OK, komentar singkat supaya pada penasaran bahwa menyeduh kopi dengan Ibrik itu penuh dengan kejutan. Agak sedikit merepotkan dan seringkali busanya meluap dan mengotori kompor, tapi aromanya memenuhi dapur saya.  Membuat kopi Turki tidak sulit, walau agak unik karena kita harus selalu memperhatikan busa atau foam yang akan naik dengan cepat lalu cepat2 menjauhkan ibrik dari api, hingga 3 kali.  Meodenya sederhana, tuang air dingin satu gelas atau sekitar 150-180ml ke dalam ibrik, masukan kopi satu sendok makan penuh dan gula, serta rempah bila suka, lalu panaskan di atas kompor. Kata rekan kantor saya yang dari Turki, kalau ingin tahu rasa kopi dari abad ke-16, pakailah ibrik, metode seduh yang tetap bertahan hingga sekarang. Selengkapnya di bawah :

*) hal ini dimaksudkan juga untuk menghindari panas yang berlebihan.

Catatan : Terima kasih untuk Irvan Helmi dari Anomali Coffee yang telah meminjamkan dua alat ini kepada saya.

11 replies
  1. Yugo Isal
    Yugo Isal says:

    Akhirnya… saya dapatkan juga ibrik ini di Jalan Surabaya. Saya perlihatkan foto dari Internet ke salah satu “calo”, dan dalam waktu 10 menit ada 3 ibrik yang ditawarkan, salah satunya seperti pada gambar di atas. Saya minta dibersihkan sebentar, ingin tahu seperti apa rupanya, dan agar bisa langsung saya pakai buat menyeduh kopi. Langsung saya borong ketiganya. Setiap pagi di akhir pekan selalu saya sempatkan bikin kopi ala Turki dengan ibrik ini… baru ditaruh di atas api beberapa detik saja, air di dinding ibrik sudah mulai bubbling…rasanya memang beda. Muantabbs…

    Wuih, manteeef tenan … enjoy !

  2. yos kebe
    yos kebe says:

    saya punya alat ini, dipake utk kopi mocca arabica-nya kopi aroma… wuaaahhh.. muantabs abiiiis !

  3. yustinus sutama
    yustinus sutama says:

    setelah baca postingan mengenai kopi turkish ini, saya setiap hari selalu meluangkan waktu untuk bikin kopi ala turkish, butiran kopi yang biasanya ada di bibir cangkir sudah tidak ada lagi, langsung turun ke bawah. Untuk kopi gula yang murah meriahpun kalau menggunakan metoda ini rasanya lebih nikmat

    hidup Ibrik

  4. Leo
    Leo says:

    @Christian: meningan pake ibrik/briki/cezve, lehernya lebih kecil jadi foamnya ga menyebar kemana2 dan bisa dituang ke demitasse lebih gampang..

    yg saya tau, greek coffee, gulanya diaduk sampe dissolve dgn kopi pas airnya dah panas (tapi belom mendidih)

    salah 1 triknya adalah utk pake api yg kecil jadi bubblenya ga gede2, apalagi pas udah mao ‘rebus”. Kalo bisa foamnya yang kecil2, smooth (seperti microfoam).

    ada banyak cara dan metode buat turkish coffee, ada yg 1 kali “rebus” udah cukup dan ada jg yg 3-4 kali “rebus”

    ttg body dan flavour. emang its more of an acquired taste. its meant to be extremely strong. hence the saying “black as hell, strong as death, sweet as love”.

  5. Christian Wikarsa
    Christian Wikarsa says:

    Halo…salam kenal!
    Saya baru saja mencoba metode merebus kopi ini, namun hanya menggunakan Mug Stainless biasa. Kopi yang saya gunakan sudah extra fine & saya rebus 3x (namun foam tidak terbentuk ketika air mendidih).
    Hasil akhirnya adalah kopi dengan aroma menarik & warna yang sangat menarik. Namun saya kecewa karena walau menghasilkan warna yang indah & aroma yang cukup menyenangkan, namun sangat tipis texture body & flavor di dalam mulut. Body tidak exist. Pertanyaan saya, apakah metode ini hanya bisa dilakukan dengan Ibrik? Thx sebelumnya!!

  6. Yugo Isal
    Yugo Isal says:

    Di atas judul SMELL GOOD, gambarnya mengesankan kotor/berantakan, banyak cipratan2… mungkin karena cara menuangkannya salah; tidak memakai “bibir” ibriknya, hehehe…

  7. Yugo Isal
    Yugo Isal says:

    Wah, unik amat Ibrik ini. Saya pernah beli container stainless steel, masudnya sih untuk frothing milk, tapi kok bentuknya secara fungsional mirip Ibrik: ada leher yang mengecil, ada bibir untuk menuang, dan ada pegangannya. Ibrik versi modern?
    Cari Ibrik ini dimana ya di Jakarta? Atau titip ke Irvan Helmi saja? Kebetulan Irvan bekas mahasiswa saya di UI…:-)

  8. arry.etanol
    arry.etanol says:

    pengalaman saya, menyeduh kopi dengan cara tradisional ala indonesia, yaitu : kopi dan gula ditaruh di gelas, lalu rebus air mendidih kemudian dituang. (Kopi tubruk)
    dibanding hasilnya, lebih enak dengan metode turkish ini. aroma chocolaty, floral, acid nya lebih keluar.
    saya lum ngerti logika teknisnya, kenapa grindingnya harus super halus? saya coba grinding yang kasar, hasilnya lebih pahit aja

  9. Rian Hafiz
    Rian Hafiz says:

    pak toni, untuk kopinya sendiri ga ada masalah kan ya mau pakai kopi apa saja? apa ada preferensi tertentu?

    Gak harus kopi dari Turki, ini kan cuma metode nya aja. Coba eksperimen kopi arabika, misal 80% ditambah robusta 20%, hasilnya bisa diluar dugaan.

Comments are closed.