imah2

Tak ada peralatan kopi super mahal di Warung Kopi Imah Babaturan, apalagi mesin espresso nan gemerlap. Di sini hanya ada sebuah kompor gas, panci air aluminium, dispenser air mineral dan grinder kopi biasa. Hanya itu yang mereka butuhkan untuk membuat 3 menu kopi yang tersedia di sini, tubruk, seduh Vietnam Drip, serta kopi susu. Semuanya varian arabika dari salah satu roastery di Bandung, dan eh, satu lagi tongseng mereka yang menggenapi perjalanan ke salah satu warung kopi di kota Bandung.

imah-9

Rumah Teman. Secara literal, Imah Babaturan itu artinya rumah teman, nama yang dipilih Uyul, yang nama lengkapnya, Moh. Nurul Hudha (40) karena menurutnya tiada tempat yang paling mengasyikan untuk nongkrong selain di rumah teman dekat. Konsep inilah yang menjadi cikal bakal nama warungnya dengan harapan siapapun yang berkunjung ke sini akan diperlakukan sebagai teman dekat Uyul.

Kopi dan Masakan Rumahan. Tapi yang sebenarnya terjadi adalah Warung Kopi Imah Babaturan adalah hasil dari sebuah kegalauan Uyul saat akan memulai usahanya. Pilih menu tongseng yang memang rasanya sudah meyakinkan karena resep dari sang Ibu yang haqqul yaqin akan banyak penggemarnya, tapi sementara itu, hati kecilnya ia juga ingin memiliki sebuah warung kopi, maka jadilah dua sejoli beda mazhab ini disatukan. Mengapa tidak pikirnya, orang bisa makan sambil menikmati secangkir kopi arabika yang ia seduh hanya dengan tiga cara di atas.

imah8

Kombinasi antara kopi dan tongseng dan menu rumahan lainnya seperti nasi goreng, atau gulai ayam, hanya bisa Anda rasakan di Warung Kopi Imah Babaturan, di jalan Kebon Bibit no. 3, kota Bandung.

Berapa harga yang dihabiskan untuk dua sajian ini ? Cukup 31 ribu saja karena Anda sudah mendapatkan secangkir kopi tubruk varian arabika dengan harga 11 ribu. Sangat murah bukan ?

imah

Hanya Tubruk dan Drip. Mengapa hanya tubruk dan Vietnam Drip ? Supaya gampang kata Uyul, yang lulusan jurusan Ekonomi Unpar, jadi karyawannya tinggal diberitahu rasio air dan kopi tanpa harus menyusun protokol seduh bila menggunakan alat lainnya. Sebuah keputusan yang tentunya memudahkan setiap karyawannya untuk menyajikan kopi kepada para pengunjungnya.

Saat ini hanya buka dari jam 11.00 hingga 22.00, tapi Uyul sudah berencana untuk buka lebih awal agar bisa menyiapkan sarapan walau belum bisa dipastikan kapan waktunya.

imah3

Akhirnya saya bersyukur, karena kopi bukanlah seperti mazhab fiqh yang melarang penganutnya mencampur adukan berbagai hukum atau talfiq, Jadi sah-sah saja bila Uyul yang sudah lama bercita-cita membuka warung dengan dukungan penuh istrinya Anggia Bonyta (35) mengusung konsep warung kopi dengan sajian tongseng.

Satu lagi, harga di sini emamng murah, tapi mereka punya kelas tersendiri terutama dengan sajian kopinya.

  *  *  *

imah6

Sumber foto : Imah Babaturan

6 replies
  1. Melson
    Melson says:

    Begitu sederhana, penuuh kehangatan dan ramah. Sesuai dengan arti namanya “Rumah Teman”
    Thanks jga buat om Toni yang sudah membantu kami sampai ke Imah Bebaturan meski dalam rana imajinasi hehe
    berharap suatu saat bisa kesana.

  2. Oliek
    Oliek says:

    Salut kang Tony semangat mengulas seputar kopi di tanah air sangat informatif maju kopi Indonesia

  3. Chakra
    Chakra says:

    @KN
    Udah pada rame2 nyibukin diri buat buka warkop setelah kenyang nyimak blog Kang Toni.

    Semangat terus “ngeracunin” masyarakat Indonesia dengan ulasan kopinya Kang. Kang Toni bakal jadi tokoh nasional dunia Kopi di Indonesia.

    Salam nyeruput.

  4. KN
    KN says:

    Mulai agak sepi ya Om Blog nya, dilanjut review nya Om, supaya per kopian di Indo semakin berkembang…

  5. stev
    stev says:

    wahhh dekat kosann saya nih..hhahahaha..

    Kalau lagi dibandung, cobain Woodlane Coffee Vibes minn…di jalan sultan agung, pas pertigaan sultan agung trunojoyo. heheheheheh

Comments are closed.