mira yudhawati

Kali ini Mira Yudhawati, seorang Q Grader sekaligus yang memiliki kualifikasi sebagai Juri Kompetisi Barista Dunia (sensory) akan memimpin perhelatan besar, Kompetisi Barista Indonesia tahun 2014 yang hanya akan diadakan di dua kota, Jakarta dan Bali pada 25-27 April (Eliminasi Bali) dan 9-11 Mei (Eliminasi Jakarta). Informasi lengkapnya bisa dirujuk di chirpstory.com/li/198408.

ibc

WBC di Rimini, Italia. Menurut Mira, pendanaan IBC yang sekarang semua prosedurnya merujuk ke World Barista Championship (WBC)  tentu memerlukan pembiayaan yang tidak sedikit. Di samping hadiah yang sudah disediakan, Panitia IBC  sudah bertekad untuk mengirimkan pemenang kejuaraan yang diadakan satu tahun sekali ini ke ajang WBC 2014 ke Rimini Italia, pada bulan Juni yang akan datang.

Hanya di Jakarta dan Bali. Beberapa hal yang menarik dari penyelenggaraan IBC kali ini adalah mengenai lokasi babak eliminasi yang hanya dibatasi di Bali dan Jakarta. Tahun-tahun sebelumnya, tahap penyisihan IBC diselenggarakan di Bali, Surabaya, Jogja, Bandung, dan berakhir di Jakarta. Dengan mengambil batas propinsi Jawa Tengah terus ke Timur, maka peserta dari wilayah ini akan mengikuti kegiatan yang akan diselenggarakan di Bali. Sedangkan Jawa Barat, Jabodetabek, dan Sumatra diharuskan berlaga di Jakarta.

Signature Drink hanya di babak final. Tidak akan ada “signature drink” di babak penyisihan karena peserta hanya diwajibkan untuk menyajikan empat espresso dan empat cappuccino dalam waktu 10 menit. Signature drink hanya disajikan pada saat final hingga jumlah totalnya menjadi 12, atau masing-masing empat espresso, cappuccino, dan signature drink. 

Tidak ada sistem proporsional. Dari sisi finalis, sebanyak 75 peserta dari masing-masing wilayah akan memperebutkan 24 tempat berdasarkan nilai tertinggi tanpa adanya faktor proporsional. Jadi menurut Mira, bisa saja salah satu kota lebih banyak mengirimkan wakilnya dibanding kota yang lainnya, atau sebaliknya.

Terakhir ada perubahan logo, tapi tetap menggunakan dua arsenal utama para barista, “portafilter”.

Barista engagement. Di tahun 2012 saya sebenarnya lebih menjagokan Charles Babinsky untuk menjadi juara United States Barista Championship setelah menyaksikan penampilannya yang begitu komunikatif di hadapan para juri dan penonton selain kemampuan teknisnya di belakang mesin. Ia menjelaskan secara detail mengenai kopi yang ia gunakan, rasa, aroma, seolah para penonton dan juri adalah pelanggan yang ia layani sehari-hari ditempatnya bekerja Intelligentsia LA.

Ia bekali-kali menekankan bahwa seorang barista harus memahami esensi “service” sebagaimana yang ia praktekan saat pertandingan berlangsung. Saya masih mengingat betapa Charles masih terus menggunakan waktunya untuk berkomunikasi hingga menjelang  batas waktu 15 menit yang diberikan.

Tak heran jika penonton memberikan tepuk tangan meriah pada saat ia menyebutkan kode akhir penampilannya, walau akhirnya dikalahkan oleh Pete Licata, dan hanya menyabet tempat kedua.

Jadi saya sangat menunggu para peserta bertanding terutama pada saat eliminasi di Jakarta (sayangnya tak bisa hadir di Bali) dan mendengar presentasi para Barista akan cerita menarik dibalik kopi yang akan mereka sajikan di hadapan para juri.

Terakhir, untuk perusahaan yang berminat menjadi partner atau sponsor, masih terbuka kesempatan untuk mendukung acara ini dengan menghubungi pihak panitia atau Asosiasi Kopi Spesial Indonesia.

Barista Indonesia, selamat berlaga !

*  *  *

1 reply
  1. Ghaniyyu Rizki
    Ghaniyyu Rizki says:

    Sangat informatif pak tony. Ingin sekali saya ikut tapi saya hanya bs estrak dan steam. Itu jg entah benar apa salah. Saya masih butuh banyak belajar. Saya seorang barista baru dari kota Batu, Malang. Salam kenal.

Comments are closed.