Rasa dan aroma kopi yang disajikan dari coffee drip/maker akan berkurang drastis setelah satu jam, makanya nikmati kopi sesegera mungkin untuk mencicipinya.

Itu salah satu tips dari Vallenth, barista dari Starbucks TIS Square, Tebet Jakarta  saat saya mengikuti acara Coffee Talk mereka.

Ini  acara rutin setiap Rabu sore yang diadakan di gerai2 Starbucks dimana para penggemar kopi dapat  melakukan tes kopi beserta cara menguji cita rasa sekaligus  berinteraksi secara langsung dengan Barista atau coffee master mereka tentang cara penyajian kopi agar hasilnya maksimal. Tertarik ?

Hubungi para Barista mereka untuk ikut nimbrung dalam acara ini, biasanya diadakan anatara jam 4-5 sore, tapi karena bulan September masih puasa maka Vallenth berbaik hati memundurkan acaranya setelah jam buka.

Maksimal peserta sekitar 20 orang, tidak dikenakan bayaran tentunya, tentukan jadwal, dan datang pada waktu yang ditentukan serta bersiap menikmati kopi2 terbaik mereka.

Acara dimulai dengan pengenalan biji kopi secara umum, daerah penghasil di dunia, termasuk kekayaan kopi dari Indonesia, perbedaan biji antara jenis arabica dan robusta, proses roasting, dan bagaimana cara gerai kopi ini memilih kopi terbaik dari seluruh dunia.

Menarik tentunya saat meyimak bagaimana setiap wilayah penghasil kopi dunia mempunyai karakteristik yang berbeda dengan kekhasan yang mereka punyai. Kopi dari Amerika Latin misalnya terkenal dengan aromanya yang cukup intense, sedangkan yang dari Asia seperti Sumatra dikenal karena kepekatannya (full body) dan aroma earthy, lain halnya dengan kopi dari Afrika/Arabia yang aromanya kaya dengan aroma buah dan bunga.

Bukan hanya masalah kopi yang melulu dibicarakan di sini, kita akan dikenalkan dengan beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh Starbucks sebagai bagian dari tanggung jawab sosial mereka yang bernama Shared Planet.

Salah satu contoh adalah program Starbucks untuk di Banda Aceh yang bekerjasama dengan organisasi Save The Children, sebuah LSM global yang dipimpin oleh Ratu Noor dari Jordania.

Info menarik lainnya adalah saat mengetahui bahwa Starbucks hanya melakukan proses roasting di empat lokasi yakni di Kent (Seattle), York (Pensylvania), Nevada dan Amsterdam. Dari keempat tempat itulah kopi mereka didistribusikan ke gerai2nya 44 negara di dunia.

Biaya impor kopi dari negara penghasil ditambah dengan transportasi dari lokasi roaster ke masing2 negara menurut Vallen merupakan salah satu faktor dalam menentukan harga kopi di setiap store mereka.

Jadi apa tips praktis mereka untuk menghasilkan black coffee sebagaimana yang disajikan oleh Starbucks. Tidak terlalu rumit karena alat yang diperlukan hanyalah sebuah french press atau coffee drip (coffee maker) selain kopi yang sesuai dengan selera kita.

Pertama, perbandingan standard kopi dan air adalah 10g untuk setiap 180ml, kalau terlalu pekat tinggal ditambahi air lagi, demikian pula sebaliknya. Kopi sebaiknya langsung dinikmati saat hangat karena semakin lama aroma dan rasanya akan berkurang.

Untuk coffee drip batas maksimum adalah satu jam, sedangkan untuk french press sekitar 20 menit. Ini bukan harga mati, tapi sebagai panduan umum agar kita bisa menikmati kopi dengan aroma dan rasa yang maksimal. cara lengkapnya di bawah ini :

Pertama, tuang air panas ke french press, setelah panasnya merata buang airnya, ini dimaksudkan agar rasa kopi tetap maksimal. Kedua masukan kopi secukupnya (10g/cangkir), lalu tuang air panas, aduk rata, dan biarkan semala empat menit sebelum di tuang ke dalam cangkir. Praktis bukan ?

Banyak tips dan pengetahun tentang dunia perkopian yang saya dapatkan dari Vallen dan Khallista yang dengan sabar menjawab pertanyaan2 yang kami ajukan. Thanks ya 🙂 Kalau berminat, tinggal membuat janji dengan mereka demi segelas kopi … to start your beautiful day.

Coffee Talk, great and fun way to learn coffee !

9 replies
  1. abudsky
    abudsky says:

    siaP keren2 nie pembahasanya …. izin nyimak Para jagoan kopi , OM tony, bang yudis sama bang Mirza

  2. wahyu
    wahyu says:

    mas coffee talk di starbuck masih ada ga sampe skr? trus starbuck mana aja yang nyelenggarain?mao donk ikutan buat nambah ilmu soal kopi dan bagaimana cara menyeduh kopi yang benar…

  3. rian hafiz
    rian hafiz says:

    halo pak, saya comment lagi di blog ini, kalau anda ke starbucks lg coba anda memesan whole bean kenya dan verona, itu adalah favorit saya. karakter kenya yg bold dengan aroma citrus sangat cocok untuk dibuat iced coffee, sok monggo dicoba pak

    Siap, saya mau coba nanti. Thanks.

  4. Robert A
    Robert A says:

    Mas Tony,
    Saya beli alat vietnam drip product starbuck, dibaca manual harus memakai fine coffee. Kita persiapkan fine coffee dan mulai proses, isi fine coffee ke gelas utama, lalu masukan gelas berikutkan dan tuang air panas.
    Koq cepat sekali air nya lolos ke gelas, tidak seperti alat drip asli vietnam type yach?
    Apakah ada hal yang salah dari procedure yang Saya lakukan? mohon petunjuknya, sehingga ngak PD kalau-kalau tetes coffee ke gelas, apakah sudah ok gitu?

    Thanks.

    Tidak ada yang salah Mas Robert, mungkin kopinya kurang halus atau coba tekan kopi supaya agak padat sehingga airnya tidak terlalu “bersemangat” mengalir.

  5. valentinoes.fransy
    valentinoes.fransy says:

    wow…makasi banget mas Toni.
    diluar dugaan kami (saya *valenth* dan Khallista)..
    isi artikelnya owkeh..
    saya gag nyangka,akan sangat berkembang.

    mas Toni..
    makasi banget.

    uda ketemu sama Romie waktu Coffee Fair, ya?

    ps.
    bagi yang berminat join to our Coffee Talk, bisa langsung datang saja ke Starbucks manapun.
    Khusus untuk berjumpa dengan saya [valenth & khallista],
    langsung saja meluncur ke Starbucks Tebet.

    (makasi mas Toni, salam dari barista Starbucks Tebet)

    Hi Vallenth & Khallista (maaf penyebutan namanya salah & sudah dikoreksi), thanks banget ya, for your genorousity and hospitality selama acara berlangsung. Bener2 acara menarik yang layak diikuti oleh para coffee mania untuk bisa menghasilkan kopi nikmat di rumah.
    Saya sudah ketemu dengan Rommie John di Coffee Fair dan ngobrol banyak termasuk dengan Sari, coffee master-nya, orang2nya asyik 🙂

  6. Ramadhan Sjamsani
    Ramadhan Sjamsani says:

    @yokris9
    Coba bantu mas tony.

    apa bedanya dengan tuang air panas ke french press,trus langsung masukkan kopinya? (tanpa membuang air panas yg pertama)

    Karena kopi adalah minuman yg sensitif terhadap panas kang. Terlalu panas, kopi akan menjadi pahit, terlalu dingin ekstraksi tidak akan maksimal. Kenapa koq air panas dibuang dulu, karena gelas dalam posisi sangat dingin. Kalau air panas dan kopi dimasukkan bersamaan, maka gelas akan menyerap panas dari air, sehingga ekstraksi tidak akan maksimal.

    @Tony
    Bagaimana bila air panas dituangkan lalu kopinya dimasukan ?

    Kalau air panas dulu dimasukkan baru kopi, hasilnya kopi akan mengambang diatasnya bang Tony. Karena kopi sendiri adalah serat yg masa jenisnya lebih ringan dari air (klo gak salah :p)

    Trs kenapa jg diaduk terakhir setelah menunggu selama 4 menit? Karena selama waktu brewing, air akan melakukan penetrasi ke dalam kopi, melakukan ekstraksi oil dan aroma serta mengeluarkan CO2 dari dalam kopi yg nantinya akan jadi crema. Kalau anda menggunakan fresh roasted coffe, ketika pertamakali anda mengaduk kopi setelah menunggu selama 4 menit, anda akan mendapatkan busa berwarna kecoklatan, itulah crema, yang nantinya bakal mempengaruhi aroma dari kopi yg anda rasakan.

    Thanks for sharing dan sudah melengkapi jawaban di sini … 🙂
    Untuk masalah diaduk sebelum atau sesudah empat menit saya sudah mencoba kedua metode ini, tapi intinya kan agar kopi benar2 tercampur dalam proses brewing. Preferensi saya sama dengan Starbucks yaitu diaduk dulu.

  7. Dony Alfan
    Dony Alfan says:

    Mantab nih! Sayangnya, di Solo belum ada starbucks, hehe. Nyobain kopi apa aja, mas?

    Waktu itu nyoba kopi Sumatera, terus campuran (blend) yg dinamakan espresso roast, wah ada beberapa lagi tuh … 🙂

  8. Q@rnb
    Q@rnb says:

    wah mas tony bagus banget nich muatannya kali ini,,gimana ya caranya ikutan coffee talk distarbuck??
    thanks ya mas..

    Tinggal datang aja Mas, buat janji Rabu minggu ke berapa, banyaknya peserta. That’s all. 🙂

  9. Yokris9
    Yokris9 says:

    Pertama, tuang air panas ke french press, setelah panasnya merata buang airnya, ini dimaksudkan agar rasa kopi tetap maksimal. Kedua masukan kopi secukupnya (10g/cangkir), lalu tuang air panas, aduk rata, dan biarkan semala empat menit sebelum di tuang ke dalam cangkir. Praktis bukan ?
    Question: apa bedanya dengan tuang air panas ke french press,trus langsung masukkan kopinya? (tanpa membuang air panas yg pertama)
    second question: trus diamkan 4 mnt di french press…apa bedanya dengan dituang ke dlm gelas lalu di diamkan 4 mnt,IMHO: apa bukan kopi dituangi air panas, diamkan 4 mnt,trus baru diaduk? correct me if i am wrong…

    Karena french press terbuat dari gelas maka materialnya cepat sekali menurunkan temperatur apabila langsung dimasukan air panas. Setidaknya ritual ini juga dilakukan saat membuat espresso dimana selalu ada warmer cup di setiap mesinnya.
    Pertanyaan kedua, masukan lalu di aduk atau sebaliknya ? Saya memilih yang pertama agar kopi tercampur merata dengan air panas. Bagaimana bila air panas dituangkan lalu kopinya dimasukan ? …. hmmm saya belum pernah mencoba metode seperti itu.
    Begini saja, ritual penyiapan kopi itu sangat personal, boleh dimodifikasi selama kita bisa menikmati rasa yang dihasilkan.

Comments are closed.