Bosan dengan cafe yang kopinya terlalu Amerika atau terlalu Itali ? Mengapa tidak mencoba Coffee War, sebuah rumah kopi di Jl. Kemang Timur 15A, Jakarta Selatan. Dikelola oleh Sumule bersaudara, Derby dan Yogi, yang hanya menyediakan kopi dari Indonesia dan tanpa mesin espresso sebagaimana yang biasa terdapat di cafe modern lainnya. Di senja hari Jum’at tadi saya berbincang dengan Derby ditemani secangkir kopi tubruk panas dari Mandheling.

Coffee War, baru dibuka sejak Januari tahun 2009 ini menempati lahan sekitar kurang dari 100 meter tidak sulit untuk ditemukan. Kapasitas tempat duduknya maksimal 30 orang dan hampir selalu dipenuhi para pecinta minuman kopi tubruk. Mereka memang tidak menyediakan mesin espresso hanya tiga alat penyeduh kopi yakni moka pot, french press, dan ibrik.

Dengan ketiga alat inilah Coffee War, mencoba memanjakan lidah pengunjung dengan   kopi dari daerah Mandeling, Jawa, Toraja, dan Timor. “Kami memang tidak menyediakan kopi yang dibuat dengan mesin espresso. Rasa kopi akan lebih nikmat apabila diseduh secara langsung seperti kopi tubruk”.  Derby bukanlah anti espresso, ia justru mendalami minuman ini secara khusus di Sydney, Australia. Menurutnya, membuat espresso itu tidak terlampau sulit. Dengan latihan yang cukup seseorang sudah bisa menguasai pembuatan espresso yang benar ujar Derby yang sudah berpetualang dengan dunia kopi sejak ia mulai merasakan nikmatnya minuman ini ditahun 90an.

Derby lalu mendemonstrasikan kopi yang sama dengan dua cara yang berbeda, moka pot dan french press. Ia lalu menuangnya ke dalam dua gelas dan meminta saya menghirup aromanya. Perbedaan aromanya sangat jauh bukan ? ujarnya. Ia mengatakan bahwa  kopi yang diseduh dengan french press akan lebih harum dibandingkan dengan moka pot yang hanya menghasilkan kopi pekat dengan kadar wangi yang minimal.

Konsep Coffee War, lebih kepada “dapur”, bukan coffee shop. Selain unik, konsep ini dimaksudkan agar pengunjung merasa di rumah sendiri. Jangan khawatir, cafe ini tidak punya dress code dan jam buka yang teratur. Buka dari jam 10 pagi dan tutup jam dua dini hari atau bisa juga menjelang pagi. Sang tuan rumah tidak berkeberatan kalau tamunya berlama-lama di sini.

Terakhir, ia memberikan tips minum kopi nikmat ala Coffee War, . Menurutnya menikmati kopi yang sebenar-benarnya itu tidaklah mahal. Beli biji kopi dari para roaster atau bubuknya bagi yang tidak punya mesin grinder. Bahkan mesin blender pun bisa dimanfaatkan untuk menggiling kopi (bagian kecil untuk menghaluskan bumbu). Didihkan air, tuang setelah suhunya 90 derajat, tunggu beberapa menit, dan nikmati kopi tubruk tanpa gula untuk merasakan sensasi minum kopi yang sebenarnya.

Derby tidak punya rencana apapun untuk berekspansi membuka cabang di tempat atau kota lain. Saat ini ia sedang berkonsentrasi untuk mendalami ilmu roasting atau sangrai kopi, salah satu jantung ilmu perkopian yang ingin ia kuasai. Tentu saja saya sependapat dengan Derby, menikmati kopi yang dahsyat itu tidak perlu mahal bukan ? Terima kasih untuk Andri Gunawan, sahabat saya yang merekomendasikan tempat ini.

Salam dari dunia hitam yang penuh kehangatan dan tentu saja …. kenikmatan 🙂

25 replies
  1. miphz
    miphz says:

    Menikmati kopi tidak cukup hanya dengan kopi, gula, air, dan cangkir. Suasana adalah value lain yang diperlukan untuk meningkatkan sensasinya. Coffee War telah menjawabnya dengan tepat, enjoy 🙂

  2. Sindhu katon
    Sindhu katon says:

    Halo salam kenal pak Toni, wah ngeliat artikelnya jadi mupeng pingin nyobain kopi, ,coklat panas serta pisang goreng disana.
    Tempatnya terlihat enak untuk baca buku atau sekedar duduk-duduk mengusir penat.

    Di tebet utara 1 no 29 juga ada coffee shop yg enak lho, dan wajib untuk dicoba bagi para pecinta kopi, namanya kellys coffee, kopi-kopinya juga berasal dari Indonesia.
    suasana yg retro dan cozy jadi membuat betah untuk lama-lama berada disitu.

    Sukses untuk mas Derby buat coffee warnya, dan juga pak Toni untuk blognya.

    cheers!:D

  3. ethe
    ethe says:

    sadis dan mantap…mendapatkan susana seperti ini sangat susah di area jakarta (kemang)…saya sangat menikmati dengan secangkir kopi tubruknya…..dan dasyat ” inilah kopi yg berkarater aromanya dan rasa bijinya…ummmmm…bikin saya ingin slalu menikmatinya….

    sukses slalu

  4. arbazena
    arbazena says:

    tadi jam 17 sempat mampir di coffee war bersama teman2, enak dan cozy banget, recomended banget deh nih tempatnya, sukses terus coffee war

  5. Faqih
    Faqih says:

    Kalau di Jogja ada @lembayung tea and coffe shop, @Blandongan, @Mato, yang semuanya menyajikan kopi ‘Klotok khas Jawa timuran’ dan suasana kekeluargaan yang kental sekental kopi yang disuguhkan… di Jakarta saya tak menemukan itu… barangkali Coffe War ini jawabannya…

  6. patron
    patron says:

    kopi favorit: mandailing dan toraja
    menu pelengkap: pisang goreng keju misis (pisang goreng belanda?)

    kadang coffee war akan menyuguhkan kita live acoustic performance yg selalu menciptakan suasana akrab dan hangat.

    klo lagi ga ad kramaian, dsana slalu menjadi tempat terbaik untuk menuntaskan kebuntuan dalam pekerjaan :)… just u, ur coffee, n ur note(s). tp slalu paling ok klo rame2 dgn temen2.

    enjoy ur (Indonesian) coffee 😉

  7. Dita
    Dita says:

    Been here on last December (09)..

    Coffee War is
    1. Nice
    2. Warm
    3. Cozy

    What I like:
    1. Hot Chocolate
    2. Bitter balen

  8. alex
    alex says:

    apa kabar pa toni, buat para coffee lovers coffee war wajib buat dikunjungin ! sukses terus buat coffee war & sumule bersaudara….

  9. alex
    alex says:

    apa kabar pa toni, buat para coffee lovers coffee war wajib buat dikunjungin ! sukses terus buat coffee war & sumule bersaudara….

  10. prast
    prast says:

    semalam baru aja dari sana, ternyata cukup nikmat kopinya dan asli INDONESIA. tempatnya juga nyaman, cukup pas buat saya…tidak terlalu besar atau kecil. hotspot juga ada walopun ga nyobain 🙂

  11. prast
    prast says:

    semalam baru aja dari sana, ternyata cukup nikmat kopinya dan asli INDONESIA. tempatnya juga nyaman, cukup pas buat saya…tidak terlalu besar atau kecil. hotspot juga ada walopun ga nyobain 🙂

  12. valentinoes.fransy
    valentinoes.fransy says:

    hei mas toni, saya denger tmpt ini dari satu temen dan dia bilang cozy bngt. dan skrg ada di blog anda. smoga januari, saya bisa berlama2 mampir di coffee war.

    bdw, ada hotspot nya gag ya?
    biar bisa menikmati lebih dari satu kopi.

Trackbacks & Pingbacks

  1. […] Walau bukan grinder heavy duty, tapi saya menyaksikan grinder ini pernah dioperasikan oleh Coffeewar walau mereka menggunakan merek Sunbeam, jadi pemilik cafe bisa juga memanfaatkannya sebagai alat […]

  2. […] This post was mentioned on Twitter by markuswidjaya, markuswidjaya. markuswidjaya said: http://bit.ly/bdIMR3 < #Coffeewar di http://www.cikopi.com (by @toniwahid). salah satu tempat ngupi yang inspiratif versi saya. (Cc: @1699war) 😀 […]

Comments are closed.