Jam sudah menunjukan tepat di angka 8 malam dan rombongan teknisi dari Sukanda Djaya yang mengangkut mesin espresso Slayer Steam langsung bergerak dari jalan Iskandarsyah II menuju gerai ke-2 Sensory Lab di PIK Avenue di ujung Utara kota Jakarta. Perjalanan sepanjang 21 km harus ditempuh dengan kemacetan di kawasan Blok M hingga tembus ke gerbang toll Senayan. Selanjutnya arus lalu lintas cukup lancar walau tetap memakan masa hampir 2 jam hingga kendaraan terparkir di pelataran basement. 

 

Pra Instalasi. Ini perjalanan pertama saya mengikuti cara kerja para teknisi yang dipimpin oleh seniornya Eko Yulianto (32) yang jebolan sekolah kejuruan listrik arus kuat tahun 2004 dari salah satu sekolah kejuruan di Jogjakarta. Ia bertanggung jawab penuh untuk memastikan bahwa setiap mesin berfungsi dengan baik pada saat serah terima dengan konsumen.

Tapi prosesnya ternyata tidak sesederhana dengan jabat tangan saat mesin sudah bisa bekerja dengan baik. Ada tahapan yang harus dilalui sebelum mesin dan peralatan lain seperti grinder siap untuk dikirim. Beberapa hal penting yang dijelaskan oleh Eko selama perjalanan antara lain :

Menurutnya, beberapa hari sebelumnya, teknisi akan memeriksa berbagai persiapan yang harus dilakukan agar saat proses instalasi berjalan tanpa kendala.

Siapkan Daya Listrik. Untuk sebuah mesin espresso, selain penempatan, sebuah coffee shop harus memastikan bila urusan kelistrikan sudah beres termasuk kecukupan pasokan daya, serta ketersediaan power outlet untuk 3 atau 1 phase yang tergantung tipe mesinnya.

Urusan perkabelan juga termasuk pipa air perlu perhatian khusus. Biasanya meja tempat mesin akan di bor sesuai dengan letak kabel dan selang air hingga tak mengganggu pemandangan.

Stabilizer. Sebuah stabilizer akan sangat berguna untuk tetap mempertahankan tegangan atau voltase listrik yang konstan akibat naik turunnya pasokan tegangan dari sumbernya. Tegangan listrik yang berfluktuasi tanpa adanya stabilizer akan berpengaruh terhadap daya tahan mesin terutama komponen di bagian sirkuit control panel.

Pasokan Air. Selain tempat suplai air untuk mesin berikut pompanya, mereka juga akan melihat ke mana aliran air hasil buangan mesin. Disarankan menggunakan sistem filtrasi dari vendor yang bisa dipilih sendiri dengan parameter yang bisa ditentukan sendiri atau mengikuti spesifikasi mesin seperti pada La Marzocco. 

Pahami Fiturnya. Membaca buku petunjuk pengoperasian mesin biasanya membosankan, tapi Eko berharap bukan hanya pemilik yang hanya memahami fitur atau teknologi yang terdapat dalam mesin, tapi diharapkan juga dimengerti oleh para Barista yang akan mengoperasikan mesin tersebut setiap harinya.

Menurut pria asal Klaten ini, sayang bila mesin sekelas Slayer yang sudah dilengkapi dengan berbagai fitur canggih dan berbagai kemudahan lain hanya dimanfaatkan untuk fungsi dasarnya saja.

Misalnya fitur penting pada mesin espresso Slayer Steam yang kami antar malam itu terdapat pilihan Steam 1 dan Steam 2 (selain normal) yang bisa diatur kekuatannya semprotannya melalui menu “Steam Flow Rate” baik untuk steam bagian kanan maupun kiri.

Fasilitas lain yang tak kalah penting pada mesin Slayer yang digadang dengan fasilitas steam-nya, yakni regulasi suhu suhu melalui menu “Vaporizer Temperature”.

Slayer mengeluarkan tipe terbarunya “Steam” sebagai inovasi terbaru mereka dalam urusan milk steaming yang mengedepankankan 2 fitur di atas (Steam Flow Rate & Suhu) yang diharapkan dapat meningkatkan cita rasanya.

Tentang Sensory Lab. “Bila St. Ali di kawasan Kuningan Jakarta yang merupakan hasi kolaborasi pertama dengan Common Grounds lebih condong ke arah bistro, maka Sensory Lab yang juga merupakan bagian dari St. Ali, lebih mengedepankan kopi”.

Ini gerai mereka yang ke-2 yang hanya berselang kurang 1 bulan setelah membuka lokasi pertama di Mall Kelapa Gading, Jakarta. Kini Slayer Steam sudah digunakan sehari-hari di Sensory Lab PIK Avenue dan sejauh ini tidak belum ada kendala apapun dan seperti biasa para teknisi dari Sukanda akan selalu siap membantu sebagai bagian dari layanan purna jual mereka.

* * *

4 replies
  1. FERIS
    FERIS says:

    Sedikit Out of Topic.
    Stabilizer yg dibutuhkan sebuah mesin espresso, apakah harus mengikuti max load mesin kopi tersebut.?
    Misal, Simonelli Appia II 3200watt.
    Apakah kita harus membeli stabilizer dg watt sebanyak itu./
    Ataukah hanya cukup stabilizer yg memenuhi kebutuhan Control Chip mesis espresso.
    Karena seperti yg mungkin kebanyakan orang tau, sebagian besar daya watt dipergunakan untuk elemen pemanas.
    Sedangkan chip controller sendiri mungkin hanya memakai 20% daya yg digunakan.

Comments are closed.