Filter kopi dari ibu rumah tangga yang kreatif

Setiap pagi saat menikmati segelas kopi Melitta Bentz, seorang ibu rumah tangga di Berlin, selalu merasa terganggu dengan banyaknya sisa ampas digelasnya. Saat itu kopi sudah menjadi trend sejak abad ke-17 di Eropa dan disajikan dengan metode tubruk, yakni dengan menuang air mendidih langsung ke gelas yang beirsi kopi. Cara tradisional ini tentu akan banyak meninggalkan ampas kopi walau masih banyak digemari hingga sekarang.

Ibu rumah tangga yang kreatif ini kemudian menciptakan cangkir  khusus yang terdiri  dari dua bagian. Bagian pertama berbentuk cangkir yang biasa kita lihat, sedangkan bagian kedua berupa tutupnya yang diberi cekungan untuk menampung kopi dimana bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil.

Bagian atas inilah yang kemudian dikenal dengan filter kopi untuk menyaring bubuk kopi agar tidak ikut tercampur ke cangkir di bawahnya. Bentz segera mematenkan penemuannya di tahun 1908 sejak itu memulai bisnis filter kopi yang bentuknya tidak banyak berubah sejak alat ini pertama kali ditemukan.

Menyiapkan kopi dari alat ini tentu saja sangat mudah. Alat filter kopi bisa dibeli di supermarket yang kisaran harganya sekitar 100 ribuan. Sedangkan filter kertasnya di jual juga di supermarket besar sekitar 18 ribuan per pak dengan isi 40 lembar.

Tinggal masukan kopi ke filter kertas seperti gambar di atas lalu tuang air panas perlahan-lahan. Perlu waktu untuk menunggu kopi mulai keluar  dari bagian bawah filter, jadi harus bersabar menuang air panas dengan pelan-pelan.

Bagaimana dengan rasa ? Kalau anda suka kopi yang tidak terlalu pekat  sebagaimana rasa kopi dari mesin Coffee Maker, alat ini bisa jadi pilihan. Selain tidak perlu daya listrik, kita bisa menikmati kopi tanpa harus terganggu ampasnya.

Salam ngopi 😀

* * * * *