Adalah Puqpress perusahaan yang memberikan kemudahan kepada para Barista untuk tak lagi melakukan tamping atau memadatkan kopi di dalam portafilter secara manual yang biasanya dengan menggunakan alat yang dikenal dengan tamper.

Cukup masukan porta yang telah berisi kopi ke dudukan alat ini yang selanjutnya akan melakukan tamping sendiri dengan mekanisme pneumatic sekaligus memoles hasilnya. Selesai.

Swift dan Oracle. Melakukan tamping secara otomatis bukan hal yang baru dikenal.  Perusahaan La Marzocco pernah mengeluarkan Swift yang mampu melakukan hal yang sama sebagaimana Puqpress.

Lalu ada mesin espresso dari perusahaan Breville yang mengeluarkan seri Oracle yang juga bisa melakukan hal yang sama.

Bedanya dengan Puqpress yang merupakan alat tamping tersendiri, sedangkan Swift atau Oracle sudah menyatu dengan induknya berupa grinder dan mesin espresso.

Tamping Manual. Awal mula melakukan tamping secara terukur mungkin pertama kali diperkenalkan oleh beberapa produsen tamper manual lebih dari 1 dekade lalu.

Banyak produsen yang mengeluarkan produk sejenis saat mereka menciptakan tamper yang harus disudah dikalibrasi tekanannya. Hal ini membuat para Barista tak perlu susah lagi memperkirakan apakah tekanan yang dilakukan pada porta sudah pas atau belum.

Puqpress. Perusahaanini sudah cukup lama dikenal dan mengklaim produknya sebagai alat yang bisa melakukan tamping dengan cepat, presisi dan sedikit bergaya.

Puqpress M1. Model yang saya coba adalah seri M1 dari 4 model yang mereka keluarkan (Q1, Q2, M1 dan M2). Model ini biasanya dijual bersamaan dengan grinder Mahlkonig tipe KE640, K30 atau Peak karena dudukannya yang sudah pas.

Spesifikasi. Berat keseluruhan Puqpress M1 cukup lumayan, 5kg dan bagusnya hanya cukup memerlukan pasokan listrik relatif kecil atau 72 watt saja.

Dudukan portafilter-nya bisa mengakomodasi dari diameter 53 hingga 58.3 atau praktis hampir semua porta mesin espresso yang ada di pasaran.

M1 juga bisa digunakan untuk porta tanpa spout atau yang dikenal dengan “naked portafilter”.

Garansi. Bila seri Q1 digaransi hingga 100 ribu kali penggunaan, sayangnya tak ada keterangan pada web mereka berapa cycle yang digaransi untuk tipe M1.

Menggunakan Puqpress M1. Sangat mudah karena kopi yang sudah selesai digiling tinggal sedikit diratakan permukaannya. Selanjutnya tinggal masukan pada dudukan portafilter yang secara otomatis akan terbaca oleh sensor yang akan memerintah Puqpress menjalankan tugasnya, menekan dan meratakan kopi dengan tamping force yang saya gunakan, yakni 15kg.

Proses yang hanya berlangsung sangat cepat dan menurut Puqpress hanya memerlukan waktu sekitar 1.3 detik saja. Mengesankan.

Tamping Force. Atau seberapa besar tekanan bisa dilakukan bisa diatur pada menu di bagian kanan. Pengguna bisa memilih kekuatan tekanan antara 10 hingga maksimal 30 kg. Saat mencoba saya menggunakan kekuatan 15kg, yang tentu bisa diubah sesuai dengan tingkat kehalusan bubuk kopinya.

Membersihkan M1. Alat ini bisa dibersihkan dari sisa kopi yang masih menyangkut dibagian tamper otomatisnya. Ada tombol “CLEAN” yang apabila ditekan akan menurunkan tamper yang terbuat dari baja stainless ke bagian bawah hingga mudah untuk dibersihkan.

Seri M1 saat ini dijual dengan kisaran harga 1.350 dolar, tak murah tentunya. Tapi dengan harga tersebut, para Barista tak perlu lagi menggunakan kekuatan tangan untuk melakukan tekanan yang pas pada portafilter.

Alat ini tentunya sangat berguna bagi coffee shop yang sudah banyak pengunjung untuk mempercepat proses kerja. Bila tidak, Anda yang bisa memutuskan sendiri apakah Puqpress M1 layak dipinang bersamaan dengan grinder Mahlkonig seri K30 nya.

* * *


Catatan :
Publikasi tentang Puqpress M1 dimungkinkan atas kerjasama dengan Indosarana Gourmet Cemerlang dari Sukanda Djaya yang merupakan partner cikopi.com.