Penggiling kopi tanpa doser atau tempat persinggahan sementara sebelum didistribusikan ke dalam portafilter saat ini banyak dipilih karena lebih praktis dan dinilai lebih meminimalisasi terbuangnya kopi. Salah satu produk yang dikeluarkan oleh perusahaan Rancilio dari Italia adalah grinder dengan tipe Rocky. Mereka mengeluarkan 2 model, doser dan doserless sebagaimana yang ada di foto ini.

Sekali-kali boleh dong blog ini melakukan test kebisingan (soud level measurement) dengan alat khusus yang didesain untuk keperluan ini. Di atas adalah hasil saat grinder beroperasi yang merupakan suara terbising yang terekam oleh alat sensitif ini. Tidak terlalu berisik dibandingkan alarm jam di samping tempat tidur kita yang memang dibuat agar kita bisa terbangun.

Selanjutnya, mari kita masukan kopi secukupnya ke dalam kontainer plastiknya. Untuk sekedar ngopi di rumah, biasakan untuk tidak menumpuk biji kopi hingga penuh, secukupnya saja supaya memudahkan apabila kita ingin berganti kopi jenis yang lain.

Model grinder Rocky dikenal dengan stepped atau setiap perpindahan kasar halusnya dilakukan secara bertahap dan terdapat 55 jenis setting yang bisa kita pilih. Berbeda dengan sistem steppless dimana kita bisa mengatur tanpa ada suara klik sehingga jumlah settingnya jauh lebih banyak.

Mana yang lebih baik ? tergantung preferensi setiap orang, bagi saya sistem stepped yang dipunyai Rancilio sudah lebih dari cukup.

Di atas adalah hasil grinder kopi yang saya lakukan berdasarkan tiga setting awal. Setiap perpindahan angkanya, kopi dibuang dulu secukupnya karena masih tersisa sedikit di chute-nya.

Menurut David Tanuwijaya dari Java Dancer Coffee yang juga memiliki grinder ini, hasilnya masih bisa diperhalus dengan membengkokan sekrup di bawah kontainer, tapi saya belum melakukan ini.

Untuk angka terkecil masih terlihat clumping atau butiran kopi yang terbentuk saat grinder bekerja dan akan cukup mengangganggu kinerja pembuatan espresso apabila mereka tidak dikembalikan ke bentuk semula, bisa dilakukan dengan membubarkan kopi “nakal” ini dengan tusuk gigi.

Secara keseluruhan saya puas dengan Rocky yang mempunyai rancang bangun kokoh dan hasil grinder yang konsisten dan tentu saja dapat diandalkan untuk keperluan jangka panjang.

Tidak asyik kalau mengulas sebuah alat tanpa melakukan bongkar mesinnya untuk melihat seperti apa isi grinder ini. Nantikan bagian terakhir posting Rocky doserless dimana saya akan membongkar grinder ini dan melakukan perawatan ritual bersih-bersih agar mesinnya tetap terawat. Salam.

4 replies
  1. Prasojo
    Prasojo says:

    Salut buat pak Toni, blog kopinya bagus.
    Kalo saya biasa pake hario ceramic coffee grinder. Asik rasanya kalo pagi-pagi giling kopi pake tangan langsung.

    Hario Skerton, salah satu hand grinder terbaik.

  2. Selwyn A
    Selwyn A says:

    Pak, Toni, maaf , lagi2 mau tanya nih,

    saya tertarik dengan grinder ini, namun disebutkan kelemahan nya ada pada clumping pada butiran kopi yang melekat begitu. kalau misal setelah selesai digiling, bubuknya kita aduk2 sedikit untuk memisahkan butiran2 yang menyatu apa akan mempengaruhi hasil akhir pada saat masuk ke mesin espresso? kalau mau pakai tusuk gigi rasanya susah juga di tusuk satu2 begitu ya?

    sekali lagi thanks untuk info2 dari pak Toni, God bless!

    Buat saya sih clumping bukan masalah dan pasti terjadi pada grinder sistem doserless karena tidak di sapu seperti pada grinder yang ada doser. Cara menghilangkan atau meminimalisirnya tinggal mengetuk portafilter dengan bagian dalam telapak tangan (awas panas 🙂 ), lalu tamping, hilang sudah si clumping. Moga2 bisa membantu.

  3. luvkatz
    luvkatz says:

    hahaha tweaking juga dilakukan cikopi nih 😉 tips yang cukup berguna tapi serem juga tuh bengkok-in skrup. I think I’ll stay with the standard hehehe

    Iya agak serem, pabrikan tidak bertanggung jawab he he he

Comments are closed.