Warung kopi yang  berfungsi sebagai sebuah tempat pemutaran film atau cinema cafe, itulah konsep yang dicoba diusung oleh pemain film kawakan Alex Komang. Tidak segan menggunakan nama “Warung Kopi Darmin” yang berlokasi di jalan Duren Tiga nomor 7E, Jakarta Selatan. “Apa yang terlintas saat mendengar nama “Darmin” tanya Alex. “Orang biasa” jawab saya. “Benar, dan dia tipe orang yang kalau diinjak, akan membalas. Tanpa ragu”.  “Secangkir Kopi Pahit” yang disajikan Togar bisa Anda temui di sini, tentu tanpa kegetiran hidup perantau tanah Batak yang diperankan oleh Alex Komang dalam film dengan judul yang sama.

Seorang Alex Komang tak perlu introduksi, pemain teater dan film  dan sekaligus murid almarhum Teguh Karya ini sudah mengenal kopi sejak masa kecilnya di Pecangaan, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. “Ibu saya menyeduh kopi dalam sebuah mug besar dan magnet aroma kopi membuat saya ingin menikmatinya. Demikian juga dengan tujuh saudara lainnya, sebuah kebiasaan yang kami lakukan sebelum berangkat sekolah di pagi hari. Acara minum kopi tersebut mungkin dimaksudkan agar otak kami lebih segar untuk belajar. Selain itu kopi juga sejak dulu selalu dikonsumsi untuk menghindari kejang. “Sepertinya begitu tujuan ayah saya walau beliau tidak pernah mengatakan maksudnya” ujar peraih Piala Citra di tahun 1987 ini. Saat ini Alex tak punya preferensi untuk kopi yang paling sukai, selama variannya arabika, “percayalah, saking nikmatnya pengalaman minum kopi itu selalu dramatis” katanya sambil terkekeh.

Alex menyebut Warung Kopi Darmin sebagai “Ruang Pembebasan”. “Di sinilah tempat  dimana setiap orang tak perlu takut menyuarakan pendapatnya, saling bertukar pikiran, sekaligus melahirkan pemikiran yang cerdas” tegasnya. Ia mendasarkan pengalaman pribadinya yang tak segan bersuara “keras” dalam perbincangan di warung-warung kopi yang dulunya sering ia sambangi di berbagai pelosok ibu kota sekitar tahun 80an. Sayangnya, karena keasyikan berdiskusi apalagi ditemani secangkir kopi, seringkali Alex harus hijrah ke tempat lain karena kedai kopi tempatnya berbincang harus tutup karena sudah melewati jam operasi. Inilah ide yang salah satunya kelak melahirkan warung kopinya yang sekarang ia jalankan. “Suatu saat bila sudah memungkinkan saya akan membukanya selama 24 jam” janjinya.

Sebagaimana telah disebutkan di atas, warung dengan luas kira2 5×12 meter ini juga dilengkapi dengan ruang pemutaran film di lantai atas, sebuah cinema cafe untuk para moviegoers dan bermaksud menonton tayangan film pilihan yang telah diprogram dengan seksama oleh Alex. Sistem distribusi perfileman nasional yang sayangnya masih cenderung mementingkan selera pasar membuat pilihan konsumen akan film berkualitas menjadi terbatas. Alex menjembatani kebutuhan tersebut dimana pada saat-saat tertentu Warung Kopi Darmin sering mengadakan nobar atau nonton bareng sekaligus sebagai ajang diskusi. Film terbaru Alex Komang yang baru dirilis tahun 2011 berdasarkan kisah nyata adalah “Surat Kecil Untuk Tuhan” yang sempat tayang di bioskop ibukota namun sayangnya harus “mengalah” dengan film Hollywood.

Jangan risau dengan harga yang begitu bersahabat di Darmin , bukan saja kopi arabika, tapi nasi goreng escargot dijual dengan harga 22 ribu saja. Tidak salah kalau Warung Kopi Darmin yang hanya menyediakan kopi Indonesia dan baru dibuka sejak bulan Mei lalu sudah banyak mendapatkan pengunjung setia, dan Alex ingin agar mereka merasa “terbebaskan” di sini. Buka setiap hari sejak jam 10 pagi hingga ditutup saat tamu terakhir merasa sudah waktunya untuk pulang. 🙂

* * * * *


8 replies
  1. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Sog waelah….para selebritis ngarame keun “dunia hitam”. beuki ka seru pokona mah.., laen kitu kang Tony. Ngomong2 eta cai kopi geus ti is karag di photo.., nya pudar atuh krema na he he he….. Top lah kang Tony.

  2. bayu wardoyo
    bayu wardoyo says:

    wah cocok banget! deket banget sama rumah ibuku nih.. udah lama juga nggak ketemu Alex.. nice report kang & VERY nice photos *seperti biasa hehehe..*

  3. zaki sungkar
    zaki sungkar says:

    membahas kopi nggak ada habisnya… 🙂 semoga eksis terus cikopi. another nice post kang Tony 🙂

Comments are closed.