Apa yang istimewa dari mesin espresso Faema E61 bila dibandingkan dengan teknologi yang diaplikasikan di beberapa mesin high-end seperti La Marzocco atau Slayer. Jawaban singkatnya tidak ada, selain masih mengandalkan sistem termosyphon yang berfungsi untuk menstabilkan suhu seduh dan melakukan passive pre-infusion.

Selebihnya Faema E61 nyaris tanpa perubahan sejak diperkenalkan lebih dari 5 dekade lalu. 

Tapi jejak sejarahnya tetap tercatat dalam lansekap kopi dunia sebagai salah satu mesin paling iconic yang memang layak menyandang status sebagai sang legenda.

Dalam rangka penulisan artikel ini, saya khusus mengunjungi PT Bahana Genta Viktory di kawasan Cideng Jakarta yang memasarkan mesin ini.

Solar Eclipse 1961. Berpaling sejenak ke sejarah awal mula mesin ini, saat itu Michael Valente, pendiri Faema bersama jutaan warga Italia sedang menanti peristiwa kegelapan yang akan menyelimuti langit negaranya di bulan February 1961.

Purwarupa atau prototype mesin Faema yang pertama kali mengadopsi penggunaan pompa ketimbang tenaga tangan pada mesin piston sudah siap untuk dipatenkan.

Tak berpikir panjang, ia menorehkan sebuah tulisan di atas kertas, “E61” singkatan dari Eclipse 1961 yang kemudian terjadi di tanggal 15 Februari 1961. Mesin Faema E61 pun lahir dan selanjutnya menjadi tolok ukur modernisasi pabrikan mesin-mesin espresso lainnya.

Valente menjejalkan beberapa pembaharuan yang tergolong radikal pada saat itu, misalnya penggunaan sistem “heat exchanger” untuk stabilisasi suhu di group head dan kedudukan boiler yang diposisikan secara horizontal.

Pada masa itu biasanya mesin menjulang cukup tinggi karena kedudukan boiler yang harus dipasang secara vertikal hingga coffee shop harus menyediakan ruang yang cukup luas untuk mengakomodasi ketinggian mesin.

Tentu saja untuk pertama kalinya, mesin espresso menggunakan pompa rotary agar para Barista tak perlu bersusah payah “pulling a shot” yang memang secara literal harus menarik tuas atau lever pada mesin piston yang masih banyak digunakan pada jaman itu.

Gaggia, tempat Valente dulu berkarya sebelum akhirnya ia keluar karena ide nya ditolak mentah-mentah oleh atasannya harus mengakui kepintaran insinyur yang dulu pernah bekerja di perusahaan mereka.

Kini Faema telah diakuisisi oleh La Cimbali, produsen mesin kopi terbesar di dunia, tapi jejak inovasi Valente masih terus berlanjut hingga sekarang yang diadopsi oleh merek-merek seperti Vibiemme, Rocket, atau Isomac terutama untuk mesin dengan boiler tunggal.

Spesifikasi Faema E61 2 Group. Menggunakan boiler dengan kapasitas 11 liter dengan elemen untuk pemanas berdaya listrik 4.400 dan tambahan 400 watt lagi untuk komponen kelistrikan lainnya sehingga mesin ini total memakan daya 4.800 watt.

Dua manometer untuk indikator tekanan pada bejana tekan atau boiler dan pompa di letakan di bagian kanan panel depan, tentu dengan desain yang sama sekali tak berubah sejak pertama kali diproduksi tahun 1961.

Pemanas susu atau steam wand yang terletak di sebelah kanan tak dilengkapi dengan ball joint hingga tak bisa berputar bebas sebagaimana yang terdapat pada mesin espresso sekarang.

Demikian juga dengan sumber air panas (water wand) yang tak memiliki fitur volumetric alias hanya mengandalkan putaran knob saja.

Untuk memfungsikannya, sebuah tuas atau lever harus diangkat yang sekaligus juga berfungsi untuk melakukan pre-infussion (pasif). Caranya dengan tidak langsung menarik tuas ke atas, tapi kira-kira sepertiganya yang memungkinkan air mengalir ke group head,  tapi tanpa bantuan tekanan pompa.

Selain model klasik, Faema juga mengeluarkan model Jubilee sebagai perayaan 40 tahun model E61 yang sudah dilengkapi dengan komponen penghitung volume air dan dosis kopi yang kini sudah bisa diprogram.

Il miracolo economica.  Faema E61 adalah produk unggulan saat negara Italia tengah diberkahi dengan kemajuan ekonomi khususnya di era 60an yang ditandai dengan peningkatan produk industri unggulan, salah satunya ya Faema E61 yang masih tetap bertahan hingga sekarang.

Walau tak dilengkapi dengan pressure profiling, regulated temperature, gear pump saturated boiler, atau PID, mesin ini seakan tak pernah luntur pesonanya yang telah memperkaya tradisi kopi Italia dan dunia.

Karena ia adalah Faema E61. 

 *  *  *

5 replies
  1. Iffan Judodihardjo
    Iffan Judodihardjo says:

    tjakepp om..
    dari artikel ini baru tau deh sejarah dibalik kalimat E61..

    om toni, kalo ada kesempatan boleh dong Review Gaggia Classic.. 😀

  2. Dimas
    Dimas says:

    Bang mohon di ulas tentang mesin espresso ferratti ferro donk dari segi harga bersaing tuh thank you

Comments are closed.