Perjalanan ke PT Sari Makmur Tunggal Mandiri yang berlokasi di Binjai dari kota Medan hanya memakan waktu setengah jam saja dan langsung memasuki lokasi pabrik di Jl. Kompos  no.110, KM 12. Perusahaan kopi ini lebih dikenal dengan nama Sari Makmur, saya dan mungkin Anda lebih dulu mengenal Opal Coffee, anak perusahaannya dibanding dengan induknya. Ini cuma kunjungan singkat di sela2 jadwal perjalanan selama di Medan dan Michael Wongso, Operation Manager Opal Coffee Division berbaik hati mengajak saya berkeliling pabriknya.

Susah menemukan hotel berbintang yang tidak menggunakan Opal Coffee di kota Medan karena hampir semuanya menjadi konsumen perusahaan ini. “Hanya dua hotel di Medan yang tidak menggunakan produk kami, Hyatt Aryaduta dan JW Mariott. Selebihnya pasti ada Opal” demikian kata Michael mengawali pembicaraan saat saya ditanya menginap di hotel mana.

Sebagai anak perusahaan PT Sari Makmur, Opal Coffee terus melakukan eskpansi, bukan hanya di Indonesia, tapi juga hingga ke Sydney, Australia. Di kota ini mereka mengambil alih  sebuah coffee shop yang sekarang dikelola sendiri dan mengkonsumsi sekitar 40kg kopi dalam jangka waktu satu minggu. Tahun depan mungkin mereka sudah akan membuka cafe-nya di Jakarta serta akan menggunakan blend sendiri yang berbeda sebagaimana pelanggan Opal. “Jadi tidak akan ada bentrokan” ujar Michael.

Memasuki pabrik PT Sari Makmur yang luasnya lebih dari 4 hektar, saya diperlihatkan dengan fasilitas gudangnya yang maha besar itu. Entah dari mana saja kopi mereka berasal, tapi sejauh mata  memandang hanya terlihat tumpukan karung bji kopi dalam sebuah ruangan yang luasnya mungkin melebihi lapangan sepak bola. Di tempat yang sama lima orang pekerja sedang memasukan biji kopi dari mesin raksasa yang bersuara gemuruh.

Lalu saya diajak ke tempat penyortiran yang dilengkapi dengan fasilitas modern dimana mesin yang melakukan penyeleksian sebanyak tiga tahap. Demi meningkatkan kualitas, seratusan orang karyawan melakukan sortir terakhir secara manual alias dengan mengandalkan penglihatan. Tangan2 terampil pekerja perempuan begitu cepat memilah kopi yang berkualitas dengan biji yang di bawah standard. Proses ini untuk memastikan kualitas kopi yang konsisten untuk semua pelanggan Sari Makmur.

Menurut Michael, perusahaan Sari Makmur mengekspor kopi sekitar 60 ribu ton per tahun dengan pasar terbesar adalah negara Jepang, selebihnya dikirim ke berbagai negara lain seperti Vietnam dan India.  Sari Makmur memang lebih berkonsentrasi ke bisnis korporat dibanding penjualan eceran. Jadi kita tidak akan menemukan produk kopi mereka di pasar swalayan seperti merek kopi lainnya.

Sayangnya saya hanya kurang dari dua jam di PT Sari Makmur, jadi belum banyak yang bisa saya ceritakan tentang ikon kopi dari Medan ini. Tapi mereka tentunya akan terus melakukan penetrasi pasar di banyak kota besar terutama Jakarta, bukan hanya di Medan, tempat kelahiran perusahaan kopi besar ini. Suatu saat Michael akan mengajak saya ke perkebunan mereka yang lain, tapi entah kapan niat itu terlaksana. 🙂

* * * * *

16 replies
  1. Parno federico gultom
    Parno federico gultom says:

    Saya mau nanya, bisakah saya menyuplai kopi arabica ke PT SARI MAKMUR TUNGGAL MANDIRI ini ? tolong di konfirm ya, terima kasih..

  2. repli
    repli says:

    saya petani kopi, apakah saya bisa masuk atau menjual hasil panen kopi saya ke perusahaan bapak/ibu, tolong compermasinya
    kenomor hp saya . 081213631511

  3. Lina
    Lina says:

    Menjadi salah satu pekerja di perusahaan ini,bagian pemilihan coffe, membuat saya tahu arti sebuah perjuangan untuk hidup lebih baik, dan sekarang saya menjabat sebagai salah seorang marketing Executive di salah satu perusahaan di Jakarta, saya belajar banyak dari sebuah pekerjaan, khusus untuk para wanita pemilih kopi, tetep semngat….

  4. R
    R says:

    Ngaku perusahaan besar
    tp pelit ny luar biasa
    anda2 jgn p’cya dgn perusahaan ini
    jgn kan warga d sekitar yg d perhatikan
    karyawan ny aj pd gk d perhatikan
    pd melarat smw
    fuck. . .

  5. Name (required)
    Name (required) says:

    Ni perusahaan besar tp gk pnya hati
    otak ny gk ad
    pabrik besar tp warga d sekitar hanya dpt polusi dan suara bising dr pabrik ny doang
    fuck. . .

  6. afnil
    afnil says:

    Canggih dimana Pak Bambang?Emang keliatan di foto2nya mesin pengolahannya?Yang keliatan sotiran manual koq 🙂

  7. Bambang
    Bambang says:

    Aku pernah ke berbagai pabrik pengolahan biji kopi untuk di konsumsi di kota Medan, aduuuh klu lihat pasti ente2 gak bakalan mau minum tu kopi, tapi beda banget ama perusahan yg satu ini, pengoalahannya bersih dan rapi mana mesinnya canggih2. pokoke like this lah..

  8. asrul
    asrul says:

    nama saya asrul sani, saya tinggal di aceh lhokseumawe,, saya mau menawarkan biji kopi dke perusahaan PT. sari Makmur Tunggal Mandiri,, dlam partai besar.

  9. silitonga
    silitonga says:

    dimana saya bisa mengakses harga pasaran kopi gabah arabika dan kopi robusta kupas?

  10. Andreas
    Andreas says:

    Liputan yang menarik kang …. jadi kita2 orang awam jadi tahu sedikit mengenai suatu produsen kopi …. dan kebetulan kali ini yang diangkat adalah produsen kopi kelas kakap …..

    Sebenarnya sih masih kurang lama di sana, jadi saya ngarep diundang lagi 🙂

  11. Lulu
    Lulu says:

    Sering dengar Opal Coffee tapi belum pernah lihat pabriknya. Nuhun liputannya Kang 😉

    Tinggal nunggu Kapal Api masuk ke Cikopi.

  12. Enrico
    Enrico says:

    Tidak ada info ini biji kopi robusta atau arabika? tapi kalau ada Q-gradernya, dan pasarnya ke Jepang, mungkin arabika ya???

    Mereka punya arabika dan robusta, walau saya tidak punya data mana yang lebih besar.

Comments are closed.