Di bar kopi mereka ada grinder Mahlkonig EK 43 berwarna tembaga beserta Mythos dari Nuova Simonelli yang mendampingi mesin espresso Black Eagle berwarna merah. Ditambah dengan piranti seduh pour over dengan menggunakan Kalita Wave menambah kelengkapan tempat yang berlokasi di Istana Bandung Electronic Center, Jl. Purnawarman kota Bandung. Ini bukan coffee shop biasa, tapi sebuah tempat yang terlebih dulu dikenal dengan sajian Indomie, roti dan pisang bakar, Warunk UpNormal, tapi khusus di tempat ini diberi nama UpNormal Coffee Roaster. 

Tentang Warung UpNormal. Namanya tentu sudah banyak dikenal terutama di kalangan para mahasiswa dan pelajar yang lebih dari 30 lokasinya sekarang terebar di seluruh Indonesia. UpNormal, sebuah nama yang awalnya dipilih karena para pendirinya punya keinginan untuk membuat sesuatu yang keberadaannya biasa, menjadi di atas normal.

Di pertengahan tahun 2014 mereka mulai membuka gerai pertamanya di jalan Suci kota Bandung yang kemudian berpindah ke tempat yang lebih representatif di jalan Cikutra. UpNormal yang mengandalkan menu Indomie dengan racikan-racikan yang unik dan harga terjangkau membuatnya tak sulit untuk diterima oleh konsumen Bandung yang tentu sudah tak asing dengan sajian mie instan plus roti bakar dan susu segar dan kopi.

Jadilah UpNormal sebagai tempat nongkrong favorit bagi banyak orang yang ingin mendapatkan suasana seperti cafe tapi dengan menu yang bukan mainstream. Indomie dan teman-temannya !

Satu hal yang menarik, karena pasar mereka anak-anak muda, maka penyusunan menu pun harus lebih kreatif. Kurang gila apa pengelola UpNormal dalam meramu nama-nama menu, misalnya saja menu bule seperti “Egg Benedict” mereka ganti dengan dengan roti “Egg Syamsudin” yang rasanya tak jauh beda, tapi dengan sedikit “twist” agar rasanya lebih akrab dengan lidah Indonesia. Itu hanya salah satu selain sajian “Indomie Gokil” yang pada dasarnya mie instan dengan tambahan kikil dan bumbu istimewa yang pedas.

Awalnya Hanya Menyajikan Kopi Saset. Itu dulu saat mereka pertama kali membuka gerai Warunk UpNormal ujar Sarita Sutedja (37), Head of Promotion yang menemani saya sore kemarin.   Seiring waktu, manajemen Citarasa Prima Group, yang juga membawahi Bakso Boedjangan, Nasi Goreng rempah Mafia, dan Sambal Karmila, akhirnya mulai melirik varian kopi arabika untuk disajikan kepada para pengunjung di Warunk UpNormal.

Gayo, Ciwidey dan Toraja Sapan. Kopi dari dataran tinggi Gayo, Takengon, Aceh menjadi pilihan utama dan mereka sampai pergi ke sana untuk melihat secara langsung bagaimana proses pengolahan kopi di lokasi yang harus ditempuh selama 9-10 jam dari kota Banda Aceh. Selain Gayo, UpNormal Coffee Roaster untuk sementara ini menyediakan dua varian kopi lainnya, yakni Ciwidey dan Toraja Sapan yang bisa dipilih untuk khususnya untuk seduh manual.

Boleh dikatakan UpNormal Coffee Roaster yang saat ini hanya berada di 1 lokasi di kota Bandung merupakan gerai flagship dari keseluruhan UpNormal untuk urusan kopi. Tapi bukan artinya di gerai Warunk UpNormal lainnya tidak tersedia, hanya di sini pengunjung bisa dimanjakan oleh para Barista yang dengan sajian pour over, sedangkan di tempat lainnya hanya tersedia milk based coffee.

Oh ya, sampai untuk urusan detail hingga sajian musik, hanya di gerai UpNormal Coffee Roaster, mereka hanya memperdengarkan Jazz, ya genre musik yang menurut saya merupakan paduan pas sambil minum kopi.

Roasting Sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan kopi di lebih dari 30 gerai tentunya bukan perkara mudah dan Manajemen UpNormal akhirnya memutuskan untuk melakukan aktivitas roasting sendiri. Kini dengan kapasitas penuh dan tentunya dengan volume yang semakin meningkat, sebuah mesin Probat berkapasitas 5kg sudah terpasang di lokasi gerai mereka di Jl. Dipatiukur, Bandung.

Orang yang paling bertanggung jawab utuk urusan kopi dipercayakan kepada Teguh Priyadi (35), yang salah satu tugasnya adalah “memasak” biji kopi untuk dipasok ke semua gerai UpNormal. Bukan itu saja, UpNormal Coffee Roaster juga memproduksi Cold Brew, kopi siap saji yang berbasiskan kopi Gayo.

Misi UpNormal sebagaimana tag line mereka adalah menaikan pamor makanan lokal ke tingkat yang lebih tinggi sebagaimana dengan menu Indomie yang diracik sedemikian rupa dan mereka sudah menuai sukses. Kini, tak cukup dengan Indomie dan menu makanan ringan lainnya, sajian kopi khsusnya dengan varian arabika tentunya lebih memperkaya pilihan menu yang sudah ada.

Siapa sih yang enggan menikmati kopi dengan sajian pisang bakar brown sugar yang sudah bagaikan sebuah “holly matrimony” dan dengan harga yang sangat terjangkau. UpNormal Cofefe Roaster bukan tempat yang ber genre “hipster”, tapi di sini, makanan dan minuman yang menemani keseharian hampir semua banyak orang, bisa dinikmati dengan hati riang gembira dan saya sudah merasakannya.

 *  *  *

2 replies

Comments are closed.