Unboxing atau membuka kardus sebuah barang baru selalu menarik untuk didokumentasikan dan sebuah mesin espresso La Vibiemme tipe Domobar Super datang ke rumah saya Sabtu kemarin. Toffin Product merupakan distributor langsung perusahaan Italia ini dan menjual dengan beberapa tipe  Vibiemme baik untuk keperluan cafe maupun domestik. Saya akan menunjukan kepada anda first hand look sebuah mesin yang lahir dari tangan2 insinyur di perusahaan mesin espresso legendaris Faema yang mengeluarkan group head E61. Di bawah adalah foto2 dan sedikit penjelasan mengenai spesifikasinya.

Dalam dunia espresso, Vibiemme adalah merek yang sudah tidak asing lagi dan  dikenal sebagai produsen mesin yang bukan saja berkualitas tapi juga indah dipandang, anda setuju bukan ? Ulasan lengkap dan penjelasan teknisnya nya bisa dibaca  di situs Coffeegeek dan tentu saja Home Barista yang biasanya sangat selektif memilih mesin yang ditampilkan dalam web mereka. Toffin menjual produk ini berikut paket grinder (merek Gino) dengan harga di atas 20 juta dan tipe mesin satu grup ini sudah banyak digunakan oleh berbagai cafe kecil maupun restoran dan sekarang giliran  … cikopi.com 🙂

Demi kehati-hatian, perlu dua orang untuk mengangkut kardus seberat hampir 30kg, dan inilah satu persatu foto saat proses  unboxing dilakukan :

Saat dikeluarkan Vibiemme sudah memancarkan auranya dengan material yang berkilau dan tentu saja group head E61 dari Faema yang masih bertahan dan digunakan sejak tahun 1961. Alat yang anda lihat menggunakan sistem manual yang ditandai dengan tuas di sebelah kanan group head.

Beberapa tipe dilengkapi dengan sistem semi otomatis dan PID (Programmable Input Device). Berat Domobar  tanpa diisi air adalah 28 kg dengan dimensi (panjang 30 x lebar 53 x tinggi 42 centimeter) dan masih bisa diletakan di bawah counter kabinet dapur.

Kelengkapan standard selain buku manual adalah seperti gambar di atas. Sayangnya untuk mesin sekelas Vibiemme mereka tidak menyertakan tamper yang berkualitas, tapi terbuat dari material plastik dengan ukuran diameter yang  jauh lebih kecil  dari portafilter mereka yang berukuran 58mm.

Jadi sangat disarankan untuk mempunyai tamper yang bagus agar saat proses tamping kopi benar2 padat dan bisa menghasilkan ektraksi espresso sesuai pakem.

Saat mesin beroperasi group head seperti gambar di atas merupakan area yang mengeluarkan panas dan tentu saja tidak boleh disentuh. Panasnya disebabkan aliran air yang disalurkan oleh sebuah oleh sistem yang dikenal dengan termosyphon circuit.

Alat ini menyebabkan air panas mengaliri grouphead secara terus menerus agar temperatur air tetap sama saat dipompa sejak dari boiler hingga ektraksi dilakukan.

Saya belum sepenuhnya memahami, tapi terdapat beberapa argumen bahwa sistem termosyphon bisa menyebabkan naiknya temperatur apabila mesin dibiarkan cukup lama.

Untuk itu perlu dilakukan  flushing atau mengalirkan air dengan membuka tuas seperti saat membuat espresso untuk membuang air yang terlalu panas agar kembali ke suhu awal untuk menghindari rasa espresso yang burnt.

Dengan atau tanpa termosyphon sekalipun, sebenarnya  flushing merupakan kebiasaan yang sudah  dilakukan oleh para barista, minimal untuk membuang sisa2 kopi di group head sambil memanaskan portafilter.

Dua indikator yang berguna dan wajib untuk diperhatikan selama pembuatan espresso atau milk frothing (saya susah menemukan padananan yang pas untuk istilah ini). Karena untuk keperluan domestik atau cafe kecil, mesin ini menggunakan tangki air yang kapasitasnya 3.8 liter, lebih dari cukup buat keperluan di rumah yang hanya membuat espresso 3-4 kali per hari atau bahkan mungkin sebuah cafe kecil.

Yang ini hanya rekaan saja 😀

Seperti biasa posting selanjutnya mengenai kinerja mesin ini sambil menunggu perusahaan kopi lain yang mau “nekat” alatnya di unboxing oleh blog ini :).

Salam.

12 replies
  1. Danny
    Danny says:

    Salam kenal Pak Tony, saya danny berdomisili di kalimantan. saya mau minta sedikit info dr Pak Tony ttg mesin coffee.
    La Spaziale Vivaldi II , Pasquini Livia 90, ECM Giotto, Vibiemme Domobar Super kira” rekomendasi dr Pak Tony yg cocok buat di rumahan yg mana pak?
    Thanks

    Hallo Danny, ini selera pribadi ya dan saya akan selalu mengatakan La Spaziale Vivaldi II !

  2. hendra
    hendra says:

    Pak Toni salam kenal saya Hendra, domisili di Bogor. Tulisan yang menarik pak…two thumbs up.

    Btw boleh numpang informasi ya…. bagi rekan2 yang tertarik memiliki mesin kopi seperti ini bisa hub saya di 08121106115 atau silahkan mampir ke website kami di http://www.silvandra.com

  3. Waliyadi Adnan, ST
    Waliyadi Adnan, ST says:

    Malam,
    Saya mau buat resto dan karaoke keluarga. Saya bth alat meracik kopi sekalian training meramu kopi.
    Vizta Metropolitan, Cileungsi, Bogor
    Waliyadi Adnan
    Call: 08121079999

  4. dhodho
    dhodho says:

    waduh,baru liat sekarang nih kang..
    Keren abiizzz…
    Kapan ya bisa punya juga yang kayak gitu..T.T

  5. dendi
    dendi says:

    Mas Toni,untuk domobarnya apa hasil steam oke?karena punya teman ku hasil steam susu kurang baik hasilnya.berbeda kalo dia menggunakan mesin yang lain.mungkin bisa share kalo hasilnya memang baik 🙂 thanks

    Hasil steam susu sangat OK dan tidak terlalu lama untuk menghasilkan susu yang silky smooth. Kapan2 saya share saat latte art-nya sudah wokeh 🙂

  6. Budi
    Budi says:

    Waduh pak Toni jgn keterlaluan merendah bgt, siapa yg gak tahu jam terbangnya udah gak perlu diceritakan lagi 🙂
    Sharing lg nih pak, selain non-burn steam wand mungkin wishlist saya agar tangki air Domobar Super bisa mirip spt design Giotto yang tanpa top cover lid. Kalo yg skrg bikin repot kalo giliran dibersihkan hrs pake sikat khusus.
    Nilai plus Domobar Super vs Giotto menurut saya lokasi dan sudut gagesnya yg lebih ergonomis dan drip tray yg lebih besar.

    He he he …. nah saya kebetulan lagi nunggu distributor Giotto untuk melakukan unboxing di blog ini. Wah kalau seandainya terlaksana akan menambah wawasan khususnya buat saya dalam mengenali mesin espresso yang juga punya body aduhai. Moga2 segera terlaksana 🙂

  7. Budi
    Budi says:

    good article, good picture pak Toni. I like Domobar Super. Kinclong. Andai saja sdh dilengkapi rotary-pump dan non-burn steam wand 😉

    Pak Toni, mhn izin untuk beberapa info tambahan.
    * PID = proportional–integral–derivative controller (ref: http://en.wikipedia.org/wiki/PID_controller).
    Untuk espresso machine PID digunakan untuk menghidup-matikan heater agar suhu pada boiler agar sesuai suhu yang diinginkan.
    Karna itu PID hanya berfungsi penting pada espresso mesin type single boiler (Silvia,Alexia) atau double boiler (Double-Domobar,Vivaldi). Pada type heat-exchanger spt Domobar Super, boiler akan dipanaskan konstan pada suhu uap (steam), jadi tdk perlu terlalu presisi. Fungsi PID pada type HX digantikan oleh tabung heat-exchanger.
    * Thermosyphon adalah istilah utk sirkulasi “pasif” air dari heat-exchanger ke grouphead dan kembali ke dalam heat-exchanger. Tujuan utamanya untuk preheating grouphead E61.
    Krn sirkulasi ini sifatnya tertutup, air akan berputar2 dlm tabung HX akibatnya suhunya akan menjadi terlalu panas kalau dibiarkan lbh dari 4-5 menit. “Cooling flush” dilakukan untuk membuang air di tabung HX yg sdh mendekati suhu air mendidih ini.
    Suhu ideal utk brewing tercapai 5-10s setelah flushing karena ada air segar yang masuk dari tangki saat switch ditekan.
    Ini berbeda dengan type single boiler (Silvia) dimana flushing lbh berfungsi memicu thermostat untuk menghidupkan heater dan memanaskan boiler.

    Info lengkap dan skema dari heat exchanger dan sistem thermosyhon Domobar Super bisa didownload dari:
    http://www.1st-line.com/machines/comm_mod/esprmach/vibiemme/Viebemme%20guide7a_press.pdf
    Salam .

    Mas Budi, thanks so much … , maklum saya agak gaptek karena selama ini cuma tahu ngopi pake tubruk, punya alat yang mengkilap seperti Vibiemme jadi silau. Penjelasannya sangat bagus sekali jadi saya bisa punya patokan berapa detik waktu ideal untuk melakukan brewing setelah proses flushing 🙂
    Jangan bosan memberikan komentar dan masukan, maklum saya juga must learn a lot agar bisa mengoperasikan mesin ini. BTW, ternyata non burn wand itu fitur yang sangat berguna supaya tangan gak parno, sayangnya mesin ini belum dilengkapi fasilitas ini. Maklum beberapa kali tangan harus kena panasnya wand 🙂

  8. luvkatz
    luvkatz says:

    wah mesti sowan ke Mas Toni nih hehehe ngopi bareng cikopi.com ;p nanti bisa sekalian test performa dan uji taste espresso yang dihasilkan. Mantap!

    Hayu, silakan dengan senang hati … 🙂

  9. dendi hendra
    dendi hendra says:

    Super machine yang dashyat, apa seperti yang lain juga ga yah? setiap kopi punya karakter espresso dengan detik yang berbeda ? ato bisa sama semua dengan mesin ini ?

    Salah satu mesin best seller Mas. Saya masih eksperimen dengan ektraksi ideal nya berapa sesuai dengan setting grinder.

Trackbacks & Pingbacks

Comments are closed.