si3

Perjalanan dinas saya ke berbagai negara Asia, Amerika, dan Kanada selama hampir 10 tahun terakhir telah mempertemukan dengan orang2 yang punya hobi sama, kopi. Sebagai orang Indonesia yang menjadi salah satu produsen kopi terbesar di dunia  saya lebih mudah terlibat dalam berbagai obrolan mengasyikan dengan mereka. Salah satu topik obrolan adalah membandingkan kopi dari berbagai negara dan karateristik yang dipunyainya. Dari semua kesempatan obrolan informal tersebut entah kenapa ada tiga negara yang selalu disebut sebagai tempat kopi terbaik di dunia yaitu Kolombia, Brazil, dan tentu saja Indonesia. Bangga tentunya. Teman2 saya yang para penggila kopi itu menyatakan, bukan penggemar kopi sejati kalau belum pernah merasakan kopi dari Indonesia yang bukan saja intensely aromatic alias harum semerbak, tapi juga kaya varietas-nya dari berbagai daerah.  Makanya saya 100% setuju dengan tag line Anomali Coffee yang mengajak semua kalangan mendukung kopi lokal.

ano2

Ada dua hal yang membuat saya langsung terkesan saat pertama memasuki cafe ini. Pertama, konsep cafe dengan desain interior yang feel homy. Ruangan cafe yang lebarnya kira2 lima meter dihiasi dengan berbagai aksesoris unik seperti karung kopi, sofa bergaya retro, lantai berwarna natural, dan dinding tanpa plester. Satu hal menonjol, sebuah mesin untuk roasting kopi di letakan di sudut ruangan yang saya asumsikan dioperasikan agar pengunjung bisa melihat secara langsung proses “memasak” kopi.

Saya melihat pengunjung datang silih berganti, sebagian memesan take away, selebihnya memilih untuk dinikmati di dalam cafe yang suasanya memang cozy ini. Beberapa orang asyik dengan pertemuan dengan rekan bisnisnya, sebagian tenggelam dengan komputer jinjing tentu dengan segelas kopi di meja masing2.

ano

Kedua, mata saya langsung melirik mesin espresso La Marzocco yang jarang sekali saya temukan di cafe2 di Jakarta. Kalau guru espresso seperti David Schoemer menyebut Giotto sebagai Rols Rocye-nya mesin espresso, saya lebih setuju kalau gelar itu diberikan kepada La Marzocco yang harga untuk tipe Linea satu grupnya saja berkisar US$ 7500. Sebagai informasi,  panitia World Barista Championship selalu menggunakan mesin La Marzocco dalam setiap kompetisinya.

ano1

Anomali menyediakan tujuh jenis kopi dari berbagai wilayah Nusantara yang bisa dipesan sesuai dengan selera pengunjung seperti Lintong, Mandailing, Aceh Gayo Organik, Java Estate, Bali Kintamani, Toraja Kalosi dan Papua Wamena. Masing2 tentu punya kekhasan tersendiri dari sisi flavor, acidity, body, dan after taste. Saya baru mencicipi kopi Mandheling yang pernah saya bahas di posting sebelumnya, dan yang terakhir saya menikmati Cappuccino dengan kopi dari Wamena, salah satu kopi terbaik di dunia.

Bagaimana dengan rasa kopi di Anomali ? Karena bukan ahli cupping kopi, rule of thumb yang saya gunakan dalam menilai sebuah kopi sangat simpel. Kalau kopinya mengeluarkan wangi yang intense biasanya pasti enak, itu saja. Kopi Anomali itu harum semerbak, indikator awal sebuah kopi yang layak untuk dinikmati.

Have a great cup of coffee. !

18 replies
  1. MidRingo
    MidRingo says:

    Kopi Wamena didapat langsung dari petaninyakah? Sy punya akses untuk bantu ambil dari petani langsung, agar maju perekonomian mereka.

  2. OBAT ALAMI PAPUA
    OBAT ALAMI PAPUA says:

    Aroma dan rasa kopi Wamena Papua memang khas, kebetulan keluarga ada di sana jadi sesekali sy minta dikirimkan bersama sarang semut.

  3. kristin
    kristin says:

    hi cikopi boleh tanya tentang kopi wamena?karakteristik bentuk, rasa, kelebihan dibanding kopi lain. soalnya blum pernah dengar sebelumnya dan coba tanya-tanya ke temen papua kebetulan ga pernah denger tentang kopi ini.trims buat infonya….

    Gini aja, daerah Papua kan tanahnya masih belum jenuh, hingga tanaman apapun biasanya tumbuh lebih bagus karena unsur hara-nya masih sangat kaya. Demikian juga dengan tanaman kopi di daerah ini, yang menghasilkan kopi dengan aroma harum, clean & smooth saat diminum, sweet after taste-nya. Itu hanya menurut saya, karena rasa kopi subyektif, pengalaman setiap orang bisa berbeda.

  4. hikmawan
    hikmawan says:

    salute bgt deh buat bahasanya Pak Toni Wahid,. detil lengkap informatif enak dibaca serasa ikut berada di dekatnya mnyaksikan langsung,..sbagai pecinta kopi sangat ingin berguru!! tks cikopi

  5. Hendra
    Hendra says:

    Kopi Wamena memang mempunyai rasa dan aroma yang khas lain dari jenis kopi arabika dari Wilayah Nusantara lainnya. Kopi Wamena layak disebut kopi organik karena diproduksi dari penduduk tradisional yang melakukan budidaya kopi tanpa menggunakan bahan kimia apapun untuk pupuk maupun pestisida. Diproduksi dari ketinggian lahan 2.000 m dpl…. pasti beda rasanya. Trims

  6. adhie
    adhie says:

    kayanya perlu dicoba juga, cuma sekedar tambah informasi aja salah satu kopi terbaik dunia juga ada ddi jamaica, namanya blue mountain coffee. harganya kalo tidak salah seperempat kilonya 80 dolar us. kebetulan saya pernah ke jamaica. tapi mesin kopi itu tidak begitu aneh, karena di US semua kapal pesiar juga menggunakan mesin seperti itu untuk membuat capucini, espresso dsb. Kebetulan saya juga kerja di kapal pesiar. Tapi menarik sekali ulansannya.

  7. Irvan
    Irvan says:

    Dear Cikopi,

    wah reviewnya detil sekali dan sangat informatif. Semakin banyak orang yang appreciate kopi indonesia kualitas tinggi, pasti akan dampak baik untuk org banyak (petani semangat produksi kopi berkualitas, roaster, cafe2). Semangat mas Toni deh emang yang TOP! makasi ya artikelnya, mudah2an Anomali Coffee tetap bisa serve kopi berkualitas, dan maju terus Kopi Asli Indonesia.. 🙂

    Sama Mas Irva, next time kita bedah Anomali dalam liputan khusus 🙂

  8. catur
    catur says:

    wah…..keren sekali coffeeshop ini,sekali waktu,pernah berkunjung ke sini,dan sangat kebetulan sekali,saya datang pas ada roasting biji kopi,ini pengalama yg sangat menarik bagi saya…

  9. andi sanaf
    andi sanaf says:

    Hi Mas Toni
    Tertarik dengan artikel ini, saya nyobain espresso Anomali Cafe. Dari beberapa espresso di cafe2 lain yg pernah saya coba, espresso anomali cafe menurut saya yang terbaik. Kenapa? Oleh karena rasanya yang unik dan “bertahan lama” di lidah.
    Saya beli single origin Papua Wamena bean buat dicoba di rumah, dikasih free 1 cup kopi yg sama. Papua Wamena aromanya unik dan strong mirip Toraja, tapi menurut baristanya (yg ramah) less acid dibanding Toraja.

    Wah sama, selain penggemar Gayo saya juka suka dengan origin dari Papua. Salam.

  10. Mirza Luqman Effendy
    Mirza Luqman Effendy says:

    hi mas tony,

    waaah keren banget review Anomali coffee, I put a big appreciation to Anomali Coffee that always highlighted Indonesian Coffee, saya bangga dengan coffee indonesia. Kopi wamena yang di suguhkan di Anomali one of the best cup in town i think. thank you mas toni, mudah-mudahan kita bisa ngobrol-ngobrol lagi tentang coffee yah

  11. Anonymous
    Anonymous says:

    mas, kalo buih seperti busa di foto kopi paling atas di halaman ini tuh namanya apa? Creamer atau apa ya? Bagaimana cara mendapatkannya?

    Namanya “crema”, setidaknya dihasilkan dengan menyeduh kopi dengan air panas yang bersuhu 90-95 derajat C. Mesin espresso bisa menghasilkan crema dengan warna coklat keemasan.

  12. deszy
    deszy says:

    tertarik banget nih dengan info tentang kopinya
    soalnya aq lagi cari chanel wat bisa jual kopi dari gayo…tapi ga tau kemana..hehehe..emang sih pastinmya udah banyak produk kopi asal gayo di pasaran..tapi pengen aja bisa punya usaha sendiri…kalo ada saran saya mohon bantuannya..makasih

    • Abdi
      Abdi says:

      Dear Deszy,

      Kalau Mbak bisa supply “kopi luwak” langsung dari Gayo-Aceh, kami siap membeli dengan harga menarik, karena kami punya buyer local dan overseas.

      Rgds,

      Abdi G. Siregar/081806930343/02194832875
      Email: klafindo@gmail.com

  13. Tarukbua
    Tarukbua says:

    cikopi…!
    Weleh-weleeh kopi lokal sih (“Kopi Toraja”) sudah laaaama dikenal diluar sono, tapi kita yang pebinis skala “Home Industri” yang ga’ punya link untuk ikut memasarkan kopi hasil produk kita, padahal soal rasa kayaknya sih “lidah nga’ bisa bo’oong”, deh!!

    wassalam,

    Banyak dari pembeli kopi yang mem by pass proses jual beli dengan mendatangi langsung para petani. Saya tidak tahu apakah ini menuntungkan atau malah merugikan petani kopi, yang jelas importir kopi merasa dilangkahi.

  14. munir
    munir says:

    hi Cikopi,
    terus terang saya masih sangat amatiran dalam membedakan citarasa kopi, bagaimana yang dimaksud kopi dengan kwalitas nomor wahid atau sebaliknya, sebagai orang mandailing asli yang sejak balita sudah dicegokin kopi “kampung” saya hanya tau kalau kopi ini lumayan enak dengan meneguknya selagi hangat….

    salam,

    Hi Munir. Kopi itu selera pribadi, tapi coba eksplor kopi2 lainnya dan mulai belajar membedakan rasanya. Pada akhirnya akan ketemu beberapa kopi favorit, setidaknya itu pengalaman saya.

  15. Agam
    Agam says:

    hi Cikopi,

    what a great review!! terima kasih sekalii…mudah2an kita sebagai penduduk Indonesia bisa berbangga hati bahwa kopi kita adalah primadona di negara-negara lain 🙂

    Thanks again!

    “support our local roaster”..

    Banyak yang belum memahami bahwa kopi Indonesia itu one of the best in the world, dan termakan image perusahaan kopi multinasional yang justru menyuguhkan kopi dari kita. Sukses bisnisnya ya.

  16. trion3
    trion3 says:

    salam,
    wah, artikel yang cukup menarik..
    kebetulan saya pengusaha kecil kopi luwak robusta jawa+kopi robusta non luwak..asli temanggung, jateng.
    andai saja anomali atau anda mau bekerjasama dengan saya..untuk turut mencicipi kopi lokal temanggung ini..
    wassalam,
    spider_boel@yahoo.co.id

Comments are closed.