hario6

Bila alat seduh V60 dari pabrikan Hario sudah biasa Anda gunakan sehari-hari, kini perusahaan yang berbasis di Jepang baru saja merilis alat giling listrik pertama mereka, V60 Electric Coffee Grinder. Bekerja sama dengan pabrikan yang memproduksi Wellhome atau Sunbeam (Australia), keduanya melahirkan sebuah grinder “khusus” bagi pengguna sistem tuang pada alat V60 yang bentuknya hampir serupa dengan kerucut.

hario15

Tentang Hario. Bagi yang pertama kali membaca artikel di cikopi, Hario yang berpusat di kota Jepang dan berusia hampir satu abad merupakan produsen produk-produk yang berkaitan dengan peralatan seduh kopi dan teh serta peralatan rumah tangga lainnya.  Salah satu yang fenomenal dan mewarnai lansekap industri kopi adalah produk Hario V60 untuk teknik pour over yang diperkenalkan kepada publik sekitar tahun 2010.

Sejak saat itulah demam manual brewing dengan menggunakan alat seduh yang berbentuk kerucut dengan sudut kemiringan 60 derajat menjadi sebuah istilah yang kini sudah menjadi keseharian para peminum kopi.

hario12

Hario dan Grinder. Hario banyak memproduksi alat giling kopi, tapi kesemuanya harus bersifat manual alias tak menggunakan listrik. Hario Ceramic Slim yang praktis dibawa kemana-mana adalah salah satu rujukan bagi siapa saja yang menginginkan sebuah alat giling handal dengan harga terjangkau.

Setelah sekian lama, baru di tahun 2016 mereka melahirkan grinder listrik yang nama lengkapnya Hario V6o Electric Coffee Grinder yang di Indonesia dipasarkan oleh Otten Coffee dengan harga 3 jutaan. Bekerjasama dengan pabrikan yang memproduksi Wellhome, inilah grinder pertama dari Hario yang tak harus difungsikan dengan memutar engkol seperti pada jajaran produk penggiling manualnya.

hario4

Desain dan Spesifikasi Hario V6o Electric Coffee Grinder : Bila Anda pernah membaca satu satu artikel grinder saya yang membahas Welhome dan dipublikasikan sekitar 4 tahun lalu di sini, terlihat bahwa secara garis besar bentuknya hampir sama dan menggunakan material burr yang juga tak berbeda.

Bean Hopper. Perbedaan paling mencolok adalah warna yang desain awalnya berwarna abu-abu dan sekarang menjadi hitam. Lalu perubahan desain bean hopper dengan aplikasi aksen garis horizontal seperti yang terdapat pada teko Hario Buono. Dengan diamater 11.5 dan tinggi 14 cm, bean hopper bisa memuat maksimal 280 gram biji kopi (di manual 240 gr)

hario5

Sebuah slider atau pemisah kopi dengan ruang burr adalah fitur yang terpasang pada bean hopper. Pemasangannya juga mudah, hanya dengan menahan pengatur grind size lalu putar bean hopper searah jarum jam hingga kedudukannya pas lalu putar untuk mengunci.

Penutup bean hopper terpasang cukup rapat dan tak mudah jatuh, salah satu masalah yang kadang saya temui bahkan pada grinder yang jauh lebih mahal.

hario13

Grind Adjustment : 12, 25, 5. Hario V60 grinder menggunakan sistem step yang artinya perubahan setting burr sudah ditentukan posisinya yang akan terdengar dengan bunyi klik pada saat diputar. Angka-angka 12, 25, dan 5  merupakan jumlah putaran untuk tiga setting utama : 5 step untuk fine atau halus, 25 untuk V60 Hand Drip, dan 5 klik untuk French Press/Siphon, jadi total sebanyak 42 menurut percobaan yang saya lakukan.

Karena ditujukan khususnya untuk pengguna seduh kopi yang menggunakan filter, maka bisa dimaklumi bila grinder ini menjadikan pilihan pengaturan untuk pour over jauh lebih banyak dibanding fine dan french press.

hario14

Tombol “UNLOCK” terdapat di bagian belakang yang akan melepas gear hingga kita bisa memutar collar atau setting tanpa ada bunyi.

ON, OFF, AUTO : Sebuah fitur pintar yang akan meregulasi V60 grinder manjalankan tugasnya. Tombol ON digunakan untuk cara manual, pindahkan ke sini dan grinder akan segera berfungsi. Sedangkan AUTO digunakan untuk memfungsikan “Touch Pad” di bagian depan yang saat ditekan akan mengoperasikan V60.

hario11

Tidak untuk espresso. Walau buku manualnya menyatakan bahwa V60 grider bisa untuk espresso, tapi berdasarkan percobaan yang saya lakukan, partikel yang dihasilkan masih terlalu kasar. Jadi bagi Anda yang berniat untuk menjadikannya sebagai grinder serba guna terutama untuk espresso, saya sarankan untuk memilih alat penggiling kopi yang lain.

“Kembaran” Mahlkonig Ek43, yakni Latina/Feima N600 N misalnya, masih bisa digunakan untuk espresso sebagai pilihan lain untuk penggiling kopi kelas sapu jagat.

hario17

Menggunakan V60 Grinder. Pertama grinder yang kecil dan ringkas ini tak menyusahkan untuk dibawa-bawa karena beratnya yang ringan, 2.4 kg. Pengaturan awal yang saya lakukan adalah memilih kehalusan partikel kopi yang diinginkan.

Pergeseran collar yang halus dengan bunyi gear yang beradu yang tetap bisa berfungsi tanpa harus menekan tombol UNLOCK. Setelah melakukan beberapa kali percobaan biasanya saya hanya memilih setting di angka 10 hingga maksimal 20 yang dirasa sudah pas untuk besaran partikelnya.

statis

Tapi dengan puluhan pilihan yang disediakan oleh V60, Anda diberikan kebebasan untuk mengatur grind size yang paling sesuai. Untuk tingkat kebisingan, V60 menghasilkan catatan 70 desibel, angka rata-rata noise level grinder pada saat menggiling kopi.

Touch pad berfungsi optimal dan cukup sensitif saat dripper ditekan dan mulai mengoperasikan grinder dengan bantuan busa anti slip di bagian bawah hingga tak membuatnya bergeser.

hari10

Sebagai kesimpulan awal selama beberapa hari menggunakan V60 Grinder :

  1. Desain menarik terutama pada bagian bean hopper yang mudah dipasang
  2. Portabel karena ringan
  3. Ada slider untuk memisahkan kopi
  4. Kecepatan giling yang tidak mengecewakan, 7 detik (10 gram) pada angka 10 (drip)
  5. Mudah melakukan pengaturan halus-kasar, pengguna bisa memilih puluhan setting pada sistem Step-nya.
  6. Touch Pad yang intuitif, tinggal tekan dan grinder langsung berfungsi (mode Auto)
  7. Busa anti slip di bagian bawah yang membuat V60 tidak mudah bergeser saat penggunaan touch pad
  8. Static. Sisa partikel kopi cukup banyak menempel di bagian body, setelah 3-4 kali menggiling

Durabilitas. Untuk keperluan sehari-hari, saya merupakan salah satu pengguna grinder Welhome tipe ZD-10, juga dengan burr konikal dengan frekuansi 3-4 kali . Walau belum satu tahun, selama ini tak ada keluhan berarti terlepas dari bentuk fisiknya yang hanya terbuat dari material plastik.

Seyogyanya contoh kasus saya dengan Welhome, bukan sebuah ukuran akan daya tahannya mengingat grinder tersebut hanya digunakan untuk penggunaan ringan. Sama halnya dengan V60 Grinder yang perlu pembuktian jangka panjang akankah punya daya tahan seperti si die harder, Feima N600/Latina yang sudah terlebih dahulu populer dan terbukti handal.

Penutup. Bila harga 3 jutaan terlalu mahal, jangan khawatir karena ada pilihan lain yang bisa dilirik. Baratza Encore, misalnya yang menggunakan burr konikal dan dibanderol dengan harga 2 juta lebih. Atau Wellhome ZD-10 yang tak kurang bagusnya dan hanya setengah harga dari V60 Grinder. Terakhir Feima N600 yang menjadi andalan banyak coffee shop dan sangat cocok untuk pengguna di rumah.

Tapi bila perusahaan sekelas Hario memilih Welhome sebagai grinder elektrik pertamanya, semoga didasari akan kualitas pabrikan ini dalam memproduksi sebuah alat giling yang selain punya desain menarik juga performanya yang bagus.

 *  *  *

Cara tweaking Hario V60 agar bisa menggiling halus untuk espresso dari salah seorang pembaca. Terima kasih Arif atas informasi yang sangat berguna walau saya sendiri belum mencobanya.

Di bawah adalah tahapan yang dijelaskan oleh Arif :

Modding Grinder Hario v60 electric

Alat yang dibutuhkan:
– Kunci pas 10mm ato kunci inggris
– Tang
– gunting
– plat bekas kaleng bekas oli cuci bersih
– kain lap
– obeng minus/benda tajam runcing dan palu, ato bor jika ada

  1. Lepas bean hopper
  2. Lpas grind adjustment dan top burr ya
  3. Lepas konikal burr pake kunci pas 10 ato kunci inggris
  4. Putar searah jarum jam, balut mata burr dengan kain (agar mata burr tidak rusak) dan tekan dengan tang supaya mata burr tidak ikut berputar.
  5. Potong plat bekas oli menyerupai lingkaran dan buat lobang tengah dengan bor untuk lebih mudah nya ato kalau tidak ada bor bisa dengan cara manual dengan menggunakan obeng minus atau pisau dan palu buat dua ring dan pasang.
  6. Pasang kembali dengan tepat (perhatikan garis merahnya) dan erat konikal burr
  7. Pasang kembali grind adjustment, top burr dan bean hopper
    selesai.
  8. Hasil gilingan sebagaimana cfoto di bawah

Catatan :

  1. Inti dari moding disini adalah untuk meninggikan dudukan konikal burr supaya lebih rapat dengan top burr nya.
  2. Saya hanya menggunakan ROK presso dalam membuat espresso dengan level grind 5 tekanan yang diberikan pada ROK lumayan bertenaga. Level 5 kebawah (garis Akhir) sudah over extracted dan mampet.
  3. Saya menyarankan memakai 2plat, lebih dari 2plat level grinder fine di dapat pada kisaran lvl 10-15, lvl 10 kebawah bakal merusak burr itu sendiri
  4. Pengganti plat adalah dengan beli ring no 10, tinggal di bor untuk memperbesar lubang tengah dan memotong sedikit bagian pinggir (gambar a-b) dan menggerinda ring tersebut sampai tipis +/- 0.5mm. karena percobaan pertama saya pake ring 10 gilingan fine dihasilkan pada gilingan level 25

Sekian semoga bermanfaat terima kasih

 

mold1

mod2

mod3

mod4

 

23 replies
  1. Fajar
    Fajar says:

    Barusan moding, ane pake 3 plat, soalnya pake bekas kaleng minuman yg dipake, tipis banget, makanya nyoba 2 masih kasar, pasang 3 deh, udah lumayan halus hasilnya, sama seperti fine di grinder latina

  2. Kholik
    Kholik says:

    Saya tadinya tertarik sama grinder ini tapi karena review yg menulis ketidak mampuannya untuk fine espresso grind akhirnya milih baratza encore selain karena pertimbangan harganya juga.
    Tapi yang ga habis pikir, hario factory di aeon bsd pun menggunakan grinder ini untuk mesin espressonya dan rasanya ndak ada masalah.
    (Atau jangan-jangan mereka mod grindernya juga… 😛 )

  3. Geordie
    Geordie says:

    Siang, mau tanya ni masih binggung antara baratza encore adan hario v60 electric grinder ini mungkin ada saran min?

  4. Rindra
    Rindra says:

    Halo om toni… iya nih om saya salah satu pengguna hario v60 electric grinder, mungkin solusi modding dari bung arif bisa diulas untuk solusi hario v60 electric grinder ini (semoga aja foto2 yg diminta ama om toni via email udh dikirim ama bung arif) sangat2 dinanti solusi modding nya, terima kasih om toni

  5. arif
    arif says:

    memberanikan diri untuk modding nih grinder, berbekal tanya-tanya ke mbah google, sebetulnya grinder ini mirip sama sunbeam EM0480. berbekal 2 lembar plat bekas kaleng oli 😀 dibentuk (menyerupai) ring, lepas konikal burr dengan menggunakan ring kunci 10mm searah jarum jam (hati2 burr nya tajam), setelah burr berhasil di lepas, pasang ring tadi 2 plat, setelah itu pasang konikal burr pastikan terpasang sempurna. pasang pasang pasang. tadaaaa. gilingan nomer 5 dah bisa buat espresso (saya pake ROK presso), pake gilingan mentok di level fine rok saya jadi mampet. sekian dan happy modding

  6. Arif
    Arif says:

    Saya order di otten sebelum review nya keluar. Gilingan fine nya masih kasar 🙁
    Kira2 apa bisa di mod supaya lebih halus hasil gilingan fine nya? Mohon bantuannya

    • wahyu
      wahyu says:

      Bung Beni, sekilas mengenai Zassenhaus – Kingston. Grinder tersebut cocok buat manual brew dan gak bisa buat espresso karena settingan finenya masih terlalu kasar, jadinya espresso yg dihasilkan pasti encer dan underextracted.

Comments are closed.