Enrico Aryaguna dan saya mencoba metode Inverted Aeropress dari Lukasz Jura yang jadi pemenang kejuaraan dunia alat seduh ini pada tahun 2009. Berbeda dengan metode biasa dimana cap dan filter dipasang terlebih dahulu pada chamber-nya, pada metode terbalik, kedua alat tadi dipasang terakhir sebelum plunger-nya ditekan. Tidak terlalu sulit untuk dicoba, pertama sambungkan plunger dan chamber pada posisi terbalik, masukan kopi lalu air, aduk, pasang filter dan cap, tekan, selesai. Selanjutnya foto di bawah menjelaskan secara detail metode upside-down ini yang dipergakan oleh rekan Enrico.

Yang ini metode dari rekan saya juga, Arif Said, yang akan saya coba :

1. 13.5 gram untuk 225 mL (ratio 60g/L, dari Gold Cup)
2. Air 100mL, off boil sekitar 96C
4. Aduk2 sekitar 5 detik, supaya ekstraksi nya rata.
5. Penuhin sampai 225mL air untuk mencapai Gold Cup strength (60g/L)
6. Aduk 10 detik (kurang lebih), mastiin ga under ekstraksi nya.
7. press

Ternyata alat Aeropress sangat mengasyikan untuk di “tweak” sana sini karena begitu banyak variabel yang bisa kita “mainkan”.

8 replies
  1. Enrico
    Enrico says:

    wah nanti malem ada karumpul??? beuuuh mangstab… kalo jadi tolong kontak saya 😀 imel toukairin354_at_gmail_dot_com

  2. Arief Said
    Arief Said says:

    @Rico: Saya pernah tuh nge-press terlalu fine grind setting nya sampe gelas nya pecah. Mesti hati2.

    Kang Toni, Gmna ntar malam bisa mampir ke cikopi lab bareng Adi dan Irvan?

  3. Lulu
    Lulu says:

    nah muncul postingannya ;D emang gitu Co, ga akan puas sampe segala faktor udah di tweak. Atau ketemu mainan baru hehehe 🙂

  4. Enrico
    Enrico says:

    Sangat mantaf pak 😀 cuma satu kekhawatiran pake aeropress : kalo gelasnya ga kuat kena tekan 😀

  5. drakula ompong
    drakula ompong says:

    enrico : jika dikau belum puas ngulik aeropres, diriku cuma bisa baca + liat donk…,(alias belum punya dan belum pernah ngerasain rasanya hehehee), tapi kayaknya mantaf dehh..

  6. Enrico
    Enrico says:

    Jujur saya belum puas ngulik aeropress, nampaknya sweet spotnya belum saya raih, hahaha!

    Hatur nuhun aplotan artikelnya kang 😀

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] saya pertama kali bermain-main dengan Aeropress, saya selalu dapat hasil yang kurang memuaskan. Akhirnya saya menemukan bahwa rasa kopi yang saya […]

Comments are closed.