Kozi.Lab

Coffee shop yang instagenik itu banyak bertebaran, tapi yang satu ini lain, karena Kozi, Coffee Lab adalah selain kreatif dalam urusan interior, juga piawai menyuguhkan kopi artisan yang akan menghangatkan susana saat Anda di salah satu pojok kota Bandung. Bertempat di komplek pergudangan tentara Angkatan Darat Kodam 3 Siliwangi, tapi saya yakinkan kalau tempat ini tidak seseram namanya. Sayangnya bila tak jeli, sudah banyak yang tersasar karena memang lokasinya agak sulit ditemukan tanpa kehadiran penanda apapun. Jadi rajinlah bertanya saat sudah berada di Jalan Gudang Selatan, terutama yang berasal dari luar kota Bandung.

Saya berhenti di salah satu jalan yang hanya bisa dimasuki satu mobil, lalu masuk sekitar 20 meter menuju sebuah halaman cukup luas yang berisi beberapa bangunan. Salah satu bangunan besar di sebelah kiri adalah tempat yang akan dituju dengan pintu besar yang sudah terbuka lebar.

Tak ada lagi senjata atau mesiu yang di simpan di sini karena saat masuk ke bagian dalam dan terdapat beberapa tempat yang sudah disulap sedemikian rupa sebagai salah satu pusat kreatif kota Bandung. Salah satunya adalah Kozi, a Coffee Lab yang baru saja membuka pintunya bulan Desember tahun lalu.

Rustic Industrial Warehouse. Desain eksterior-nya saja sudah menarik perhatian dengan beragam kusen bekas berwarna-warni yang dirangkai sebagai kesatuan untuk dinding bagian luar. Sedangkan aksen utama adalah pintu masuk berwarna merah dengan sorotan kap lampu dibagian atasnya. Sementara di luar ditempatkan beberapa meja dengan tempat duduk berupa tong bekas. Satu lagi, cangkir-cangkir kertas ditumpuk begitu saja dalam kotak tembus pandang yang terbuat acrylic dengan tulisan dan logo Kozi yang disinari lampu kuning dari bagian dalam.

Masuk ke dalam ruang dengan luas kurang dari 50 meter, bar kopi yang dilengkapi dengan mesin espresso 1 group dan tak ketinggalan slow bar untuk seduh manual. Ini pertemuan kedua kalinya dengan dengan yang empunya Kozi, Rama atau yang nama lengkapnya Ramanda Audia Adam (35) setelah dulu pernah bertukar sapa dalam sebuah event kopi di kota Bandung bulan November 2015.

“Saya sedang mempersiapkan sebuah coffee shop di jalan Gudang Selatan” pernyataan itu yang saya masih ingat dan kini niat itu akhirnya sudah ia wujudkan. Saya mengira Rama punya latar belakang pendidikan dibidang interior, tapi menurut pengakuannya, semua desain coffee shop-nya ia kerjakan secara serabutan sebelum akhirnya bertransformasi seperti sekarang.

Star Wars. “Sama seperti film “Star Wars” kesukaannya, karena menurut Rama, kopi itu tak pernah membosankan” ujar pria lulusan Manajemen di Universitas Parahyangan, Bandung ini. Belajar kopi di ABCD, Pasar Santa untuk memuaskan keingintahuannya tentang tata cara membuat kopi setelah sebelumnya menghabiskan sebagian waktunya di beberapa warung kopi kota Jogja.

Beberapa kopi dari roastery yang sudah punya nama bisa Anda pesan di sini, walau nanti ke depan ia berharap bisa memproduksi sendiri kopi yang disajikan di Kozi. Tapi di luar dugaan ternyata pemesanan kopi dengan filter cukup tinggi dan hampir menyamai dengan campuran susu yang biasanya berbanding terbalik. Mungkin sebuah indikasi bahwa seduh dengan cara manual brewing, khususnya di Kozi sangat istimewa, sebuah pendapat yang akan saya amini.

Bila berkunjung ke sini, tinggalkanlah satu cangkir kertas di salah satu dinding Kozy disertai sebuah kalimat yang berisi  harapan yang Anda cita-citakan. Sekumpulan cangkir itu kini menjadi penghias dinding di sebalah kiri bar kopi dengan berupa tulisan dari pelanggan Kozi sejak mereka buka.

Saya mengajak Anda berkunjung ke Kozi, bukan semata karena desain coffee shop  yang bisa Anda pamerkan di sosial media, tapi karena Rama punya banyak cerita tentang kopi yang tak akan pernah membuat Anda bosan mendengarkannya. Tentunya sembari menikmati secangkir kopi hangat hasil seduhannya.

Kozi hanya buka dari jam 10 pagi hingga jam 8 malam setiap harinya dan sebagai orang yang berasal dari kota Bandung, bolehlah saya bangga dengan kehadiran mereka di kota ini.

 *  *  *