rok4

Kalau Anda piawai mengoperasikan ROK Presso, rasanya tak perlu lagi membeli mesin espresso. Cukup dengan satu alat ini yang sudah banyak yang membuktikan kehandalannya karena aspek durabilitas yang sangat baik. Rasa ? Buat saya hasil espresso ROK bisa sangat mendekati mesin espresso kelas komersial dan yang Anda lihat adalah versi terbarunya dengan beberapa pengembangan dari sisi material dan desain.

rok12

Empat tahun lalu saya pertama kali berkenalan dengan Presso yang ulasannya bisa di baca di sini. Sudah sejak lama Presso merupakan alternatif bagi siapa saja yang memerlukan sebuah alat pembuat espresso tanpa harus menggunakan listrik selain faktor portabilitasnya.

Alat ini malah sudah sampai digunakan untuk keperluan komersial di beberapa cafe yang pernah saya kunjungi. Kedai Kopi Bara di kota Bandung, atau BC Street Cafe di Bali yang dulunya menjadikan Presso sebagai pengganti mesin espresso.

Itu hanya sedikit saja yang saya ketahui dan meyakini bahwa masih banyak tempat lain yang tak enggan menggunakan pembuat espresso unplugged ini. Sebelumnya mari kita lihat beberapa perbedaan dengan versi sebelumnya.

Lanjut ke halaman berikutnya.

rok18

rok20

Menurut perusahaan pembuatnya, ROK mengalami beberapa penyempurnaan walau secara fisik bentuknya masih sama dengan versi sebelumnya.

Perbaikan yang dilakukan misalnya penguatan material untuk penambahan 35% kekuatan di bagian alumuniumnya. Lalu ada penambahan 65 gram di bagian sambungan arms-nya.

rok19

Bagian plunger juga tak luput diperkuat, yang merupakan salah satu bagian yang banyak bekerja keras. Selanjutnya milk frothing yang dulu terbuat dari plastik, kini naik kelas dengan menggunakan bahan stainless. Terakhir di bagian bawahnya ditambahkan empat rubber feet agar kedudukan ROK tidak bergeser saat difungsikan.

Lainnya, disajikan dalam berbagai aksen warna merah, tembaga, hitam dan tentu saja masih dengan warna aslinya. silver.

rok3

rok13

rok5

Portafilter tidak mengalami perubahan dari versi sebelumnya dengan dimater 50mm dan satu tamper yang juga berfungsi sebagai sendok kopi. Bila memang serius menggunakan ROK apalagi untuk keperluan komersial, harus dicarikan tamper terpisah dengan ukuran yang sama.

rok6

rok7

rok8

rok21

rok15

Menggunakan ROK

Sebenarnya tak jauh berbeda dengan pengalaman saya sebelumnya bahwa alat ini perlu diakrabi terlebih dahulu karakternya sebelum ROK bisa berfungsi secara optimal. Apakah sulit ?

Awalnya mungkin iya, dan perlu banyak percobaan untuk menemukan equilibrium atau keseimbangan dalam hal : ukuran kehalusan kopi atau grind size, tamping, dan seni menekan arms-nya agar tekanan tetap konstan.

Di akun instagram saya hasil shot dengan ROK, mendapat tanggapan dari @hansheeps yang berbagi pengalaman bahwa ada tiga hal yang penting yakni grind size, dosing, dan volume air.

Lalu tambahan dari @sebangkukopi untuk tidak melupakan bahwa porta harus dalam keadaan hangat, tekanan tamping dan pre-pumping.

Dari pengalaman menggunakan alat ini, semua yang disebutkan  tentu bisa Anda coba sendiri tanpa melupakan dua faktor penting yang mutlak harus tersedia yakni : kopi yang fresh dan grinder yang bisa diatur untuk mendapatkan kehalusan yang sesuai.

Saya menggunakan kopi sekitar 15 gram,  setting grinder sedikit lebih kasar dibandingkan untuk mesin espresso, volume air sekitar 60-70mm, suhu air 92 derajat dan mengayun arms-nya dengan perlahan lalu tahan terus saat sudah sampai di bawah.

Jangan anggap remeh hasil espresso yang dihasilkan oleh ROK, dengan body, mouthfeel, serta crema yang cukup solid, alat ini sudah menjadi andalan para pemilik indie cafe dan Anda para penggemarnya.

Dengan segala kelebihannya, ROK bisa dijadikan jembatan sebelum memiliki mesin espresso atau jangan-jangan Anda malah jatuh hati dan menjadikannya sebagai alat andalan sehari-hari.

*  *  *

rok10

rok11

rok16

rok17

Catatan : Alat saya pinjam dari Otten Coffee, salah satu penjual peralatan kopi di Indonesia. 

28 replies
  1. Pambudi
    Pambudi says:

    Apakah barang ini klo ada yg rusak ada spare partsnya. Saya khawatir seperti punya saya Rok Presso,setelah 2 tahun pakai, rusak, kesulitan bahkan dimana-mana nggak ada spare partsnya. Sebut saja WATER CAMBERnya. Bagaikan beli beli kendaraan nggak ada spare partnya akan kesulitan pakainya. Perlu mempertimbangkan beli produk ini. Bahkan harga water chambernya sudah dinaikkan sampai 3 kali lipat harga normal belum ada sparepartnya. Saya sudah coba beli di toko online maupun toko biasa yang biasa jual rok presso juga nggak ada. Mudah-mudahan Rok Presso bisa cepat memproduksi sparepartnya

  2. Brielle
    Brielle says:

    Hallo suhu2 mau tanya dong saya punya Rok Presso baru blum ada sebulan knp warnanya atau catnya spt terkelupas gitu..salam kopi

  3. Wangsa
    Wangsa says:

    Halo kak, saya ada rencana ingin buka kedai kopi kecil2an, untuk efisiensi lebih baik flair atau rok presso ya kak? Dan apakah rok presso classic dan yang baru ini perbedaannya significant? Tq

  4. Hary Kurniawan
    Hary Kurniawan says:

    Saya pakai rok presso belum 1 tahun. Tapi kenapa beberapa hari belakangan ini, rok presso sy spt kurang mampat apabila dipompa ya? Padahal setelan kehalusan grinder sama2 saja & biji kopinya pun tidak berubah.
    Tapi belakngan ini pada saat dipompa, airnya cepat keluar dari porta filter.
    Apakah ada pengalaman spt ini, Bang?
    Terima kasih

  5. Donni Doni
    Donni Doni says:

    Halo om…
    Mau nanya kalo rok presso bisa di rubah / kalibrasi biar hasilnya lebih dari hasil standart. … ,

  6. nasarudin
    nasarudin says:

    Maaf kalau boleh tau dimaba saya bisa dapatkan alat ini min
    Saya dari kepri
    Mungkin dari bos bos ada yang bisa bantu

  7. Fadil
    Fadil says:

    saya pernah menggunakan alat ini dan sangat bagus untuk membuat espresso selain mudah digunakan dan relatif lebih murah dibanding harus beli mesin espresso yang harganya lebih mahal

  8. Rizal Fernando
    Rizal Fernando says:

    Selamat siang Pak & para coffeeholic,

    Asking help..boleh kah minta contact penjual ROK presso type ini? Saya ada rencana mau coba usaha coffee kecil2an.

    Please advicenya ya.. terima kasih atas support & ilmunya

  9. Dedy
    Dedy says:

    Assalamualaikum kang..

    Ane baru meminang alat ini & masih baru di dunia kopi. mohon tips untuk tamping 8gram kopi pake tamper alumunium yg dijual trpisah dong. nyangkut di penjepit filter trus.

    terimakasih..
    sukses cikopi

    salam.

    • Senja
      Senja says:

      Paak apa ngak kurang itu 8gr untuk 1shot? Mungkin karena porta presso itu ukuran dobel, jadi ya kalo di tamping jelas nyangkut di sekatnya itu pak kalo 8gr saja
      -cmiw-

    • tri ariyanto
      tri ariyanto says:

      saya pernah d sarankan dr distributornya minimal 14gr kang.. rok d rancang untuk menghasilkan double shoot.. agak kurang efektif untuk menghasilkan single shoot.. kecuali gk nyerah nyoba trus ngulik2.. coba d angka 14gr air 40ml.. semoga cocok.. hanya saran..

      maju trus kopi indonesia..

  10. rifki
    rifki says:

    Cakep Pak Artikelnya. btw saya masih culun bikin americano, kalo espresso sih ud lumayanlah hihihihi
    ada tips ga pak kalo bikin americano (seduh dengan air 120ml ke atas)?

    terimakasih

    salam,
    rifki

    • Sebangku Kopi
      Sebangku Kopi says:

      AFAIK Americano itu ya espresso yang ditambahkan dengan air panas, jadi kalau sudah bisa buat espresso dengan ROK ya tinggal campur hasil espresso nya dengan air panas sesuai selera. Jadi bukan bikin nya langsung dimasukin seluruhnya 120ml ke dalam chamber ROK kemudian di press,, kalau itu sih namanya Lungo (espresso yang dibuat dengan lebih banyak air),,

      Lungo jg umumnya dengan jumlah air 2x dari standard espresso (dengan tidak mengubah jumlah kopinya), misalnya espresso single 25-30ml, kalau mau dibikin Lungo airnya jadi 50-60ml langsung dimasukin kedalam chamber ROK dengan jumlah kopi yang sama

  11. asrul
    asrul says:

    nice tools saat pertama lihat Foto Presso saya yakin ini bisa jadi solusi untuk saya yang ingin membuat angkringan specialty kopi di daerah saya di Kutai timur – sangatta ( 8 jam perjalanan darat dari Balikpapan).karena masalah utama kami disini adalah keterbatasan arus listrik jika harus pakai mesin espresso .
    Thanks Kang Toni.W buat review nya its Very helping and inspirated for us..Wassalam ..( sekalian Mohon maaf lahir batin mumpung masih suasana lebaran.. 🙂

Comments are closed.