Remidag Grinder. Untuk sebuah alat penggiling kopi atau grinder, kita harus melafalkan namanya yang sangat panjang sebagaimana judul di atas. Tapi agar lebih praktis, untuk selanjutnya saya akan menamakannya Remidag. Dibuat dari sebuah perusahaan dengan nama yang sama, Remidag SRL, yang sudah beroperasi sepanjang kurun waktu 30 tahun dengan pusat produksi di kota Milan, Itali.
Remidag Grinder. Remidag mengeluarkan beberapa varian grinder, seperti model klasik MST 64-E yang menggunakan doser atau penyimpan kopi yang sudah digiling atau yang tipe doserless dengan seri MST-64E, dan masing-masing sudah dilengkapi dengan penyimpan biji kopi (bean hopper) yang bisa memuat 1.2 kg.
Berbeda dengan dua tipe di atas, khusus pada tipe dengan model MST-64P OSRV yang dibahas dalam tulisan ini menggunakan penampung biji kopi dengan kapasitas setengahnya, atau 600 gram.
Kesemua tipe di atas menggunakan flat burr dari material baja berdiameter 64mm, kecuali pada model MST-64P OSRV yang khusus dilengkapi dengan Red Speed Flat Burr.
Flat Red Speed Burr. Sebagai grinder dengan tipe tertinggi, burr pada model MST-64P OSRV dilapisi (coating) dengan material yang dikenal dengan Titanium Nitride (TiN) yang seringkali diaplikasikan pada alat yang memerlukan presisi tinggi untuk sekaligus memperpanjang usia penggunaannya.
Pelapisan TiN pada burr bukan teknologi baru tentunya karena inovasi ini sudah hadir beberapa tahun terakhir. Malah beberapa perusahaan seperti SSP di Korea Anda bisa memesan material burr dengan coating yang berbeda dari tool steel yang sudah diatas baja biasa.
Atau bila punya anggaran lebih, pembaca bisa memesan material termahal seperti tungsten carbide seperti yang digunakan pada Mahlkonig DK27 untuk kebutuhan industri yang pembuatan 1 mata pisaunya saja memerlukan waktu 4 jam.
Durabilitas Burr TiN 2300 Kg. Menurut Remidag, bila material baja stainless hanya bertahan untuk penggunaan 400 kg saat ketajaman diameter burr-nya sudah mulai tumpul. Tapi Red Speed yang dilapisi dengan dengan Titanium Carbide akan membuat burr bisa bertahan hingga penggunaan 2.300 kg atau hampir 6 kali masa bakti burr biasa.
Jadi Anda bisa memperkirakan kapan waktu penggantian burr berdasarkan konsumsi kopi harian. Tapi bila masih kurang, fitur penghitung berapa banyak dosing (counter) yang terdapat pada layar sentuh bisa sekaligus dimanfaatkan untuk tujuan yang sama.
Spesifikasi dan Penggunaan Remidag. Pertama, dengan berat kosong 13 kg, Remidag memang terasa sangat solid dengan balutan material alumunium yang dilapisi chrome. Grinder ini dibekali dengan motor yang berkekuatan 400 watt, yang mayoritas dayanya digunakan untuk memutar burr dengan kecepatan 1.400 RPM.
Bean Hopper. Dimulai dari atas, penampung biji kopi sebagaimana yang sudah saya katakan di atas. mempunyai kapasitas 600 gram. Jadi bentuknya lebih kecil dan dari segi penampakan jauh lebih cocok dibandingkan dengan yang 1.2 kg dengan bentuk yang menjulang tinggi. Sebagaimana pada umumnya, material bean hopper terbuat dari bahan plastik dengan pembatas yang bisa dibuka tutup di bagian bawahnya.
Stepless. Pengaturan halus kasar biji kopi mengunnakan sistem stepless dengan model collar yang serupa dengan grinder merek Mazzer, tapi tuas pemutar dari bahan stainless tampak lebih besar dan tidak terkesan ringkih dengan panjang 4.5 cm dan diameter 5mm. Untuk menghaluskan cukup dengan memutarnya ke bagian kanan dan halus ke sebelah kiri.
Sebuah sekrup terpasang di bagian collar yang dimaksudkan untuk menahan agar posisi tidak berubah setelah ukuran kehalusannya pas. Collar yang tebalnya 85mm tidak dilengkapi dengan angka, tapi posisi tuas pemutar bisa dijadikan patokan untuk mengingat setting terakhir.
Pada saatnya akan dibersihkan, untuk mengakses bagian dalam, cukup memutar burr ke bagian kiri hingga terlepas. Tak perlu banyak putaran seperti Compak K3 yang membuat putaran seakan tak ada habisnya, Remidag hanya menggunakan ulir (pitch) yang bisa melepas burr kurang dari 10 putaran saja. Sekedar catatan, sebuah alat penghisap debu sudah cukup untuk membersihkan ruang giling, lebih praktis.
Display. Menggunakan sistem layar sentuh yang cukup responsif dengan latar belakang berwarna biru di mana kita bisa mengatur waktu giling, baik untuk single maupun double dose dengan satuan 2 desimal. Tapi kita juga bisa menggunakan mode manual dengan menekan ikon “jari” secara terus menerus dan melepasnya bila dosing sudah selesai.
Apa saja menu yang terdapat dalam layar sentuh ini selain untuk mengatur waktu dosing ? Lumayan banyak, misalnya :
1. Brightness : Gelap-terang display (10 hingga 100%)
2. Counter : penghitung berapa kali grinder sudah digunakan
3. Pengaturan warna layar : 7 warna pilihan yakni kuning, putih, biru, hijau, merah, cyan, dan ungu
4. Push Buttons : Untuk tombol di bagian belakang porta yang bisa diatur untuk di non-aktifkan, hanya untuk double dose, atau keduanya (standard)
5. Pengaturan bahasa : Inggris, Jerman, Prancis, Belanda, Spanyol dan Itali.
Fork. Istilah tempat portafilter tergantung bisa disesuaikan ketinggiannya sesuai ketinggian porta yang digunakan. Terdapat tombol kecil yang bisa ditekan oleh porta untuk mode manual, 1 sentuhan untuk single dan 2 kali kopi akan melakukan double dose. Lihat fungsi “Push Button” di nomor 4 untuk lengkapnya.
Performa. Dari catatan yang tertera, Remidag mengklaim bahwa untuk single dan double dose hanya memerlukan waktu 2 dan 4 detik saja. Tapi perlu dicatat bahwa sebenarnya banyak faktor yang menentukan kecepatan giling terutama jenis roasting dan setting yang dipilih.
Biji kopi yang berwarna muda atau misalnya dihentikan proses roasting-nya saat first crack, tentu akan lebih keras dibandingkan dengan warna yang lebih gelap. Belum lagi dengan tingkat kehalusan yang akan membuat grinder berputar lebih lama.
Menurut percobaan yang saya lakukan, kisaran waktu yang dibutuhkan untuk setting espresso dengan dosing 20 gram, Remidag memerlukan waktu putar dengan kisaran 11 – 15 detik tergantung kekerasan biji kopi dan pengaturan kehalusannya. Tentu ini tidak bisa dijadikan patokan, tapi hanya sebuah gambaran bagaimana kecepatan yang diperlukan untuk operasional sehari-hari.
Titaniun Nitride dan Layar Sentuh. Sebagai sebuah alat penggiling kopi khusus untuk mesin espresso yang dijual seharga 18 jutaan, Remidag punya 2 faktor plus, yakni pada penggunaan layar sentuh dan burr yang dilapisi dengan Titanium Nitride (TiN) yang membuat jangka penggantian burr bisa mencapai 2 ribu kg lebih.
Sebuah grinder espresso yang bagus menurut parameter saya haruslah mudah dalam hal melakukan pengaturan kehalusan, posisi burr yang tak mudah bergeser untuk hasil giling yang optimal, menyisakan kopi seminimal mungkin (waste) atau kopi yang terperangkap dalan ruang giling, kalau bisa dirancang agar bisa mengurangi static. Selain kualitas rancang bangun, lebih bagus bila tersedia kipas pendingin untuk mengurangi suhu.
Selebihnya, selama beberapa minggu menggunakan Remidag, grinder cukup mumpuni walau tak dilengkapi dengan kipas, rasanya grinder ini sudah memenuhi kriteria tersebut. Tentu faktor durabilitasnya masih perlu pembuktian waktu.
Remidag dipasarkan oleh PT Tritama Qualita Boga yang Anda bisa hubungi untuk penjelasan yang lebih detail.
* * *
Salam ngopi pak….kualitas grind dengan baratza sette 270 gimana pak?
Bagusan M joly..
Wkwkwk