Produk ini baru saja meraih penghargaan bergengsi di bidang desain produk di tahun 2016, Red Dot Award. Staresso adalah anggota baru dalam klan pembuat espresso atau kopi portabel yang tak membutuhkan daya listrik. Desain yang bagus tentu harus ditunjang oleh fungsi utamanya sebagai pembuat kopi dan saya baru saja mencobanya beberapa hari terakhir ini. Inilah pengalaman menggunakan Staresso untuk para pembaca cikopi.  

Unbox. Staresso terbungkus dengan rapi dalam karton tebal yang tentunya termasuk buku petunjuk dalam berbagai bahasa. Di produksi oleh sebuah perusahaan kecil di Cina yang berdiri di tahun 2011 dan baru saja mematenkan produknya pada tahun 2014 setelah riset yang akhirnya melahirkan Staresso.

Spesifikasi. Terdiri dari beberapa bagian yang bisa dilepas antara lain:

  • Dudukan cangkir
  • Cangkir yang volumenya maksimalnya sebanyak 4 oz/118 ml
  • Basket kopi
  • Tempat air
  • Pompa
  • Disertakan sendok kopi yang sekaligus berfungsi  sebagai tamper
  • Ukuran : 25 x 10 x x 10 cm dengan berat 500 gram

Menggunakan Staresso. Pertama yang saya lakukan adalah mengeluarkan pompa yang terkunci pada bagian penutup. Bagian ini cukup sulit karena kepala pompa harus diputar perlahan hingga tuasnya keluar sendiri.

Selanjutnya adalah saya membuka bagian filter basket untuk menempatkan kopi sebanyak 7 gram, ukuran minimal yang direkomendasikan walau basket masih bisa menampung hingga 10 gram.

Sebelumnya, untuk kehalusan kopi untuk Anda yang mempunyai grinder, perlu percobaan beberapa kali menggunakan Staresso untuk mencapai ukuran bubuk kopi yang pas.

Bila terlalu halus, sebagaimana mesin espresso, alat ini hanya akan mengeluarkan air atau malah mampat sama sekali yang disertai dengat beratnya tekanan saat memompa (over extraction).

Setelah digiling, kopi dimasukan ke dalam basket lalu dipadatkan dengan bantuan sendok kopi yang sudah disediakan. Seterusnya tinggal memasukan air panas dan putar penutupnya untuk bersiap melakukan ritual menekan pompa.

Pompa. Bagian inti dari alat ini untuk menghasilkan tekanan melalui pompa hidrolik pada ruang yang terdapat air panas atau semacam boiler. 

Pada hitungan hingga ke-10, naik turun pompa masih sangat ringan dan secara perlahan tekanan mulai bertambah yang ditandai semakin beratnya untuk menekan tuas pompa. Saat dihitung, maksimal 30x menekan tuas untuk menghasilkan espresso.

Cukup lumayan tenaga yang harus dikeluarkan karena pompa harus terus ditekan untuk mempertahankan momentum dan tidak turunnya tekanan secara tiba-tiba. Jadi alat ini harus digunakan dengan bersemangat.

Hasilnya cakap nian, apalagi kalau Anda menggunakan kopi fresh walau warna krema sedikit pucat dan body yang sedikit ringan yang mungkin hanya untuk kasus saya saja saat mencobanya.

Frothing. Semula saya berharap alat ini bisa menghasilkan foam susu sebagaimana perangkat frothing pada alat espresso manual seperti Presso. Staresso memfungsikan pompa dan cangkirnya sebagai pasangan untuk melakukan frothing.

Tapi setelah melakukan percobaan berkali-kali, saya harus mengibarkan bendera putih dan berkonsultasi dengan yang empunya alat ini di Maharaja Coffee.

Menurut Kasmito Darma dari pihak Maharaja, memang alat ini tidak direkomendasikan untuk frothing. Selain memang susunya sulit mengembang, sisa susu harus teliti dibersihkan pada seal dan pompa agar tidak tercemar dengan bakteri.

Baiklah, kalau begitu pembeli alat ini harus melengkapi alatnya dengan pembuat foam terpisah agar bisa menikmati sajian kopi dengan susu.

Penutup. Dijual seharga 750 ribuan, Staresso menambah lagi daftar pembuat espresso manual di pasaran. Desain, fungsi, bisa di bawa kemana saja karena tak memerlukan daya listrik membuat Straesso terlalu menarik untuk dilewatkan bagi para penggemar kopi.

Frothing memang sulit dilakukan dan anda harus membeli piranti terpisah untuk urusan yang satu ini. Tapi, selebihnya Straesso adalah perangkat yang sara rekomendasikan untuk menikmati kopi serasa espresso tanpa harus memiliki mesin yang berharga jutaan.

Bila ada pembaca yang ingin berbagi pengalaman atau mengkoreksi ulasan saya, tentu sangat dihargai. Salam.

 *  *  *

16 replies
  1. alfian
    alfian says:

    Permisi mau nanya, saya termasuk pengguna baru staresso seri ini, kenapa setelah ekstraksi selesai masih ada sisa air di water tank dan coffee basketnya ya? grindsize sudah coba sedikit lebih kasar, tapi tetap ada sisa air. Ada yang pernah mengalami juga? mohon tipsnya,, terima kasih..
    Btw untuk hasil espressonya cukup memuaskan, tapi tentu saja tetap berbeda jika menggunakan alat yang memang khusus untuk membuat espresso seperti mesin atau rokpresso

  2. Muslim
    Muslim says:

    Testi menggunakan Staresso:
    1. Kualitas kopi yang dihasilkan sangat baik, karena pressure yang dihasilkan adalah 15-21 psig (spt yang tertera di manual book)
    2. Kelemahannya tidak ada service center untuk alat ini
    3. Tidak adanya penejelasan dari penjual tentang perawatan pompa, karena pompa sangat rentan rusak
    4. Saya pakai 2 minggu pompanya tidak bekerja maksimal (tidak balik secara otomatis), mesti ditarik ke atas

  3. diah pakki
    diah pakki says:

    Staresso saya cukup lama gak dipake tapi saya lupa membuat posisi pump nya terkunci. Saat saya mau coba lagi saya tekan dan gabisa naik lagi alias terkunci. Aduuh apa yg harus dilakukan? Ada info tempat yg bisa memperbaikinya? Tks

  4. Luis
    Luis says:

    Mau tanya,kalau espressonya lama kluarnya tu kenapa ya sudah coba berbagai cara tetep lama kluarnya,bisa smpe 15mnit jd g enak,coba tanpa kopi cepet kluarnya.kenapa ya kira”?terima kasih

  5. Albertus Magnus Abimanyu
    Albertus Magnus Abimanyu says:

    Halo pak…mau tanya untuk penempatan filter dg seal ring di basket bagaimana ya?selama ini saya buat seal ring di bawah kemudian filter diatasnya…hasilnya mantap..cuma lama2 filternya jadi cembung..
    Trus,saya liat gambar yg ditampilkan sepertinya terbalik ya..filter dulu baru diatasnya seal ring..saya coba tapi jadinya terlalu berair espresonya..mohon petunjuk yang benarnya itu yg seperti apa…

  6. BunnKopi
    BunnKopi says:

    Saya sendiri sudah cukup puas dengan hasil dari alat ini pak Tony, kelemahannya jika alat ini sering dipakai lama-kelamaan dudukan basket ( yang hitam itu ) makin susah untuk dibuka, entah karena memuai panas atau bagaimanalah itu saya tidak tau. Mau tidak mau saya kikis dudukan basketnya menggunakan ampelas, agar mudah kembali agar tidak terlalu rapat saat setelah digunakan.Mungkin itu saja, selebihnya untuk hasil dari alat lumayan buas juga.

  7. Arie
    Arie says:

    Setuju dengan pendapat pak Toni soal ukuran grind, saya sudah membandingkan dengan minipresso, ukuran grind yg halus, minipresso bs menghasilkan espresso sedangkan staresso hanya air, sehingga sy hrs merubah setting grinder
    klo saya buat espresso dgn staresso, msh menyisakan cukup banyak air di basketnya, entah saya yg krg cermat atau memang hasilnya seperti itu? Mohon petunjuk…
    Terima kasih

  8. Tentang Kopi
    Tentang Kopi says:

    Halo Pak Toni..
    Untuk Staresso terdapat penunjuk brp ml di bagian dlmnya. Memang agak susah utk dilihat kl ga bnr2 diperhatikan.. hahaha

    Kecil2 buas ya alat ini..
    Hasil ekstraksi juga ga kalah sm alat espresso manual lainnya..

Comments are closed.