Ada perdebatan yang tidak habis2nya mengenai cara menyimpan kopi yang baik. Sebagian berpendapat kulkas atau freezer adalah tempat ideal dengan suhu dingin yang bisa mempertahankan kesegaran kopi. Sebagian justru punya opini sebaliknya, tempat kering dan tertutup merupakan pilihan yang lebih masuk akal.

Dulu saya menyimpan di freezer kulkas, tapi sekarang tidak. Kulkas tua saya sering melakukan “kejahatan” dengan proses kondensasi.

Maksudnya, thermostat (alat pengatur suhu otomatis) yang terdapat dalam kulkas seringkali mengubah suhu seenaknya berdasarkan sedikit -banyaknya penghuni ruangannya. Jadi kalau isi kulkasnya penuh, serta merta kulkas akan meninggikan suhunya agar semuanya kebagian suhu ademnya, demikian pula sebaliknya.

Perbedaan suhu yang turun naik ini menimbulkan proses yang dinamakan kondensasi atau pengembunan. Embun yang dihasilkan akan menetes ke dalam kopi dan ucapkan selamat tinggal kepada kopi yang sudah terkena kondensasi. 

Saya tidak tahu apakah karena kulkas saya sudah tua, tapi saya yakin bahwa setiap kulkas punya thermostat seperti pengatur suhu ruangan atau AC. Karena beberapa kali kejadian seperti itu, maka saya berikrar untuk tidak lagi menempatkan komoditas berharga ini ke dalam kulkas butut tersebut.

Tempat kopi saya adalah sebuah tempat yang kedap atau airtight container. Bisa dibeli di banyak supermarket dengan harga terjangkau.

Sepertinya seperempat kg kopi yang saya beli cukup betah ditempatkan di rumah barunya ini. Buktinya, mereka tetap setia mengeluarkan aroma kopi yang harum saat diseduh atau di semprot dengan air panas dalam mesin espresso.

Saya sungguh haqqul yaqin bahwa kopi itu akan berbaik hati dengan mempertahankan kesegarannya bila kita memperlakukannya dengan baik2. Maklum mereka terkenal sangat bawel dan punya stadard tinggi dengan tempat tinggalnya. Bila mereka senang, segelas kopi nan harum selalu siap untuk dinikmati.

Nah bagimana anda para penikmat minuman ini menyimpan barang kesayangannya ?

5 replies
  1. eris
    eris says:

    Mau Share juga ah kang..

    Sebenarnya sich..penyimpanan kopi itu ngge mesti ribet banget..Kopi yang udah diroast itu, sebaiknya cukup disimpan di dalam container yg rapat dari keluar masuk udara. Tidak disarankan disimpan didalam cointaner plastik. Kopi disimpan dalam suhu room temperature kisaran 20 derajat celcius, dan jauhkan dari sinar lampu yg terlalu dekat atau suhu panas.

    kopi itu tidak pernah mengenal yg namanya spoilt atau basi, lama penyimpanan hanya akan berpengaruh ke AROMA, BODY, ACIDITY DAN AFTER TASTE. Jadi, kopi yg sudah lamapun, msh bisa dinikmati, hanya kualitasnya menurun.

    Beda dengan Wine…semakin lama disimpan,semakin MUANTAB..nuhun ah..kang.

  2. Jeff
    Jeff says:

    Mau share dikit mas Toni… saya masih ingat cara tradisional nenek saya dalam menyimpan kopi bubuk…

    kopi bubuk dibungkus dengan kertas kopi, ikat dgn tali rafia lalu masukan dalam kaleng biskuit kh##g-guan… antara penutup kaleng di beri 1 lapisan kantong plastik untuk mencegah udara masuk… 🙂

    maklum lah jaman dulu belum ada kulkas maupun air tight container… inilah cara tradisional yg dipakai nenek saya untuk menjaga rasa kopi agar tetap awet.. 🙂

    semoga membantu….

    Thanks a lot Jeff ..

  3. Edwin Maolana
    Edwin Maolana says:

    Kalau saya mah di freezer aja.. cuma kalo di freezer kayaknya aromanya agak menurun (menurut saya) Mas Toni. O iya Mas saya setup website baru di http://www.gudangkopi.com . Bagi teman-teman yang punya produk dan mau pasang iklan bisa kontak saya di HP 08 193 2341 193 untuk ketentuannya. Terima kasih…

    Thanks Mas. Semoga bisnisnya tambah sukses ya 🙂

  4. Mobius
    Mobius says:

    Pak Tony saya mau share juga nih, kebetulan sama kasus nya.

    Saya ada kiriman 2 bulan lalu BelCanto beberapa package, yang 1 saya simpan di dalam lemari dengan kemasan yang masih tersegel rapat dan sisa nya saya simpan di dalam box Lock and Lock, tentunya dengan kemasan yang tersegel rapat juga.

    Minggu minggu kemarin saya coba bandingkan antara yang di dalam Lock and Lock dengan yang di luar Lock and Lock, ternyata hasilnya amat berbeda.

    Dengan bottomless portafilter sangat terasa sekali perbedaan nya, yang di simpan di lock and lock proses extraction berlangsung normal selayaknya coffee yang fresh tak ada chanelling, crema tetap terjaga baik, liquidty nya kental. Sedang dengan bean yang berada di luar lock and lock proses extraction nya sangat cepat, crema yang cepat menghilang, cair sekali, chanelling terjadi di mana mana bahkan menyembur kemana mana, dan rasa nya sudah berubah jauh.

    Lock and Lock highly recommended, kalau tidak ada kejadian ini saya hanya menggunakan Lock and Lock sebagai pengganti dry box untuk koleksi SLR dan Lensa saya.

    Thank you pak atas sharing-nya. Kalau bedanya membuat under extraction saat pulling shot jelas kopinya sudah tidak bisa digunakan lagi untuk espresso. Kasus under extraction ini mungkin pertanda bahwa tight container memang layak untuk dipergunakan dengan harga yang relatif lebih murah untuk menjaga kesegaran kopi. 😀

  5. Elyani
    Elyani says:

    Toni,

    Pertama kali tau kopi sebaiknya disimpan di kulkas dari Oom Sobron ketika beliau menghadiahi sekaleng Kopi Malongo buatan Perancis yg khusus buat ngopi pagi. Sebelumnya malah gak tau kalau kopi harus disimpan di kulkas, dan baru tau pulak kalau ada kopi khusus buat ngopi pagi. Memangnya pengaruh ya Ton kualitas kopi kalau kita nyimpan-nya salah? Berapa lama sih waktu penyimpanan yg masih bisa ditolerir setelah kopi kita buka? Lalu, apa bedanya kopi buat pagi hari dan malam hari? halah…nanya banyak betul 🙂 maaf ya …

    Benyak yang menyimpan kopinya di kulkas, tapi ya itu seringkali mengembun dan airnya menetes ke kopi, basah deh. Kalau saya sih sangat berpengaruh banyak, makanya beli kopi secukupnya saja.
    Sebenarnya kopi tidak ada yang buat diminum pagi, siang, atau malam, Mungkin tingkat keasamannya saja yang direndahkan agar tidak terlalu berbenturan dengan lambung. Maka jadilah kopi tsb cocok dikonsumsi pagi hari, trik dagang El.

Comments are closed.