tana3

Di perjalanan menuju ke perkebunan Malabar (Juni 2013), Kabupaten Bandung saya berkenalan dengan Aidan Broderick, pria kelahiran Perth, Australia, 32 tahun lalu, seorang roaster yang kini bermukim di Indonesia. Aidan adalah orang di belakang layar “Tanamera Coffee” yang baru saja dibuka tanggal 24 Januari kemarin dan lokasinya bertetanggaan dengan Mall Grand Indonesia, tepatnya di Thamrin City Office Park.  Sebuah ruko dengan tulisan “Tanamera Coffee” akan mudah ditemukan, dan inilah ikon baru coffee shop di Jakarta.

tanamera

Secara kebetulan kami berdua menggemari Aceh Gayo Natural, yang menurut Aidan sangat tricky saat di roasting. Tapi saya merekomendasikan single origin ini buat Anda para penggemar kopi hitam yang akan diseduh oleh Barista Tanamera Coffee dengan kalita waveJangan campurkan gula, tapi kombinasikan dengan “banana cake” mereka dan rasanya saat itu saya berada di psychedelic stage. 

Bersiaplah merasakan rasa strawberry yang intens dan sepertinya tak puas untuk tidak terus menghabiskan hingga ke tetes terakhir di sore saat mendung menyelimuti kota Jakarta empat hari kemarin.  Salah satu sajian kopi terbaik  yang disajikan di Tanamera Coffee ! selain signature blend mereka yang terdiri dari Flores Manggarai, dan Papua dan tentu saja Gayo natural process. Jadi untuk saat ini hanya ketiga single origin itu yang tersedia, walau tak menutup kemungkinan bila mereka akan menambah lagi dengan wilayah produsen kopi lainnya di Indonesia.

Tanamera, yang namanya berarti “tanah merah” menurut pendirinya Dini Criddle merupakan refleksi atas kesuburan tanah di Indonesia yang bisa menumbuhkan kopi-kopi terbaik. Untuk itulah mereka memastikan bahwa setiap kopi yang disajikan di sini selalu terjaga “freshness” nya untuk membuat pengunjung bisa menikmati kopi terbaik.

kalita wave

Sayangnya selain tempat yang hanya bisa mengakomodasi kurang dari 15 orang untuk di bagian dalam, Tanamera Coffee juga tak beropersi hingga malam. Jam bukanya dibatasi hingga jam enam sore, kecuali di akhir pekan, itupun hanya dibatasai hingga jam 8 malam saja.

Tapi walau dengan keterbatasan tempat, Tanamera dilengkapi dengan Slayer, salah satu boutiqe mesin espresso setelah merek yang sama digunakan oleh Pandava Coffee di kawasan Kuningan, Jakarta. Di ruang lain, pengunjung bisa melihat aktifitas roasting yang dilakukan 2 atau tiga kali semunggu oleh chef Aidan. Jangan segan untuk berbincang dengannya bila kebetulan berada di Tanamera karena Aidan akan dengan senang hati berbagi passion-nya sebagai barista dan roasting.

Tanamera, the new icon !

*  *  *

del

slayer

aidan broderick

aga

l1

l2

13 replies
  1. Dian Sumampouw
    Dian Sumampouw says:

    Seneng banget baca review ini. Jadi semangat buat serius di bisnis kopi ini. Kami punya sample kopi, kira kira ada peluang bisa jadi partner ga ya?

  2. Kila
    Kila says:

    wah pantesan temen kantor saya sering banget nongkrong disitu, tempatnya kayaknya enak dan minumannya juga enaakkk

  3. Michael Sampouw
    Michael Sampouw says:

    Terima kasih sudah me review tmpt ini, sy jd dapat pengetahuan baru.. Dan saya akan sempatkan waktu ke Tanamera Coffee.. Thank you Sir 🙂

  4. Maktal Coffee Bar
    Maktal Coffee Bar says:

    Share ini dipost tgl 7 pas saya baru nyampe jkt dan pulang tgl 8.jadi tgl 8 kmarin saya sempatkan untuk mampir di Tanamera.ketemu @agaborock,Ibu Dini dan sang suami.juga ketemu Roaster Aidan,cuma gak baanyak nanya2,ngga bisa inggrisan sih 😉 taste the beautiful premium blend Gayo P.Natural,Flores and Papua.sayang,banana cake lagi abis 🙁 dan terasa crowded banget kmarin.must visit klo ke Jakarta lagi nih.
    Maktal Coffee Bar udah mampir nih.next time Aga and team mampir Lombok yah 😉

  5. ronald
    ronald says:

    Nice review pak toni, saya kalau lagi di toko,sorenya sering disini buat ngopi2 centil.kapan ngumpul nih pak?

  6. Leo
    Leo says:

    Beautiful post om! Jarang ditemukan nih ‘tanamera’ di Medan. Dengan testimonial dr om spt ini kayanya spot ini ga bole saya lewatkan kalo berkunjung ke Jkt.

    Btw om, kalo pake jetpack, disable modul mobile layout yah, bentrok ama main theme kalo ditampilkan dr smartphone.

    Thanks Leo, ditunggu di Jakarta.

    Waduh, makasih masukannya, saya mau coba2, kalau nggak bisa, bantuin ya ? 🙂

Comments are closed.