Alat seduh kopi di rumah memang ada beberapa yang sering digunakan, french press, pour over, dan tentu saja mesin espresso. Syphon agak jarang karena sedikit repot walau rasanya tentu punya karakteristik sendiri untuk “menekan” kopi yang terlalu oily atau karakter yang rasanya terlalu pekat itu. Kali ini saya ingin sedikit berbagi mengenai istilah “Long Black” yang sebenarnya sama dengan cafe Americano, espresso yang dicampur dengan air panas, cuma cara penyajiannya saja yang sedikit berbeda.

Long black biasanya disajikan berdasarkan cara yang dianut di negara Australia dan New Zealand yakni dengan menyiapkan air panas terlebih dahulu lalu baru espresso. Sebaliknya cafe Americano, espresso terlebih dahulu baru air panas (mohon koreksi bila salah). Sesuai selera pribadi saya lebih menyenangi cara Long Black karena crema masih tetap terjaga dan tidak bubar saat air ditumpahkan ke dalam cangkir sebagaimana Americano. Cara yang saya gunakan adalah mendekatkan spout portafilter pada tepian cangkir dan bukan di tengah sebagaimana yang bisa dilihat pada foto di bawah.

Tapi sekali lagi ini cuma metode penyajian karena secara rasa tidak jauh berbeda, hanya saya koq lebih senang melihat warna crema yang keemasan itu di atas permukaan kopi. Satu hal lagi, tetap bersikukuh jika air panas dituang sejumlah 120ml karena satu single shot adalah 30ml, jadi semuanya 150ml. Di cafe biasanya saya meminta mereka mengurangi air hingga sepertinga untuk paper cup yang ukuran 6oz atau 180ml karena seringkali terlalu watery.

 

Kedua, ice caramel latte, salah satu minuman favorit yang biasa disuguhkan kepada tamu di rumah, dan biasanya mereka menyukai yang dingin dibanding sajian minuman kopi panas.  Tidak ada yang terlalu istimewa dengan minuman yang biasa ditemukan di cafe ini, namun sirup yang berkualitas akan membuat minuman ini menjadi lebih istimewa.

Itu saja dulu, sambil saya mencari resep lain yang bisa Anda coba sendiri dan berbagi hasilnya di sini.

* * * *

 

 

 

17 replies
  1. abudsky
    abudsky says:

    sama kaya yang diatas,,,, pak penggunaan single/double tidak pengaruh pak pada pembuatan long black?

  2. Adi
    Adi says:

    pak Tony, kalau setau saya bukannya long black standardnya double shoot ya ? cafe2 di Australia biasanya pake ai double shoot untuk long black, tapi ya menurut saya tergantung selera masing-masing juga sih ya

  3. Milo
    Milo says:

    Wah makasih Om, saya coba buat yang caramel iced latte.

    Mau hunting cara ngebuat kekentalan kopi yang sama dengan “longblack” tapi tanpa mesin ekspresso.. (gak punya soalnya :p )

    Makasih ya Om..

  4. elim
    elim says:

    utk mokka-pot mungkin saya bisa share sedikit:
    – gunakan air panas utk mengurangi proses pemanasan api pada mokka-pot.
    – api jangan terlalu besar
    – angkat mokka-pot pada saat kopi mulai menyembur2 (suaranya agak keras krn keluar kopi bersamaan gelembung2 udara) dari funnel. biasanya di chamber bawah akan tersisa air +/- seperlimanya.
    – cukup bersihkan mokka-pot dgn dibilas air bersih, krn ada oil dari kopi yg akan melapisi mokka-pot sehingga mengurangi burnt & metal taste.

    btw kalo ada teman2 yg punya mokka-pot bialetti ngganggur boleh dong di-share ke gue, krn skg punya saya mokka-pot made in china ;->

  5. Skybye
    Skybye says:

    @AziZ ya saya jg agak setuju kalo bialetti agak burn taste… Ya masalah selera jg . Alhasil bialetti saya jd nganggur di lemari.. Hhehehe

  6. aziz
    aziz says:

    pak tony, saya kalo buat kopi pake bialetti mokka express kok aroma kopinya agak gosong kenapa ya?padahal rasa kopinya masih mantab, thanx

    Sama Mas, ini alat yang cukup sulit, setidaknya menurut saya. Paling tips-nya gini, gunakan apas airnya sudah mulai keluar dari funnel, cepat2 angkat dari sumber api. Agak lumayan, walau karakternya masih sedikit agak “gosong”

  7. d'bear
    d'bear says:

    Thanks Pak Toni atas infonya.

    Pak toni and pak Arif saya mw share..

    recipe yang saya pake di bar sekarang untuk americano, saya pake 150 sampe 200ml hot water,bner ga ya dengan volume air na yang segitu..?? memang keseringan crema pudar kalo bikin americano, tapi saya akan coba cara ya pak toni.. thanks pak toni.

    oh ya satu lagi better pake espresso cup or cappucino cup..??

    – Rasionya kopi dan airnya memang harus eksperimen Mas, seringkali tergantung karakter kopinya. Apalagi kita gak punya MoJo, pengukur untuk melihat ideal brewing point seperti Mas Arif. Tapi menurut saya 150-200ml range yang masih acceptable.

  8. Arief Said
    Arief Said says:

    Very interesting post!!

    Kang, pernah coba full 200mL air dengan espresso untuk long black?

    Kadang kalau kopinya bagus, banyak karakter yang subtle keluar dengan cara ini..

    Instrautor beberapa hari yang lalu baru nanya di twitter. Emang seberapa banyak air sih mestinya untuk long black?

    Kalo dia aja nanya bgitu.. Sedikit susah untuk ngomong mana yang “benar”.. 🙂

    – Nah ini menarik 200ml untuk long black, tapi ntar saya cari kopi yang mungkin cocok, untuk eksplor karakternya.
    Rasio kopi dan air memang sedikit tricky ya, makanya saya selalu bilang kalau terlalu pekat, ya tinggal tambah saja airnya, tapi jangan kurangi kopinya 🙂

  9. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Kang….asyik ya. Ada istilah “turbulensi”saat penuangan air panas utk americano.Istilah yg familiar pada penerbangan ya he he he . Saya suka itu. Tapi saya tidak suka bila saya sedang dalam pesawat terbang ha ha ha. Aya aya wae….

  10. Endang
    Endang says:

    Please pak Toni, masa’ merek susunya aja yang dipamerin, merek sirupnya dong kasih tahu. Trima kasih

    – Baiklah, di rumah hanya ada dua jenis sirup yang saya gunakan, Monin dan Tesseire, yang di post itu adalah yg pertama … 🙂

  11. zaki sungkar
    zaki sungkar says:

    Nice post mas Tony, jadi makin bertambah perbendaharaan cara untuk menyajikan kopi yang enak 🙂

    – Sebenarnya cara lain dengan di blend, saya belum coba cara ini.

  12. Endang
    Endang says:

    Saya sih inginnya ada foto yang menunjukkan saat sirup dituang seperti halnya waktu susu dituang, ya ingin tahu mereknya seperti yang terlihat pada susunya. Nah, merek apa sirup yang pak Toni pake ?
    Terima kasih

    – Udah di jawab Bu di post Americano… 🙂

Comments are closed.