sj1

Perjalanan ke kota Jombang dari bandara Juanda Surabaya memakan waktu sekitar 3 jam dan di dalam mobil saya ditemani tuan rumah Yohan Suryanto (34) dari Sesion Junkies, sebuah cafe yang berlokasi di Ruko Grand Sungkono, Jl. Dukuh Kupang Barat I No. 20/6. Saya diundang Yohan yang kini bersama rekannya membuka cabang baru Sesion Junkies di kawasan Klampis, Surabaya. Tapi sebelumnya, sebuah hal yang baik tentu harus diawali dengan laku yang baik pula, itulah sebabnya saya mengajak Yohan ke tempat pesarean Gus Dur di Jombang.

sj2

Di sepanjang perjalanan ke Jombang, Yohan berbincang tentang makna Session Junkies, sebuah nama yang ia pilih agar yang datang ke tempatnya mempunya keterikatan kuat dengan kopi khususnya yang mereka sajikan di sana.

Dengan latar belakang IT sebagai bisnis yang tetap ia lakoni hingga sekarang, Untuk saat Sesion Junkies yang baru berusia satu tahun belum me-roasting kopinya, tapi masih dipasok oleh sebuah roastery di kawasan Jakarta Selatan. Untuk alasan tertentu, Yohan juga tak enggan untuk memilih kopi yang disangrai dengan warna medium to dark untuk kopi yang tersedia di Sesion Junkies.

Selain kopi lokal pada waktu tertentu mereka menyediakan kopi dari luar negeri dan pada waktu yang tidak lama Yohan akan me-roasting sendiri kopinya. Tentu setelah mesin roasting yang ia pesan hadir di Session Junkies.

sj3

Hal lain yang bisa didapatkan di Session Junkies adalah beragamnya alat manual brewing yang bisa dipilih oleh pengunjung. Dari mulai Ibrik untuk Turkish, cold brew, syphon, dripper, aeropress, chemex, hingga Vietnam Drip. Maka itulah tempatnya dinamakan coffee bar dan bukan espresso bar, walau tentu saja ia menyediakan kopi yang diseduh dengan mesin espresso. Sambutan “welcome home” selalu terdengar saat tamu memasuki Session Junkies, sebuah simbol bahwa tempatnya merupakan wadah bagi komunitas para peminum kopi di Surabaya.

gd3

Mau jadi Barista ? Session Junkies menyediakan kursus singkat bagi Anda yang khususnya tinggal di Surabaya bila terlalu repot untuk berburu sekolah sejenis di Jakarta atau kota lainnya.

Hal lain yang menarik tentang dirinya, saat koran Jawa Pos pernah membuat liputan tentang keterampilan Yohan membuat latte art tiga dimensi. Walau ia punya alat khusus yang sengaja dibeli dari Jepang, tapi keterampilan tangannya sudah cukup membuat mahluk kecil dalam busa susu yang ia bentuk sedemikian rupa bersama espresso sebagai tintanya.

gd1

gd2

Acara pembukaan cabang baru Session Junkies di Klampis menghadirkan food blogger ternama Jiewa Vieri dan saya sebagai dua nara sumber yang diundang Yohan dengan tema seputar peminum kopi dan gaya hidup urban yang semakin mewabah di banyak kota di Indonesia. Acara berlangsung di hari Minggu kemarin yang juga banyak dihadiri oleh para undangan yang memenuhi lantai dua, tempat perhelatan berlangsung. Di lantai satu, pengunjung bisa menikmati ayam goreng Sriwedari, salah satu ikon kuliner kota Surabaya.

Di suatu kesempatan Yohan bercerita kepada saya bagaimana ia pernah jatuh dalam bisnis yang ia tekuni dan menghabiskan hampir semua tabungannya. Tapi ia tak menyesal dan terus melakoni hidupnya dan Session Junkies adalah salah satu upayanya untuk lebih mendekatkan masyarakat Surabaya dnegan kopi.

Saya selalu ingat tentang perkataan Gus Dur, “terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga”. Semoga ziarah kubur yang kami lakukan berdua ke makam Guru Bangsa bisa menjadi peneguh bagi Session Junkies untuk istiqomah di jalan yang sudah dilakoni.

gd

1 reply

Comments are closed.