Dua kutub Asosiasi Kopi Eropa (Specialty Coffee Association of Europe/SCAE) dan Amerika (Specialty Coffee Association of America/SCAA) sudah melakukan akad penyatuan organisasi nirlaba ini dalam wadah baru bernama Specialty Coffee Association atau disingkat SCA. Paul Stack yang kini menjabat sebagai Presiden SCA menjelaskan bagaimana proses merger ini akhirnya terjadi serta rencana ke depan SCA. Hadir di Indonesia atas undangan dan kerjasama PT Sukanda Djaya dan Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI) dalam sebuah pertemuan dengan para undangan hari Jumat kemarin (24/8) di hotel Ashley, Jl. Wahid Hasyim, Jakarta.

Latar Belakang Unifikasi. Menurut Paul Stack, yang sekaligus menjabat sebagai pemegang saham dan Direktur Operasi Marco Beverage System, ide penyatuan kedua organisasi sudah secara serius dimulai sejak awal tahun 2015 walau sebelunya sudah banyak dilakukan diskusi informal tentang ide unifikasi.

Juga dilatar belakangi dengan semakin cerahnya masa depan kopi spesial khususnya di benua Asia dimana masing-masing organisasi saling memperebutkan anggota. Sebuah kondisi yang dinilai tidak sehat hingga mayoritas anggota dari kedua Asosiasi dari 2 benua yang berbeda ini merasa sudah saatnya mereka bekerjasama.

Mereka bisa bersinergi dalam berbagai program seperti penyatuan standard, program pelatihan, Guild (Barista, Roaster), bidang penelitian dan berbagai kegiatan kompetisi lainnya.

Diskusi lebih serius di antara kedua organisasi tersebut berlangsung secara terbuka di bulan Juni 2016 yang diikuti dengan berbagai pertemuan selanjutnya. Akhirnya di bulan Agustus 2016 dalam sebuah pemungutan suara yang mengesahkan penyatuan kedua badan tersebut yang sekaligus melahirkan organisasi, Specialty Coffee Association (SCA) yang saat ini ketuanya dipercayakan kepada Paul Stack.

Mewaspadai Ancaman Kelangsungan Kopi Spesial. Di depan para undangan, Paul mengingatkan akan ancaman terhadap kelangsungan kopi spesial di samping adanya peningkan konsumsi secara global. Walau tidak menyebutkan ancaman dari pihak mana, tapi ia mengkhawatirkan bahwa kopi spesial masih dipandang sebelah mata dan dianggap tidak menguntungkan secara komersial

Untuk itulah salah satu amanat yang dibawa oleh SCA adalah terus menyuarakan kepentingan kopi spesial seraya terus meningkatkan kualitas hasil pertanian kopi dan konsumsinya.

Untuk menjawab tantangan tersebut, SCA sebagai organisasi global tetap akan bersifat lokal dalam arti semua anggota diberbagai negara termasuk komunitas penggiatnya bisa dengan mudah mengakses informasi yang tersedia.

SCAA dan SCAE Masih Tetap Ada. Keberadaan SCA tidak secara otomatis menghapus dua organisasi ini, setidaknya untuk saat ini. SCAA yang ebrkantor di Santa Ana, negara bagian Kalifornia dan SCAE yang berpusat di kota London. akan terus melanjutkan aktivitasnya sambil keduanya melakukan koordinasi secara intensif untuk menyamakan misi dan visi yang dibawa oleh SCA.

 

Barista dan Roaster. Sebagaimana yang sudah dijelaskan oleh Paul, baik Barista maupun Roaster akan memiliki standard yang sama secara global termasuk untuk kegiatan kompetisi yang tidak lagi terpisah antara Eropa dan Amerika.

Masih banyak hal yang harus dilakukan ke depan, tapi Paul berharap bahwa SCA akan terus berkembang, semakin kohesif, untuk mebawa kemajuan kopi spesial sekaligus mengeliminasi kepentingan di antara kedua organisasi.

Tentang Paul Stack : Di sela-sela kegiatan kemarin, saya berbincang singkat dengan Paul Stack yang setiap harinya masih setia menggunakan Chemex saat menikmati kopi di rumah. Sebagai seorang insinyur yang banyak mengembangkan desain produk, Paul mulai masuk ke industri kopi sejak 14 tahun lalu saat ia mulai terlibat dengan bisnis Marco Beverage System.

Mengapa Marco ? Karena ia melihat betapa pentingnya komponen air dalam proses pembuatan kopi dan Marco memproduksi peralatan yang tepat dengan presisi temperatur yang bisa diatur sedemikian rupa. Saat ini Paul adalah salah satu pemegang saham perusahaan yang berkantor pusat di kota Dublin, Irlandia dan fasilitas produksi di Cina.

Sebelumnya menjabat ketua SCAE, Paul banyak terlibat dalam program pendidikan yang dikenal dengan “Coffee Diploma” yang sangat populer hingga memecahkan rekor tertinggi dengan penerbitan 15.000 sertifikat pada tahun 2016 saja. Program pendidikan adalah salah satu fokus SCA ke depan walau saat ini masing-masing organisasi masih memiliki program pendidikan dengan nama yang berbeda, Coffee Diploma (SCAE) dan Coffee Pathway (SCAA).

Kehadiran Paul hanya hingga akhir pekan ini saja sebelum ia kembali bertolak ke Dublin.

 *  *  *

2 replies
  1. Adi
    Adi says:

    Sangat menarik
    Apakah kopi indonesia sekarang masih dipandang sebelah mata pak ? Saya sudah tinggal di Sydney, sangat jarang saya liat kopi single origin dari Indonesia masuk disini. Kebanyaka single origin dari daerah kopi dari Afrika, dan Amerika latin.

Comments are closed.