kurang dari sebulan dan selama itu masih bisa berfungsi dengan baik. Tidak ada mesin yang sempurna tentunya, tapi distributor mereka di Jakarta menyediakan layanan purna jual bila ada kerusakan.

  9. Julian Dani
    Julian Dani says:

    kok bisa murah gini ya pak Toni? masa lebih murah dari giotto evo..

    Iya,harganya memang segitu, mesin komersial termurah sejauh yang saya tahu. Tertarik ? 🙂

  10. yustinus sutama
    yustinus sutama says:

    Perkenalkan saya, Sutomo penggemar web cikopi, sudah sejak lama saya memantau web ini, Saya angkat Topi untuk Pak Toni Wahid.

    Saya juga nunggu bedah mesin dari Iberia L’anna ini pak.

    Tx

    Suwun Mas Yus …

  11. qertoev coffee
    qertoev coffee says:

    mantaaapppp kang tapi listriknya ngak nahaaannnn

    Tapi kan gaya di rumah ada mesin ini, sekalian buat test kopi Gayo 😀

Comments are closed.