zassenhaus

Bila bentuknya sedikit lebih kecil saja, mungkin Zassenhaus tipe Guatemala bisa dijadikan teman perjalanan. Sayangnya, tidak seperti tipe Panama yang berbentuk lingkaran, Guatemala berkonstruksi kotak dengan kayu solid berwarna coklat tua serta balutan baja stainless. Tapi Zassenhaus adalah sedikit dari alat giling kopi yang sudah populer ketika nama Porlex atau Hario Skerton masih belum beredar.

z9

Saya akan merekomendasikan alat penggiling kopi yang digerakan tangan ini terutama buat Anda yang punya frekuensi menikmati kopi, mungkin tak lebih dari 2-3 cangkir per hari. Mudah digunakan, dan sistem mekanisme penghalus kopi yang menggunakan “conical burr” tentunya akan membuat konsistensi bubuk kopi yang secara kasat mata terlihat lebih seragam.

Tidak listrik ? Tak usah khawatir, penggiling kopi seperti Zassenhaus Guatemala tak membutuhkan pasokan setrum apapun, malah akan memberikan peluang agar otot tangan bagian atas bekerja ekstra memutar tuas lebih dari 60 kali untuk secangkir kopi.

z5

Zassenhaus Guatemala

Perusahaan Zassenhaus berpusat di negara Jerman banyak mengeluarkan tipe penggiling kopi manual dan salah satunya Guatemala yang berdimensi 8 x 8 x 17 cm dengan berat hampir satu kilogram.

Dikenal dengan jajaran produk berkualitas, baik dari sisi material yang digunakan dan tak bosan dipandang secara visual, sebagaimana tipe Guatemala ini.

Tapi selalu ada faktor lain yang harus dipertimbangkan terutama bagi Anda pengguna yang menginginkan aspek portabilitas atau mudah untuk dibawa. Rasanya Guatemala tidak akan masuk dalam kategori tersebut karena bentuk fisik yang tidak praktis dimasukan ke dalam tas kecil seperti messenger. 

z3

Faktor lain yang tak kalah penting adalah sisi ergonomis terutama saat dioperasikan. Kecuali telapak tangan Anda memang sangat besar, karena saya tak bisa memegang melingkarkan jari tangan secara penuh ke badannya yang berbentuk kotak.

Jadi grinder ini akan digunakan bila Anda akan menggiling lebih dari dua cangkir kopi sekaligus saat tangan akan berusaha keras untuk merapatkan pegangan agar posisi Guatemala tetap stabil sambil dibantu dengan badan kita dengan cara menempelkannya di bawah pinggang. Setidaknya itu pengalaman saya mencoba Guatemala beberapa hari kemarin.

Kedua adalah masalah penampung kopi di bagian bawah yang seringkali membuat jari terpeleset walau pada akhirnya bisa menyesuaikan dengan membukanya secara perlahan-lahan.

z7

Tapi secara keseluruhan Zassenhaus Guatemala tetaplah sebuah penggiling kopi yang berfungsi dengan sangat prima. Mudah mengatur tingkat kehalusan yang diinginkan, bearing yang memperlancar putaran tuas, dan yang terpenting adalah kemampuannya menghasilkan kehalusan setara untuk Turkish atau bubuk kopi terhalus.

Jadi bukan hal yang sulit bagi Guatemala untuk menghasilkan ukuran bubuk yang saya gunakan untuk espresso sebagaimana contoh shot di bawah.

z2

Untuk siapa Zassenhauss Guatemala diperuntukan ? Saya akan merekomendasikan grinder ini bagi penikmat kopi yang menyeduh sesekali dalam satu hari, satu, 2, atau mungkin 3 kali. Juga untuk Anda yang membutuhkan sebuah grinder berkualitas dari perusahaan yang sudah punya pengalaman maha panjang membuat sebuah alat dengan tingkat presisi ala Jerman.

Indah secara visual dengan kualitas rancang bangun yang sangat baik, serta mudah digunakan untuk sesekali menyeduh kopi dan saya yakin Guatemala tidak akan mengecewakan. Terlepas dari masalah ergonomis yang sebenarnya hanya mengganggu dalam penggunaan dalam volume tinggi, Zassenhaus selalu menjadi favorit setelah sebelumnya menggunakan tipe Panama.

z1

Terakhir, tipe lain yang saya gunakan adalah Zassenhaus Lima, lebih enak dipegang, ringan (600an gr), dan enak dibawa menemani perjalanan.

Apapun pilihannya, pemilik Zassenhaus tahu bahwa alat yang mereka gunakan adalah teman setia yang tak pernah mengecewakan dari sebuah perusahaan yang berusia hampir 1.5 abad.

*  *  *

z8

lima1

z12

Catatan : Terima kasih Otten Coffee yang telah meminjamkan grinder Zassenhaus untuk keperluan tulisan ini. Otten adalah salah satu penjual on-line peralatan kopi terbesar di Indonesia. 

5 replies
  1. aziz
    aziz says:

    pak Toni, bisa dikasih info cara membersihkan grider Zassenhaus Lima? Itu memang burr-nya nggak bisa dilepas ya?

  2. Hitokiri
    Hitokiri says:

    Review Gsi java mill dong..
    Blm pernah ada yg review gsi di Indonesia kayaknya nh..

  3. Benny Yuniarto
    Benny Yuniarto says:

    Pak Toni, mau tanya kalau Zassenhaus Lima itu sanggup tampung coffee bean berapa gram maximalnya? thx

Comments are closed.