ci

Tentu pernah mendengar istilah kopi tiam, sebuah warung kopi yang terdapat di negara Singapura. Menurut sejarahnya warung kopi ini pertama kali dikenalkan oleh entitas Muslim dari India yang menularkan kebiasaan ngopi mereka ke masyarkat Melayu, termasuk minuman khas seperti Teh Tarik. India memang terkenal bukan karena kopinya, tapi teh Darjeeling dan Assam sebagai yang dinobatkan sebagai teh terbaik di dunia. Kebiasaan minum kopi di negara India tidaklah sebanyak konsumsi mereka meminum teh. Tidaklah heran kalau saya agak kesulitan menemukan warung kopi jalanan (bukan cafe) di kota New Delhi. (Foto di atas di ambil di cafe yang terletak di terminal keberangkatan  Airport Indira Gandhi)

ci2

Foto di bawah semacam teh tarik yang banyak di jual oleh para pedagang kaki lima yang saya temukan di kawasan Old Delhi Street. Area ini merupakan jalan tertua di New Delhi yang sudah ada sejak abad ke-16.  Saya mencoba kenikmatan teh yang dicampur dengan susu dan diproses dengan menggunakan filter seperti yang terlihat pada foto tersebut.

ci8

Rasanya tentu nikmat, teh panas dengan susu hangat sambil memandangi kesibukan jalan yang super padat ini di senja hari saat berbuka puasa. OK, saya sudah mencoba teh-nya, sekarang saya ingin minum kopi dan mengajak teman saya untuk mencarikan warung kopi. Sayangnya tidak satupun warung yang menjual mnuman favorit ini setelah berjalan ke sana kemari. Saya baru menyadari bahwa New Delhi yang terletak di bagian Utara India tidak terlalu dekat dengan kultur ngopi. Mereka terbiasa dengan teh dan bukan kopi, berbeda dengan di daerah Selatan tempat perkebunan kopi berada seperti Tamil Nadu, Kerala, dan Karnataka, di mana masyarakatnya dekat  dengan minuman ini.

ci3

Akhirnya ia mengabulkan rasa sakaw akan kopi ke sebuah tempat di Khan Market di kota New Delhi untuk mendatangi “Barista Coffee”. Tempat ini merupakan salah satu hot spot para coffee mania yang didominasi oleh anak2 muda untuk merasakan kopi Latazza dari Italia. Memang bukan kopi India asli, tapi lumayanlah untuk mencicipi suasana cafe di sini, termasuk memenuhi “nafsu” ngopi saya yang sudah tak tertahankan. 🙂

ci5

Sandeep Kane, manager di cafe ini menjelaskan bahwa cafenya sudah berdiri sejak tahun 2000 dan selalu dipenuhi oleh para pengunjung yang datang silih berganti. Mereka sudah membuka lebih dari 200 restoran serupa bukan hanya di India, tapi juga merambah ke negara lain seperti Sudan, Inggris, Sri Lanka, dan Oman.Menurut Marketing Manager Marketing, Vishal Kapoor seperti yang ditulis oleh koran setempat, cafe ini didirikan untuk menjembatani konsep kopi di hotel berbintang, tapi dijual dengan harga yang terjangkau. (Koran The Telegraph, Kolkata)

ci7

Susana di cafe ini walaupun tidak terlalu besar (kurang dari 200m) menyajikan atmosfir nyaman dengan berbagai menu kopi dan camilan khas Italia seperti lasagna, spagheti, sandwich, dan makanan khas India seperti paneer tika, semacam crepes yang diisi oleh potongan tomat, jamur dan rempah khas India.

Dalam masalah harga tidak terlalu mahal, segelas kopi tubruk di jual seharga 60 rupee atau kira2 11 ribu rupiah.

A cuppa in Delhi …

3 replies
  1. tere616
    tere616 says:

    Hm…rasanya aroma kopi tercium sampai disini … 🙂

    Aku malah nggak pernah ketemu sama si kedai kopi yang canggih dan tradisional teh tarik Ton.
    Mungkin karena temenku itu penggemar kopi seperti Toni ya …

    Di Old Delhi, aku minum kopi susu yang ditaruh dalam kemasan seperti teh sosro, tapi made in penjualnya (kata temenku). Setelah kepanasan dan minum susu itu rasanya yummy …

    Kepingin kesana lagi Ton, gara-gara lihat foto-fotonya Tony, membayangkan hal-hal yang dapati difoto disana.

    Emang Ju, India sangat eksotis dan banyak sekali hal yang menarik di sana. Padahal pengen banget ke Rajasthan di Jaipur, Agra, Veranassi dan beberapa kota lainnya. Paket tur minimal seminggu, makanya gak sempet deh. Ayo kapan ?

    thanks for sharing 🙂

  2. The Writer
    The Writer says:

    Disini ada juga tuh ritazza tapi kayaknya buat selera aku kurang “nendang”.

    Lha … ? penggemar kopi kelas berat nih 🙂 Rasanya emang agak light, makanya males nulisnya Va, tapi lumayanlah sambil nunggu di airport.

  3. Fitri
    Fitri says:

    teh tarik nya lebih mantab keq nya ya Mas, ketimbang coffe fancy di cafe 🙂 anyway, jadi inget film SlumDog Millionner… semoga berkesempatan mengambil foto yang banyak selama disana mas

    Suasana di Old Street memang menggambarkan India yang sering ada film2 … heboh Fit.

Comments are closed.