1

Ah kadang saya tersilap dengan kawasan yang sebenarnya beberapa kali sudah dilalui, tempat di mana Koultoura Coffee berada. Lokasi tepatnya berada di jalan Taman Ratu Indah Blok AA2 no 33, Jakarta Barat. Ya, mereka berlokasi di kawasan yang tak lumrah untuk sebuah coffee shop, terlebih yang menyajikan kopi spesial, tapi Koultoura melanggar “tabu” tersebut, dan ternyata selama satu tahun ini berjalan sesuai dengan rencana.

koultoura

Koultoura : dari hispter hingga keluarga

Pemilihan lokasi bukannya tak memperhitungkan resiko yang akan dihadapi dan budaya kopi tentunya belum melekat, kalau tidak boleh dikatakan masih absen di keseharian warga Jakarta Barat. Untuk itulah Joe Sentoso (33), pemilik Koultoura,  sejak awal, selain rancangan kopi dan makanan, ia juga sudah merencakan konsep desain yang sebisa mungkin mewakili semua kalangan.

Masuklah ke bagian dalamnya dan Anda akan disambut dengan empat karakter yang berada dalam empat bingkai berupa : rabbit, fox, owl, dan bear sebagai perlambang kalangan hipster, pelajar, mahasiswa dan keluarga.

Terdiri dari dua lantai, dan di ruangan tengah terdapat meja kayu panjang tanpa sambungan lalu di tambah dengan beberapa tempat duduk lain. Ruangan berwana terang dan asken biru tanpa pembatas dengan sedikit mengambil tema industrial.

Elemen interior lain ditata minimalis dengan tema yang cukup feminin utamanya dalam pemilihan pernik interior, pun bila Anda masuk ke dalam toilet yang tidak terlepas dari sentuhan pasangan Joe dan Kinsky.

k6

Candrawulan

Pierre Fernanand, grand finalist pertandingan Barista tahun 2014 menyapa Daniel dan saya yang baru saja memasuki ruangan. Pierrre dan Dara adalah dua orang Barista Koultoura yang berhasil masuk ke babak akhir  pertandingan akbar penyaji kopi kemarin. Menu pertama adalah shot espresso dari Candrawulan, salah satu kopi Jawa Barat dilanjut dengan house blend mereka. Semuanya tak mengecewakan, terutama Candrawulan yang seakan sudah memiliki trah kopi terbaik dari tanah Sunda.

Apalagi Pierre selalu memberikan penjelasan tentang kopi yang dibuatnya berikut atribut rasa yang akan dinikmati. Tak baik menolak dua sajian kopi terakhir yang bernama Fat Americano, campuran espresso dengan minuman kola yang disajikan dingin, sebuah kreasi menarik dengan rasa menyegarkan.

Sambil menikmati sajian kopi, pandangan saya terhenti pada sepasangan speaker buatan Prancis yang tergantung di tengah ruangan. Walau saat itu lagunya tengah memutar musik untuk para kalangan “fox” tapi cukuplah sentimen pribadi saya akan sistem audio yang bagus di coffee shop sudah terpenuhi di sini.

Tunggu dulu, sekilas saya melihat pemutar piringan hitam atau turntable dengan merek yang sama dengan yang digunakan di rumah. Rega RP1 terpajang di pojok kanan saat Anda masuk Koultoura yang menurut Joe hanya diputar pada saat akhir pekan saja. Cukup buat saya, tapi syukur bila Anda berpendapat sama, bahwa kehadiran pemutar piringan hitam di sebuah coffee shop sepertinya memberikan sedikit sentuhan artistik dan seksi !.

k4

Joe & Kinsky

Saya pertama bertemu keduanya saat Joe dan Kinsky menjadi panitia yang mendorong suksesnya event IBC tahun 2014. Di sebuah kesempatan terpisah, Joe bercerita bahwa sebenarnya ia sudah mulai akrab dengan kopi saat ia berkuliah di Corvallis, Oregon ketika mendalami studi komunikasi dan Psikologi sekitar tahun 2002. Tentunya Joe tak pernah lupa  setelah merasakan salah satu varian kopi dari negara Kenya yang diseduh dengan syphon. “Saya masih ingat rasanya dengan note sweetness yang kuat” kata Joe, seperti sebuah pintu pembuka ke labirin kopi spesial.

Mereka berdua sepakat menamai tempat ini “Koultoura” yang diambil dari bahasa Yunani yang artinya “budaya” dalam kaitan dengan kebiasaan minum kopi. Kini Koultoura sudah berusia satu tahun walau Joe selalu emrendah dengan mengatakan bahwa perjalanan masih panjang dan banyak yang harus dilakukan.

“Kopi yang baik tentunya harus disertai dengan makanan dan layanan yang prima” lanjutnya dan mereka ingin menjadikan Koultoura sebagai “people’s favorite neighbourhood coffee shop”.

Sayangnya, waktu tak mengizinkan saya mengeksplorasi makanan yang ada di sini, tapi untuk kopi, beberapa roaster terkenal di Jakarta menjadi pemasok kopi di sini.

k5

Sebagai penutup kunjungan malam minggu kemarin, sajian Fluffy Latte dengan satu sendok es krim sejenak melupakan bahwa berat badan saya akhir-akhir ini enggan beranjak turun. Tak apalah, sebagaimana ungkapan Hafiz, penyair kuno dari Persia yang menyatakan, “marilah bergabung bersama dalam atmosfir penuh kesyukuran” – dan Koultoura adalah liputan  pertama saya untuk sebuah coffee shop yang berlokasi di Jakarta Barat. Karena saya punya alasan untuk bersyukur karena akhirnya sebuah coffee shop yang layak tampil muncul di kawasan Jakarta Barat. Koultoura !

 *  *  *

Koultoura Coffee

Taman Ratu Indah Blok AA2 no 33
Jakarta Barat.
+62 21 295 20310

Twitter : @Koultoura

web : http://www.koultouracoffee.com

k7

k8

k9

 

6 replies
  1. D Laraswati H
    D Laraswati H says:

    wah tempatnya nyaman, buka coffee shop kelas berat, tapi nampaknya kopinya wajib dicoba….buka jam berapa ya pak?

  2. Andrianto
    Andrianto says:

    Keren2 ….. dan msh byk kedai kopi serius yg lokasinya sering buat kita mikir “hmmm good idea for the location” hehehehe …. sing penting terus minum kopi …

Comments are closed.