Sebuah produsen film membawa kru beserta perlengkapannya untuk mendokumentasikan kegiatan saya dan kopi Indonesia, sebagai salah satu nara sumber selain Widya Pratama dari Kopi Aroma. Mereka sengaja saya bawa ke rumah untuk melihat secara langsung segala perlengkapan kopi sambil mempraktekan beberapa alat seperti mesin espresso, french press, dan syphon. Setelah beberapa liputan media cetak, kali ini media elektronik yang membuat liputan khusus tentang kegiatan saya dan kopi, tapi entah akan ditayangkan di saluran televisi mana karena mereka belum selesai melakukan peliputan untuk topik lainnya.

Berlangsung kurang lebih tiga jam, saya harus mempraktekan cara membuat kopi dengan mesin espresso. Gawatnya, mereka juga meminta dibuatkan latte art, bidang yang belum saya kuasai kecuali bentuk titik besar. Jadilah susu ukir yang akan langsung didiskualifikasi dalam kompetisi latte art karena sangat tidak memenuhi syarat. Tapi lumayanlah, mereka bisa menikmati sajian kopi yang menurut para kru tidak membuat jantung berdebar keras, sebuah pengalaman pada liputan yang mereka lakukan sebelumnya. Selain mesin espresso, saya juga diminta untuk dibuatkan kopi dengan alat french press dan syphon berikut penjelasan perbedaan karakter rasa kedua alat tersebut, menurut bahasa yang saya pahami.

 

 

Pertanyaan lain selama wawancara berkisar mengapa saya membuat tulisan khusus tentang kopi, pengalaman menikmati kopi di berbagai negara dan daerah Indonesia, serta filosofi dibalik minuman ini. Aspek gaya hidup, adanya kecenderungan masyarakat untuk lebih mengapresiasi minuman ini, tumbuh pesatnya industri kopi dan sarana pendukung lainnya, adalah beberapa indikator yang menggembirakan tentang dunia kopi di tanah air.

Ini pengalaman pertama diliput oleh sebuah rumah produksi. Seru !

* * * *

Catatan : Saya akan absen dulu menulis hingga akhir pekan ini untuk memenuhi undangan dari sebuah lembaga penelitian kopi di Jawa Timur.

Kredit foro : Yudistira / @tukangkopi

 

16 replies
  1. Ferdee Sugiono
    Ferdee Sugiono says:

    Tinggal berikutnya merangkum seluruh mazhab2 dan dakwah2 dari kanjeng sunan ke dalam 1 kitab suci agar umat2 yang tersesat ini tidak melupakan ajaran2 Kanjeng Sunan Toni Wahid..

    hehehehhehehehehehe..

  2. Syaiful Bari
    Syaiful Bari says:

    Luar Biasa! Jempol buat Pak Toni. Bagi saya dan sebagian besar yang lainnya, Cikopi ini sama dengan Perpustakaan Kopi. Makasih atas info dan ilmunya Pak. Salam Cikopi!

  3. Hery Ishak
    Hery Ishak says:

    Alus euy…, bakalan asup ka tipi. Kang.., iraha reg di tayangkeun..? khabar-khabari atuh. Lila-lila bisa di tawaran maen sinetron sigana. Ngetoplah kang.., tong poho ka urang nya…
    Poko na bravo TW….

  4. erwin gayo
    erwin gayo says:

    cap jempol buat bung tonny, apalagi kalo ada bait bait kopi gayooo ane paling demen tuhhhh, om steffen sfielberg aja kagak kepikiran tuhhh ha ha ha awalan yang bagus buat dunia perkopian indonesia.

Comments are closed.